NASIONAL

Perkuat Ideologi Pancasila, UKP PIP Akan Gelar Seni Religi Lintas Iman

Untuk memperkuat ideologi Pancasila, Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menggelar seni religi lintas iman.

 

Pagelaran ini juga sebagai momentum Hari Santri Nasional, yang bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan didukung oleh Kementrian Agama RI.

 

Budayawan Zastrouw Al-Ngatawi menyampaikan, keberagaman agama di Indonesia adalah realitas yang niscaya. Di samping sebagai keluasan khazanah, keberagaman itu juga peluang untuk menggapai etos persaudaraan lintas iman, yang dapat menjadi contoh tentang keteladanan Bhinneka Tunggal Ika, napas yang senantiasa menghidupkan semangat Pancasila.

 

“Oleh karena itu, persaudaraan lintas iman perlu terus-menerus dirawat, dijaga, dan dipertahankan,” ujarnya, dalam siaran persnya, Selasa (26/10/2017).

 

Maka, lanjut staf ahli UKP-PIP itu, dalam momentum peringatan Hari Santri Nasional, Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) bekerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia-didukung oleh Kementrian Agama RI-akan menggelar Festival Seni Religi Lintas Iman, pada Minggu 29 Oktober 2017, pukul 14.00-17.00 WIB, di International Hall Lt 3 Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Jl. Pantai Indah Kapuk (PIK) Boulevard, Jakarta Utara.

 

“Peringatan Hari Santri Nasional dapat menjadi momentum integrasi nasionalisme dan agama. Selain itu juga dapat dipandang sebagai nasionalisasi makna ji h a d , sebagai upaya mempertahankan negara, juga mempertahankan keadilan,”  ujar Zastrouw Al-Ngatawi.

 

Dia mengatakan, acara ini akan diramaikan oleh sejumlah komunitas lintas agama dan komunitas penghayat.

 

Masing-masing perwakilan komunitas akan menampilkan pertunjukan seni dari berbagai disiplin kesenian seperti musik, tari, puisi-sufistik dan sebagainya. Selain itu, sejumlah tokoh agama akan menyampaikan testimoni tentang pentingnya persaudaraan lintas iman untuk menjaga keutuhan bangsa. Acara ini akan dihadiri oleh sejumlah pejabat pemerintah, mentri, dan tokoh-tokoh agama.

 

Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma berharap, dengan kegiatan seperti ini, akan terjembatani komunikasi yang kurang pas dalam berbagai lintas iman, yang bisa saja memicu perpecahan di Indonesia. Komunikasi lintas iman yang memperkuat Pancasila, menurut dia, itulah yang harus dilakukan dan dipertahankan di Tanah Air.

 

“Hari Santri dapat menjadi sarana untuk mewujudkan cinta kasih universal bagi bangsa dan negara,” kata Sugianto Kusuma.(JR)

redaksi

Recent Posts

Diskusi Perjuangan Hak Masyarakat Adat; Pendeta, Gereja dan Tokoh-Tokoh Agama Perlu Didemo Jika Tak Menyuarakan Penderitaan Masyarakat Adat

Tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, pendeta, bahkan gereja disebut sebagai bagian dari pihak-pihak yang tidak perduli…

18 jam ago

Anggiat Gabe Sinaga, S.H., Dari Pejuang Advokasi Rakyat, Kini Jadi Penyelenggara Pemilu

Anggiat Gabe Sinaga, SH., kini menjadi Penyelenggara Pemilu sebagai Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah…

20 jam ago

Biksu Datangi Persidangan Kasus Pidana di Pengadilan Jakarta Utara, Ada Apa?

Seorang pria berkepala plontos dengan mengenakan jubah berwarna kuning, tampak mendatangi Gedung Pengadilan Negeri Jakarta…

7 hari ago

Tak Mempan Jalur ‘Soft’, Banthe Bodhi Setuju ‘Main Keras’ Untuk Hentikan Sepak Terjang Biksuni Eva alias Suhu Vira Vasu dan ‘Biksu Liar’ Lainnya

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) yakni via Dirjen Bimas Agama Buddha, didesak untuk…

2 minggu ago

Tidak Ditahan dan Tak Ada DPO, Para Terdakwa Bersama Biksuni Eva Diduga Ada ‘Main’ Dimulai Dengan Oknum Polisi

Oknum penyidik kepolisian dari Dirreskrimum Polda Metro Jaya diduga telah melakukan kebohongan, dan dugaan permainan…

2 minggu ago

Terlibat Kasus Pidana, Banthe Bodhi Desak Biksuni Eva alias Suhu Vira Segera Dipecat dan Ditahan

Keterlibatan seorang rohaniawan atau biarawati Buddhis bernama Biksuni Eva Jauwan alias Suhu Vira dalam kasus…

2 minggu ago