Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) yang didirikan pada 25 April 1992 mempunyai banyak kisah tentang perjalananya dalam memperjuangkan buruh di masa orde baru.
SBSI yang didirikan oleh lima tokoh Indonesia yaitu Prof DR Muchtar Pakpahan, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rachmawati Soekarnoputri, Sabam Sirait, dan Dr. Sukowaluyo Mintohardjo di Cipayung, Jawa Barat pada 25 april 2017.
Ketua Umum SBSI, Prof DR Muchtar Pakpahan mengatakan, sejak berdirinya SBSI, banyak pejuang buruh yang menjadi korban kekejaman Orde Baru. Bahkan beberapa aktivis buruh kehilangan nyawanya akibat memperjuangkan rakyat miskin di Indonesia.
“Banyak teman-teman yang mengorbankan nyawanya. Beberapa di antaranya, Marsinah di Sidoarjo, Rusli di Medan, Komarudiin di Bandar Lampung dan Titi Juliarsi di Bandung,” kata Muchtar saat membacakan pidatonya dalam acara perayaan ulang tahun SBSI yang ke 25, di jalan Tanah Tinggi II, nomor 25, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (25/04/2017).
Tidak hanya itu, para pejuang buruh di jaman Orde Baru banyak yang dijebloskan ke penjara akibat perlawanannya kepada pemerintah yang berkuasa pada saat itu. Muchtar Pakpahan besama Amosi Telaum Banua pernah masuk penjara pada saat itu.
Presiden ke-3 Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah mengalami kecelakaan beberapa hari menjelang kongres pertama SBSI. Menurut Muchtar, kejadian itu terjadi karena direkayasa oleh pemerintah Orde Baru yang menyebabkan Gus Dur menjadi buta.
“Bahkan Gus Dur mengalami kecelakaan beberapa hari menjelang kongres I. Diyakini karena direkayasa,” ucap Muchtar.
Di tempat yang sama, penasehat hukum keluarga Gus Dur, Pasang Haro Rajagukguk juga mengatakan hal yang sama. Kecelakaan yang dialami oleh mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) akibat direkayasa oleh pemerintah orde baru.
“Memang penderitaan Gus Dur ini sangat tragis ya. Tapi ini masi kita pertanyakan. Memang ada kaitan rekayasa pada Orde Baru,” Ucap Pasang Haro dalam acara tersebut.(Nando)