Tulis Surat Terbuka, Aktivis Buruh Migran Protes Presiden Jokowi

Tulis Surat Terbuka, Aktivis Buruh Migran Protes Presiden Jokowi

- in DAERAH, DUNIA, NASIONAL, POLITIK, PROFIL
775
0
Kepulangan TKI Ke Tanah Air Dijadikan Kecemasan Baru, Tapi Masuknya TKA China Ke Indonesia Kok Tak Digubris. Tulis Surat Terbuka, Aktivis Buruh Migran Protes Presiden Jokowi. Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) Nicholas Frans Giskos atau Nicho Silalahi menulis Surat Terbuka untuk memprotes Presiden Joko Widodo terkait kepulangan 16 ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Tanah Air.Kepulangan TKI Ke Tanah Air Dijadikan Kecemasan Baru, Tapi Masuknya TKA China Ke Indonesia Kok Tak Digubris. Tulis Surat Terbuka, Aktivis Buruh Migran Protes Presiden Jokowi. Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) Nicholas Frans Giskos atau Nicho Silalahi menulis Surat Terbuka untuk memprotes Presiden Joko Widodo terkait kepulangan 16 ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Tanah Air.

Aktivis Buruh Migran protes kepada Presiden Joko Widodo. Protesnya berkenaan dengan isu yang dihembuskan oleh Presiden Joko Widodo atas kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Tanah Air, di tengah wabah Virus Corona atau Covid-19 ini, dijadikan sebagai kecemasan terhadap Bangsa dan Negara Indonesia.

Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) Nicholas Frans Giskos atau Nicho Silalahi membuat Surat Terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Nicho Silalahi yang menyatakan, Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) yang sebelum Kongres Ke VI di Jakarta masih bernama Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) itu, protes dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut kepulangan sebanyak 16 ribu Pekerja Migran Indonesia sebagai kekhawatiran akan munculnya wabah Virus Corona atau Covid-19 Gelombang Kedua di Indonesia.

Berikut, Surat Terbuka yang dibuat oleh  Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) Nicholas Frans Giskos atau Nicho Silalahi itu.

Surat Terbuka

Kepada Yth : Bapak Joko Widodo Selaku Presiden Republik Indonesia

di – Tempat.

Salam Keadilan dan Kesetaraan, Semoga bapak selalu diberikan kesehatan dan kebijaksaan serta kecerdasan untuk berlaku adil terhadap seluruh rakyat Indonesia hingga tidak anti terhadap kritik. Pada kesempatatan ini  perkenalkan nama saya Nicholas Frans Giskos (Nicho Silalahi) Selaku Sekjend Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) yang sebelum Kongres Ke VI di Jakarta masih bernama Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).

Menangggapi pemberitaan media massa tentang Kepulangan 16 ribu Pekerja Migran Indonesia serta “kekhawatiran bapak akan munculnya (Covid 19) Gelombang ke Dua sehingga memerintahkan jajaran bapak untuk memonitor secara ketat demi mencegah penyebarannya dari klaster Pekerja Migran”, maka saya mengapresiasi dan memuji langkah-langkah yang bapak ambil itu, namun disisi lain saya sekaligus kecewa kepada bapak, dimana tidak sedikitpun bapak menyinggung tentang Tenaga Kerja Asing yang masuk kenegri ini. Padahal sampai saat ini Tenaga Kerja Asing (TKA) Khususnya dari China Masih terus bebas masuk kenegri yang kita cintai bersama ini.

Asal bapak tahu bahwa maraknya rakyat yang menjadi Pekerja Migran itu diakibatkan oleh kemiskinan dan sulitnya mereka mendapatkan pekerjaan di dinegri ini, belum lagi banyak diantara Pekerja Migran ini tidak memiliki keahlian dan pendidikan memadai untuk bisa melamar pekerjaan jika ada lowongan, serta diantara mereka juga banyak hanya bermodal keberanian saja pergi merantau / hijrah ataupun mengadu nasib di negara asing, baik itu menggunakan jalur resmi yang diberi ijin negara maupun menjadi korban perdagangan manusia.

Yang menjadi pertanyaan saya kenapa rakyat sendiri yang mau pulang ke Tanah Air malah Bapak curigai sebagai pembawa virus baru sedangkan Wisatawan Asing dan TKA tidak sedikitpun bapak curigai, dan masih segar dalam ingatan saya bahwa awal-awal virus ini belum pandemik serta masih berada di Wuhan China bapak terkesan jumawa dan malah memberikan diskon besar- besaran untuk mengundang wisatawan bahkan berencana mengalokasikan uang negara Puluhan Milyar untuk membayar Influencer agar promo pariwisata bapak berjalan sukses, dan lebih miris lagi jajaran kabinet yang bapak pimpin terkesan mengolok-olok dengan melakukan goyang ala Tik Tok, serta mengatakan makan nasi kucing dll.

Seharusnya Bapak Presiden  menyambut para Pekerja Migran Indonesia dengan karpet merah dan memberikan penghargaan yang tinggi bagi mereka sebagai Pahlawan Devisa, karena mereka telah secara sukarela mengorbankan diri dan meninggalkan tanah air untuk menghasilkan lembaran mata uang asing agar dikirim ke negara kita, sehingga atas bantuan para sukarelawan inilah perekonomian bangsa kita bisa bertahan bukan malah mencurigainnya sebagai pembawa Virus baru.

Bayangkan saja bapak, bila jutaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sedang berada diluar negri itu tidak sudi meninggalkan tanah air untuk mengadu nasibnya, maka sudah bisa dipastikan lonjakan angka pengangguran akan meningkat tajam dan bukan tidak mungkin para pengangguran itu akan membuat huru-hara di daerah asalnya serta sekaligus hilangnya sumber devisa terbesar setelah sektor pertambangan dan energi.

Bagi saya, selaku kepala negara bapak tidak etis mencurigai para pekerja migran ini sebagai ancaman pembawa virus baru, jikapun bapak ingin memonitor mereka cukup itu dalam internal jajaran bapak saja dan tidak menjadi konsumsi publik, sungguh sangat sakit rasanya ketika pengorbanan yang tulus mereka lakukan justru malah dianggap ancaman bagi bangsa sebagai pembawa virus baru. Belum lagi nanti ketika mereka tiba dikampung halamannnya masing – masing justru akan mendapatkan stigma dan tindakan diskriminasi dari warga.

Singkatnya bapak presiden “Tolong hormatilah para PMI ini sebagai Pahlawan Devisa” jangan lagi mereka dibiarkan hanya menjadi “Tumbal Devisa Negara”, tolong juga gerakan jajaran yang bapak pimpin untuk memperlakukan para Pahlawan Devisa dengan manusiawi dan jika ingin mengkarantina mereka maka berikanlah tempat yang layak seperti perlakuan bapak terhadap para Mahasiswa dari Wuhan itu beberapa waktu yang lalu.

Hormat Saya

Dto

Nicho Silalahi

Sekjend Serikat Pekerja Migran Indonesia

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Laskar Anti Korupsi Indonesia Kecam Ketidakadilan di Pemkab Karo: ASN Tak Terima Gaji Selama ± 24 Bulan

Jakarta– Di tengah kesulitan hidup yang semakin berat,