Duel antara Tim Viking Real Madrid melawan Il Biscone alias Si Ular Besar, julukan Inter Milan, di pertandingan lanjutan Grup D Liga Champions 2021/2022 berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah.
Pertandingan berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, pada Rabu (08/12/2021) dini hari WIB.
Gol kemenangan tuan rumah Los Blancos, julukan Real Madrid, adalah gol yang dicetak Toni Kroos pada menit ke-17, dan tendangan plecing Marco Asensio pada menit ke-79.
Sementara itu gelandang Inter Milan, Nicolo Barella, mendapatkan kartu merah dari wasit Felix Brych setelah reaksi berlebih yang ia tunjukkan usai dilanggar Eder Militao.
Hasil ini membuat Real Madrid berhasil menjadi pemuncak klasemen Grup D Liga Champions dengan mengoleksi 15 angka.
Ketika babak pertama sudah dimulai, Inter Milan besutan Simone Inzaghi langsung mengambil alih permainan lewat umpan-umpan pendek.
Tapi, Inter Milan justru kecolongan lebih dulu seusai Toni Kroos berhasil mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-17.
Toni Kroos menerima umpan di luar kotak penalti Inter Milan, dan langsung melepaskan sebuah tembakan keras yang mengarah ke sisi kiri gawang.
Penjaga gawang Inter Milan, Handanovic, tidak mampu untuk menghalau bola hasil sepakan Toni Kroos. Skor pertandingan antara Real Madrid vs Inter Milan pun menjadi 1-0.
La Beneamata alias Yang Tersayang, julukan Inter Milan, mencoba untuk menyamakan kedudukan melalui serangan yang mereka bangun dari sisi kiri.
Ivan Perisic mencoba mengirimkan sebuah crossing ke Dzeko yang berdiri di area kotak penalti Real Madrid.
Dzeko menyambut umpan yang dikirimkan Perisic dengan tandukan yang cukup keras ke arah gawang.
Namun, Thibaut Courtois masih sangat sigap untuk melakukan penyelamatan gemilang.
Real Madrid mendapatkan peluang emas melalui Luka Jovic pada menit ke-36. Jovic menerima umpan terobosan yang membuatnya berhadapan satu lawan satu dengan Handanovic.
Sang pemain pun langsung melepaskan sebuah tembakan chip. Namun, usahanya untuk menambah keunggulan Los Blancos belum berhasil, karena bola masih menyentuh tiang gawang.
Di babak kedua, Barella mendapatkan kesempatan untuk mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-48.
Pemain berpaspor Italia itu menerima umpan di sisi kiri pertahanan Real Madrid dan langsung melepaskan tembakan keras.
Tetapi, usahanya masih gagal selepas bola hasil tembakannya melenceng ke atas mistar gawang.
Kemudian, giliran Real Madrid yang mendapatkan peluang melalui tembakan mendatar Casemiro pada menit ke-58.
Upaya Casemiro untuk menambah keunggulan masih bisa diblokir Handanovic.
Nicolo Barella menerima kartu merah dari wasit Felix Brych setelah reaksi berlebih yang ia tunjukkan usai dilanggar Eder Militao.
Barella sedang melakukan penetrasi dari sisi kiri lapangan permainan Real Madrid. Namun, Militao mencoba mencegah pergerakan tersebut dengan cara mendorong pemain asal Italia itu.
Penggawa Inter Milan itu pun geram dengan pelanggaran itu dan memberikan reaksinya dengan memukul betis Militao.
Wasit yang melihat insiden itu lantas memberikan kartu merah kepada Barella dan kartu kuning ke Militao.
Real Madrid berhasil menggandakan kedudukan pada menit ke-79 melalui tendangan plecing Marco Asensio.
Marco Asensio melepaskan tembakan plecing dari luar kotak penalti seusai menerima umpan dari Daniel Carvajal.
Keberhasilan itu membuat Real Madrid dapat menggandakan keunggulan menjadi 2-0 hingga peluit panjang dibunyikan.
Untuk laga ini, Toni Kroos maupun Asensio cukup layak untuk menjadi man of the match. Namun pengamat teknis UEFA, Roberto Martinez, memilih Luka Modric sebagai pemenangnya.
“Dia (Luka Modric) mengontrol permainan di lini tengah, selalu tersedia, dan menjadi pemain kunci buat Real Madrid untuk mengalahkan tekanan Inter yang tinggi. Pengaruhnya adalah faktor besar dalam pertandingan ini,” ujar Roberto Matinez.
Gelandang asal Kroasia tersebut memainkan perannya sebagai pengatur serangan dengan catatan akurasi umpan sebesar 93 persen. Selain itu, ia juga membuat satu umpan kunci.
Luka Modric juga menjadi tujuan bola ketika Madrid melakukan serangan. Tidak heran kalau dirinya jadi pemain dengan jumlah sentuhan terbanyak. Sebagai pelengkap, ia juga mencatatkan dua dribbling sukses dan satu sapuan di laga ini.
Pada duel kali ini, permainan kedua tim sudah cukup berimbang. Inter Milan bahkan menguasai 49 persen aliran bola.
Bahkan, I Nerazzurri membuat peluang lebih banyak, dengan 17 kesempatan. Bandingkan dengan Real Madrid yang hanya bisa membuat 15 peluang.
Hal itu pun membuat Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi kesal karena timnya kalah. Dia juga menganggap kartu merah yang didapatkan Nicolo Barella akibat memukul kaki lawan menjadi penyebab timnya kesulitan bersaing.
“Banyak hal yang disesalkan dari babak pertama. Menurut saya, kami sudah bermain dengan baik. Sayang, kami justru tertinggal dengan angka yang seharusnya menguntungkan,” tutur Simone Inzaghi di laman resmi UEFA, Rabu (8/12/2021).
Semua permainan yang dilakukan Internazionale Milano alias Internazionale, lanjut Inzaghi, sangat berguna di masa mendatang. Dan dia menyebut, seharusnya hasil duel berbeda.
“Tentunya saya mengharapkan hasil berbeda. Hal itu akan sangat berguna di masa depan. Barella melakukan kesalahan fatal, tetapi dia itu pintar dan langsung menyadarinya kesalahannya. Dia sudah langsung meminta maaf,” ujarnya.
Duel dengan 10 pemain, lanjutnya, membuat Inter Milan kalah.
“Pertandingannya sangat terbuka dan kami nyaris mencetak gol penyeimbang. Ketika laga menjadi 11 melawan 10, semua menjadi lebih sulit. Kami sudah bermain dengan baik, tetapi kalah,” tutur Inzaghi.
Sedangkan di Real Madrid, Carlo Ancelotti menganggap anak asuhnya bermain terlalu pasif saat menghadapi Inter Milan.
Meski begitu, Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti menegaskan, yang terpenting adalah menang.
“Inter Milan itu tim kuat, mereka sulit dikontrol karena menyerang dengan baik, menguasai pertandingan, dan jujur kami tidak tertarik untuk menekan jauh hingga area mereka,” tutur Carlo Ancelotti.
Meski demikian, pendekatan permainan Real Madrid juga disoroti karena dianggap terlalu pasif. Ancelotti tak mau ambil pusing soal komplain ini karena toh pada akhirnya Real Madrid menang.
“Ketika Inter mengontrol lebih banyak di babak pertama, kami relatif masih menjaga risiko tetap minimal dan tidak perlu melakukan sesuatu yang luar biasa, terutama setelah unggul,” ujarnya.
Ancelotti mengatakan, anak asuhnya memiliki serangan balik yang berbahaya. Hal itulah yang membuat tuan rumah menang telak.
“Kami berbahaya dalam serangan balik, bisa saja mendapatkan gol kedua sebelum jeda. Jadi ya pertandingannya berjalan cukup baik,” jelasnya.
Meskipun ada suara-suara minor yang menyebut Real Madrid tidak terlalu menguasai permainan, menurut Ancelotti hal itu tidak berarti apa-apa, sebab, faktanya Real Madrid menang.
“Orang-orang agak bersikap kritis dan komplain bahwa Real Madrid tidak mendominasi penguasaan bola. Tapi Anda tak memenangkan pertandingan dengan penguasaan bola, Anda menang kalau bikin gol,” tandas pelatih berusia 62 tahun ini.***
Susunan Pemain
Real Madrid (4-3-3) : Thibaut Courtois; Dani Carvajal, David Alaba, Eder Militao, Ferland Mendy; Luka Modric, Casemiro (Eduardo Cavaminga 71), Toni Kroos (Federico Valverde 78); Rodrygo Goes (Marco Asensio 78), Luka Jovic (Mariano Diaz 78), Vinicius Junior (Eden Hazard 81).
Pelatih: Carlo Ancelotti.
Inter Milan (3-5-2) : Samir Handanovic; Andrea Bastoni, Milan Skriniar, Danilo D’Ambrosio; Denzel Dumfries (Federico Dimarco 46), Nicolo Barella, Marcelo Brozovic (Arturo Vidal 60), Hakan Calhanoglu (Matias Vecino 60), Ivan Perisic; Lautaro Martinez (Roberto Gagliardini 66), Edin Dzeko (Alexis Sanchez 60).
Pelatih: Simone Inzaghi.