Thomas Tuchel sukses menukangi Chelsea dan berhasil membawa Si Biru alias The Blues-julukan Chelsea-menjuarai Piala Dunia Antarklub 2021.
Ini menjadi sejarah baru bagi Chelsea, setelah sekian lama bertarung untuk menjadi juara dunia di Piala Dunia Antarklub.
Skor 2-1 untuk kemenangan Chelsea, saat berduel melawan klub asal Brazil, Palmeiras, pada partai final Piala Dunia Antarklub 2021 yang digelar di Stadion Mohammed Bin Zayed, Uni Emirat Arab, Sabtu (12/2/2022) malam WIB.
Chelsea dan Palmeiras sama-sama baru bisa mencetak gol pada babak kedua.
The Blues unggul lebih dulu melalui Romelu Lukaku pada menit ke-55. Sementara, Palmeiras membalas via eksekusi penalti Raphael Veiga pada menit ke-64.
Kedua kesebelasan bermain imbang hingga waktu normal dan membuat laga berlanjut ke babak extra time atau tambahan waktu.
Chelsea kemudian berhasil mencetak gol kedua lewat sepakan penalti Kai Havertz pada menit ke-117.
Gol Havertz memastikan kemenangan 2-1 Chelsea atas Palmeiras. Pemain asal Jerman itu kembali menjadi pahlawan pencetak gol penentu seperti pada final Liga Champions.
The Blues pun sukses menjuarai Piala Dunia Antarklub untuk kali pertama.
Hasil ini sekaligus menebus kegagalan Chelsea yang menjadi runner-up turnamen sama pada edisi 2012.
Trofi Piala Dunia Antarklub sekaligus melengkapi gelar Liga Champions dan Piala Super Eropa yang diraih Chelsea pada 2021.
Chelsea dan Palmeiras sama-sama belum pernah menjuarai Piala Dunia Antarklub.
Praktis sang pemenang akan melahirkan juara baru di kompetisi antartim terbaik di setiap benua ini.
Chelsea sudah dipimpin langsung oleh pelatih kepala Thomas Tuchel yang telah pulih dari Covid-19.
Sebelumnya, Tuchel masih harus menjalani isolasi mandiri sehingga absen saat Chelsea menang 1-0 atas Al Hilal di semifinal.
Bertanding kontra Palmeiras, Tuchel kembali mengandalkan formasi 3-4-1-2 dengan Romelu Lukaku sebagai ujung tombak.
Namun, skema The Blues belum berjalan baik di hadapan formasi lima bek Palmeiras.
The Blues kesulitan dalam membangun serangan via open play karena barisan pertahanan Palmeiras tampil disiplin.
Kai Havertz cs sebetulnya juga punya beberapa peluang lain via tendangan bebas, tetapi juga gagal dimaksimalkan.
Di sisi lain, Palmeiras dapat membuat beberapa peluang dan lewat skema serangan balik yang dikomandoi Eduardo Pereira alias Dudu dan Raphael Veiga.
Sama halnya dengan Chelsea, jawara Copa Libertadores itu belum mampu menciptkan big chance.
Sementara itu, Chelsea yang masih kesulitan membuat Tuchel melakukan pergantian cepat.
Pada menit ke-31, Christian Pulisic masuk untuk menggantikan Mason Mount.
Memasuki injury time, Thiago Silva mencoba peruntungan dengan sepakan keras jarak jauh, tetapi upayanya juga belum berhasil.
Hingga akhir babak pertama, gol yang ditunggu Chelsea atau Palmeiras tak kunjung hadir.
Laga Final Piala Dunia Antarklub 2021 pun berakhir imbang tanpa gol saat turun minum.
Chelsea yang memiliki keunggulan penguasaan bola kembali mengambil inisiatif lebih dulu pada babak kedua.
Sepuluh menit babak kedua berjalan, Chelsea dapat menciptakan peluang emas yang langsung berbuah gol.
Melalui skema serangan dari sisi kiri, Callum Hudson-Odoi lalu mengirimkan crossing yang dapat ditanduk Romelu Lukaku di kotak penalti.
Tandukan Lukaku begitu keras, kiper Weverton pun gagal menghalau bola sehingga Chelsea unggul 1-0.
Palmerias tak gentar dengan keunggulan Chelsea. Wakil Brazil itu justru dapat meningkatkan tekanan.
Pada menit ke-61, skema serangan Palmerias menghukum Chelsea menyusul handball Thiago Silva di kotak terlarang.
Wasit kemudian menunjuk titik putih usai meninjau Video Assistant Referee (VAR). Setelah itu, Raphael Veiga maju sebagai eksekutor penalti Palmeiras.
Pemain Brazil itu sukses menjalankan tugasnya. Sepakan kerasnya yang mengarah ke kanan salah dibaca oleh Edouard Mendy.
Chelsea mencoba merespons pada menit ke-73. Menerima umpan pantulan Lukaku, Pulisic melepaskan sepakan placing mendatar dari luar kotak penalti.
Sayang, tembakan Pulisic tak berbuah gol karena menyamping ke kiri.
Intensitas pertandingan semakin meningkat dan kedua tim sama-sama dapat menebar ancaman lagi.
Namun, skor masih 1-1 tetap tak berubah sehingga laga dilanjutkan ke babak extra time.
Di duel di babak extra time, Chelsea terus menunjukkan dominasi atas Palmeiras. Sejumlah pergantian membuat The Blues tampak lebih berenergi dalam menyerang.
Pada menit ke-98, Hakim Ziyech yang berkombinasi dengan Kai Havertz melepaskan umpan mendatar ke tengah kotak penalti.
Umpan Ziyech tampak membentur pemain lawan dan mengarah ke gawang Palmeiras, tetapi hanya mencium mistar.
Palmeiras mencoba melakukan beberapa counter attack, tetapi lini belakang Chelsea selalu dapat membendungnya.
Babak pertama tambahan waktu masih berakhir imbang 1-1. Alur pertandingan masih tak berubah pada babak kedua tambahan waktu.
The Blues mendominasi hingga penguasaan bola mencapai 70 persen.
Kubu London Barat yang tampil agresif memaksa pemain Palmeiras melakukan handball di kotak terlarang yang menahan tendangan Cesar Azpilicueta.
Havertz lalu ditunjuk sebagai algojo penalti Chelsea dan sukses melepaskan bola dengan mulus ke arah kiri pada menit ke-117.
Sementara itu, bek Luan Garcia harus menerima kartu merah pada masa injury time karena melakukan tekel dari belakang ke Havertz.
Sampai peluit panjang ditiupkan, Chelsea tetap unggul 2-1 atas Palmeiras. Alhasil, The Blues berhasil menjuarai Piala Dunia Antarklub 2021.
Trofi Piala Dunia Antarklub 2021 ini menjadi piala yang menggenapkan prestasi impresif Chelsea sejak 2003.
Kesuksesan Chelsea meraih seluruh gelarnya dari 2003 itu lengkap.
Dilansir BR Footbal, Chelsea bermain mendominasi dengan melepas total 21 tembakan, empat diantaranya mengarah tepat ke gawang Palmeiras.
Adapun Palmeiras hanya mampu meluncurkan enam tembakan dengan tiga di antaranya mengarah ke gawang Chelsea.
Raihan trofi Piala Dunia Antarklub 2021 adalah kali pertama Chelsea menjadi juara pada turnamen tersebut.
Tim asal London Barat tersebut pun sudah genap mengoleksi semua gelar yang bisa mereka raih.
Hal ini merupakan pencapaian yang baru bisa diraih Chelsea sejak menjadi klub milik miliarder Rusia, Roman Abramovich di 2003.
Roman Abramovich membeli Chelsea di 2003 dan sukses mengubah wajah Chelsea menjadi salah satu klub elite Inggris dan Eropa.
Hal itu tidak lepas dari gelontoran uang miliknya yang memungkinkan Chelsea mendatangkan pemain dan pelatih top ke Stamford Bridge.
Dampaknya pertama kali terlihat saat Chelsea menjuarai Liga Inggris musim 2004-2005. Pencapaian tersebut merupakan gelar juara liga pertama Chelsea sejak 1955.
Chelsea tercatat memenangi Liga Inggris dan Piala FA masing-masing lima kali, Piala Liga Inggris tiga kali, serta dua trofi Community Shield.
Kesuksesan Chelsea tak berhenti di ranah domestik. Mereka juga berjaya di Eropa.
Chelsea memenangi dua titel Liga Europa dan Liga Champions sekaligus menjadikan mereka juara bertahan Liga Champions saat ini usai memenangi final musim 2020-2021. Selain itu, Chelsea juga menjuarai Piala Super Eropa satu kali.
Trofi Piala Dunia Antarklub 2021 ini sekaligus menjadi piala ke-18 Chelsea, atas gelar tersebut, The Blues berhak mendapatkan suatu kehormatan dengan lambang di dada Jersey kandangnya.
Sebelumnya, terkait lolosnya Chelsea ke babak final Piala Dunia Antarklub 2021, asisten pelatih Chelsea, Zsolt Low, menyebut kerja keras pasti akan membuahkan hasil yang tidak mengecewakan.
“Kami bekerja sangat, sangat keras. Kami kehilangan sedikit kebebasan dan ritme. Hal itu menyebabkan kami mulai sedikit gugup, semua yang kami lakukan tidak mudah,” tutur Zsolt Low seperti dilansir Football London, Kamis (10/2/2022).
Zsolt Low juga menyebut, para pemain Chelsea cukup mendapat tekanan untuk tampil di Piala Dunia Klub 2021.
“Kompetisi ini sangat penting bagi klub. Chelsea belum pernah memenangkan kompetisi ini, itulah mengapa para pemain merasakan tekanan dan membuat kami tidak bermain lepas untuk menemukan solusi mencetak lebih banyak gol,” tuturnya.
Meskipun begitu, pelatih 42 tahun itu merasa puas dengan hasil didapat. Pasalnya, Chelsea mampu mendapatkan banyak peluang di laga tersebut serta tidak kebobolan.
“Para pemain melakukannya dengan sangat baik, beruntung kami tidak kebobolan dan memiliki banyak peluang untuk mencetak gol kedua,” ujar Zsolt.***
Susunan Pemain
Chelsea (3-4-2-1) : 16-Mendy, 4-Christensen (31-Sarr 90’), 6-Silva, 2-Ruediger; 28-Azpilicueta, 7-Kante, 8-Kovacic (22-Ziyech 90’), 20-Hudson-Odoi (17-Saul 77’); 19-Mount (10-Pulisic 31’), 29-Havertz, 9-Lukaku (11-Werner 76’).
Cadangan: 1-Kepa, 13-Bettinelli, 4-Alonso, 14-Chalobah, 5-Jorginho, 18-Barkley, 23-Kennedy.
Pelatih: Thomas Tuchel.
Palmeiras (5-4-1) : 21-Weverton; 2-Rocha (16-Deyverson 118’), 15-Gomez, 13-Luan, 22-Piquerez, 14-Scarpa; 10-Rony (11-Wesley 77’), 8-Ze Rafael (30-Jailson 80’), 28-Danilo, 7-Dudu (29-Rafael 103’); 23-Veiga (20-Atuesta 78’).
Cadangan: 42-Lomba, 31-Mateus, 12-Mayke, 6-Jorge, 4-Kuscevic, 26-Murilo, 19-Breno.
Pelatih: Abel Ferreira.