Lebih dari 20 anggota separatis Abu Sayyaf tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Tentara Filipina. Pasukan Filipinan memang sedang berupaya membersihkan wilayah Selatan Filipina dari Kelompok Separatis dalam satu minggu terakhir. Pasukan gabungan dari Angkatan Darat dan Pasukan elit Scout Rangers terus melancarkan serangan ke kubu Abu Sayyaf di Barangay Latih.
Dalam pertempuran yang terjadi pada Jumat 26 Agustus 2016, tentara Filipina berhasil menumpas 11 pasukan Abu Sayyaf. Satu diantara korban yang meninggal merupakan petinggi dari pasukan Abu Sayyaf, Mohammad Said alias Ama Maas.
Letjen Mayoralgo dela Cruz mengatakan, beberapa jenazah anggota kelompok Abu Sayyaf ditemukan di lokasi pertempuran. Dari lokasi kejadian, tentara Filipina berhasil mengamankan sebuah senapan serbu berkekuatan tinggi dan juga beberapa pesenjataan lainya termasuk peluncur granat M203.
Juru Bicara tentara Filipinan Mayor Filemon Tan Jr mengatakan, serangan akan terus dilakukan untuk membebaskan para sandera. Menurutnya, menyelamatkan para sandera menjadi prioritas utama dalam pertempuran tersebut.
“Kami berharap lebih banyak pasukan dari markas nasional akan digelar di Sulu pada hari-hari berikutnya,” kata Tan.
Kelompok Abu Sayyaf sampai saat ini masih menahan sejumlah sandera dari berbagai Negara yang diantaranya delapan pelaut Indonesia, Warga Negara Norwegia Kjartan Sekkingstad, dan Warga Negara Belanda Ewold Horn.
Sebelumnya dua orang Warga Negara Kanada menjadi korban kekejaman oleh kelompok Pemberontak tersebut. Baru-baru ini juga dikabarkan bahwa kelompok tersebut kembali melakukan pemenggalan terhadap Warga Negara Filipina.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah berjanji untuk memusnahkan kelompok pemberontak yang kerap melakukan penculikan yang disertai dengan pemerasan dan pembunuhan.
“Pesanan saya ke polisi dan angkatan bersenjata mencari mereka di sarang mereka dan menghancurkan mereka,” katanya.
Sekitar 5.000 personil tentara ditempatkan di Sulu dan 2.500 di Basilan, Angkatan Bersenjata Filipina telah menarik pasukan dari Visayas, Luzon dan area lain dari Mindanao dan disebarkan ke dua pulau provinsi dengan misi khusus untuk mencari dan menghancurkan kelompok Abu Sayyaf.(Nando Tornando)