SURAT TERBUKA ATAS PERSOALAN DI PT TOYOTA

SURAT TERBUKA ATAS PERSOALAN DI PT TOYOTA

- in NASIONAL
903
0
S U R A T T E R B U K A

S U R A T T E R B U K A

PT. INTAMA CENTRAL MAKMUR LESTARI (PT.ICML) JAKARTA.

Dimulai pada awal tahun 2000, Saya bergabung dengan PT. INTAMA CENTRAL MAKMUR LESTARI (PT.ICML), beralamat di Komplek Mega Sunter Jakarta Utara, dengan Jabatan awal adalah Bagian Administrasi, tugas utama Saya adalah Input data dokument berupa STTB (Surat Tanda Terima Barang) dan Shipping Dokument dari PT. TOYOTA ASTRA MOTOR (PT.TAM) dan PT.TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA (PT.TMMIN) untuk selanjutnya akan dibuatkan Invoice atau Kuitansi atau Tagihan. Sedikit penjelasan, perbedan antara PT.TAM lebih kepada Distribusi Kendaraan dan Suku Cadang, sedangkan untuk PT.TMMIN lebih kepada Produksi Mobil & Komponen serta Ekspor Mobil & Komponen; paling tidak itu yang Saya ketahui.

PT.ICML merupakan rekan kerja atau istilahnya Vendor dari PT.TAM untuk jasa pengiriman Suku Cadang Via Laut biasanya memakai Container ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Menado, Makasar, Ambon, Jayapura, Batam, Medan; sedangkan dari PT.TMMIN untuk jasa angkutan pengiriman barang dari Pelabuhan/Sunter ke Pabrik di Cibitung/Karawang dan sebaliknya.

Dalam melaksanakan tugas utama ini, Saya mulai diajarkan oleh atasan Saya Ibu Jenny sebagai Spv. Keuangan dan Bapak Jhonny sebagai Spv. Domestik, bagaimana membuat Tagihan Rekayasa untuk PT.TAM tujuan Menado & Makassar. Adapun Tagihan Rekayasa ini isitilahnya adalah untuk Barang Off, dimana barang ini memang betul ada dan tercantum di Shipping Document PT.TAM, tetapi tidak dikirimkan sesuai tujuan awal. Shipping Document ini menunjukan Tanggal Keluar Barang, Jumlah Cases (Colly), Jumlah Kubikasi (M3), dan jumlah berat barang tersebut.

Caranya adalah dengan mencampur Dokument Barang Off dengan Barang On; Barang Off adalah barang yang tidak dikirim ke tujuan, sedangkan Barang On adalah barang yang memang dikirim ketujuannya. Adalah dengan memalsukan Bill of Leading (BL) yaitu surat bukti kepemilikan barang untuk angkutan laut, dan memalsukan tanda tangan penerima barang dan stempel PT.HASJRAT ABADI untuk pengiriman ke Menado dan PT.HADJI KALLA (yang dimiliki oleh Wakil President RI, Bapak H.Jusuf Kalla) untuk pengiriman ke Makassar.

Selama betahun-tahun dari awal Saya bekerja, Invoice/Kuitansi yang Saya buat selalu dapat diterima dan diproses dengan baik oleh PT.TAM, sampai dengan pembayaran yang dijadwalkan kepada kami PT.ICML. Hal ini tidak mungkin terjadi apabila tidak ada kerjasama antara PT.ICML dengan beberapa Oknum Karyawan yang mempunyai jabatan pada PT.TAM. Dapat dibayangkan berapa jumlah kebocoran dana ini seandainya dalam Sebulan Barang Off yang PT.ICML dapati misalnya +/- 30 Container per Bulan X Jml Tarif Tagihan kepada PT.TAM saat itu, misal +/- Rp. 5jt per Container, maka akan didapat angka +/- Rp. 150jt / Bulan. Bagaimana apabila sudah 1 (Satu) Tahun? Dan bagaimana apabila sudah menjadi 5 (lima) Tahun?? Karena setiap tahunnya tarif ini selalu mengalami penyesuaian atau kenaikan.

Berapa Puluh Milyar kebocoran yang diderita PT.TAM hanya kurun waktu saat itu saja; dan ini baru pada 1 (Satu) Vendor; padahal PT.TAM memilii beberapa Vendor. Dari semula bekerja Saya tidak tahu akan hal ini, karena ini merupakan tugas dan tanggung jawab saya sebagai bawahan dan pekerja yang harus mengikuti apapun perintah dari atasan, yang penting bagi Saya adalah tetap mendapatkan Gaji bulanan, Uang Makan Mingguan, dan THR setiap tahunnya. Apalagi Saya selalu diingatkan oleh atasan Saya, pekerjaan yang saya lakukan ini adalah untuk kepentingan Perusahaan dan kepentingan Karyawan PT.ICML.

PT. INTAMA CENTRAL CARGO (PT.ICC) JAKARTA.

Selanjutnya, PT.ICML berganti nama menjadi PT. INTAMA CENTRAL CARGO (PT.ICC), yang masih beralamat di Komplek Mega Sunter, Jakarta Utara; dan Saya diangkat menjadi Staff Keuangan merangkap Administrari. Adapun tugas utama Saya masih sama yaitu input data untuk dijadikan Invoice/Kuitansi pada PT.TAM & PT.TMMIN, namun sudah ditambah dengan tugas perhitungan dan pembagian uang Gaji Karyawan, Uang Makan, THR, dan Surat Menyurat Perusahaan; belum kepada untuk memegang dan membuka Buku Cek & Bilyet Giro (BG), karena tugas tersebut masih dipegang oleh Atasan Saya yaitu Ibu Beatrik. Masih seperti tahun-tahun sebelumnya, Rekayasa pembuatan Invoice/Kuitansi PT.TAM masih berlanjut, untuk tujuan Menado dan Makassar.

Karena prestasi kerja dan pengalaman perusahaan kami; PT.ICC yang sebelumnya PT.ICML, maka pihak PT.TAM & PT.TMMIN memberikan porsi lebih berupa kenaikan jumlah pekerjaan (orderan) kepada kami, yang otomatis juga menambah jumlah pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Saya, namun hal itu juga dibarengi dengan kenaikan jumlah Gaji pada semua karyawan; walaupun tidak secara signifikan, karena masih dibawah perhitungan UMR DKI saat itu.

Namun kami sebagai Karyawan tetap bersyukur masih dapat kesempatan bekerja pada perusahaan ini, dimana pada waktu yang bersamaan, banyak perusahaan lain yang tutup karena krisis moneter saat itu. Dengan bertambahnya jumlah orderan yang kami dapat dari PT.TAM, maka bertambah juga jumlah Container, baik untuk barang On ataupun barang Off; permainan ini tetap berlangsung walaupun sudah ganti orang baru di PT.TAM.

Jika tahun-tahun sebelumnya Barang Off yang dokumentnya kami rekayasa ini mencapai +/- 30 Container per Bulan, kini menjadi +/- 50 Container per Bulan, jika X Tarif +/- Rp. 7 juta per Container, maka akan didapat angka +/- Rp. 350jt per Bulan, yang tentunya juga seperti biasa akan dibagi kepada oknum PT.TAM, yang perhitungannya dihitung sendiri dan dibayarkan langsung oleh atasan Saya, yaitu Bapak JOPIE J.A. RORY selaku Direktur Utama PT.ICC Jakarta. Pertanyaanya kemudian, bagaimana jika hal ini telah berlangsung selama 1 (Satu) Tahun? Bagaimana jika misalnay sudah 5 (Lima) Tahun?? Bagaimana jika digabungkan dengan data sebelumnya dari PT.ICML yang juga sudah berlangsung selambertahun?? Berapa Ratus Milyard kebocoran dana ini??

PT. INTAMA CENTRAL MAKMUR LESTARI (PT.ICML)

Berikutnya, kami pindah tempat usaha di Pergudangan PT.DUNIA EXPRESS TRANSINDO (PT.DUNEX) Jakarta, yang beralamat di Jl. Agung Karya VII No.1 Sunter, Jakarta Utara. Karena prestasi kerja, Loyalitas dan Kerajinan, maka Saya diangkat menjadi Supervisor Keuangan dan tetap merangkap Administrasi. Tugas utama Saya masih tetap sama, yaitu input data dokument PT.TAM baik Barang On ataupun Off untuk dibuat Invoice/Kuintasi, namun sekarang sudah ditambah dengan diharuskan membuat Invoice/Kuitansi pada Dokument PT.TMMIN; yaitu untuk pekerjaan pengiriman Barang COIL (berupa gulungan seperti plat seng, sebagai bahan baku pembuatan body mobil). Saat itu Saya sudah dibantu oleh beberapa orang Staff yang memang permintaan langsung dari Saya kepada pimpinan, karena sudah semakin banyaknya pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggun jawab Saya. Selain input data untuk pembuatan Invoice/Kuitansi PT.TAM & PT.TMMIIN, saya juga dipercayakan untuk memegang dan membuka Buku Cek & Buku Bilyet Giro (BG) yang dipergunakan untuk pembayaran ke Rekanan (misal pembayaran untuk Trucking, BL, Handling) dan Operasional Perusahaan sehari-harinya; namun tetap atas instruksi dan diketahui serta harus disetujui pimpinan Saya; yaitu Bapak JOPIE J.A. RORY selaku Direktur Utama PT.ICML.

Setelah bertahun-tahun Saya bergabung dengan PT.ICML, semakin lama semakin tahu Saya bagaimana keadaan yang sebenarnya dari Perusahaan ini. Ternyata masih banyak kelemahan disana-sini yang Saya dapati. Seperti Sistem Keuangan Perusahaan yang masih dikerjakan secara Manual; belum berupa Sitem yang terkoneksi kesemua bagian dan terencana dengan baik dari semula. Dimana pengambilan dana untuk semua keperluan yang menunjang kegiatan perusahaan, hanya dipegang oleh satu orang saja, yaitu pimpinan kami Bapak JOPIE J.A. RORY sebagai Direktur Utama. Apabila untuk keperluan kegiatan Operasional perusahaan mungkin dapat dipertanggung jawabkan karena ada bukti pengeluaran, namun apabila untuk keperluan yang sifatnya peribadi; seperti untuk urusan kegiatan Gereja (GPIB SION dan Yayasan; kebetulan Beliau menjadi Majelis dan Pengurus Yayasan SION), atau juga untuk keperluan Partai (tergabung dalam Partai Gerindra), serta untuk keluarga; bagaimana semua itu dapat diminta pertanggung jawabannya?

Namun semua itu Saya dan teman di Bagian Keuangan tidak dapat untuk menanyakan secara mendetail apalagi meminta pertanggung jawaban atas semua pengambilan dana yang sifatnya pribadi, selain beliau sebagai Direktur Utama dan juga sebagai Komisaris Utama, yang berarti juga pemilik perusahaan. Karena kami di Bagian Keuangan sadar betul, selain SDM kami kurang, Sistem Keuangan kami juga lemah hampir semuanya dilakukan secara Manual. Ditambah lagi Pembagian Tugas antar karyawan yang tidak jelas dan saling tumpang tindih; banyak dicampur urusan Kantor dengan Keluarga; misalnya saja atasan Saya yang menjabat sebagai seorang Kepala Manager (Sdr.STENLY) pada saat hari kerja dan jam kerja; dapat diminta oleh pimpinan kami untuk menjemput tamunya di Bandara SOETA, atau diminta untuk mempersiapkan semua keperluan acara Keluarga ataupun Gereja dari pimpinan kami; termasuk membeli makanan di Pasar Senen dan Rawasari; atau juga untuk seorang Kurir kami (Sdr.RUSMANSYAH), diminta oleh pimpinan kami untuk mengecek pembayaran uang masuk; dengan menanyakan langsung kepada pihak PT.TAM & PT.TMMIN. dan contoh lainnya misal seorang petugas Security di tempat kami (Sdr.FERRY) dapat diminta untuk mengurus perijinan dan perpanjangan surat-surat mobil perusahaan, seperti BPKB & STNK; dan masih banyak hal-hal lainya lagi yang sudah menjadi kebiasaan di kami itu.

Melanjuti masalah manipulasi data pembuatan Invoice/Kuitansi PT.TAM & TMMIN ini yang merupakan tugas utama Saya ini, khusus untuk PT.TAM; data yang dimanipulasi saat itu hanya untuk tujuan Menado saja, baik tanda terima barang maupun Stempel Dealer PT.TAM (PT.HASJRAT ABADi). Misal dalam sebulan untuk Barang Off +/- 30 Cont per Bulan jika X dengan Tarif Rp. 10jt per Contariner, maka akan didapat angka +/- Rp. 300jt per Bulan. Pertanyaanya masih sama seperti yang sebelumnya, bagaimana jika sudah terjadi selama 1 (Satu) Tahun? Bagaimana jika sudah berjalan selama 5 (Lima) Tahun atau sampai Saya diberhentikan pada Bulan Agustus 2015?? Berapa Ratus Milyard kebocoran dana ini yang telah dibagi dan dinikmati oleh PT.ICML sebagai Vendor dan Oknum PT.TAM?? Namun sayang, semua data yang Saya manipulasi pada PT.TAM, belum sempat Saya kumpulkan dan masih ada di PT.ICML, namun apabila Saya dapat diminta untuk menunjukan data-data tersebut, Saya yakin masih mengetahuinya. Tetapi untuk manipulasi data Invoice/Kuitansi PT.TMMIN masih sempat Saya amankan sebagian, dalam jenis pekerjaan COIL; sebelum Saya terima Surat Pemutusan Hubungan Kerja.

Sama seperti manipulasi data untuk Invoice/Kuitansi PT.TAM; atas instruksi pimpinan Saya (Bapak JOPIE J.A. RORY) dan Kepala Manajer (Sdr.STNLY); data PT.TMMIN Saya menipulasi pada Bill of Leading (BL) dan Surat Jalan untuk Trucking; setelah Saya terima data dari Bagian Gudang Penerimaan Barang (Sdr.ENOCH), maka data tersebut sudah dapat diolah di Bagian Keuangan untuk dibuatkan Invoice/Kuitansi dengan jumlah tertentu sesuai permintaan dari pimpinan Saya. Apakah 1 (Invoice/Kuitansi) bernilai Rp. 100jt atau Rp. 200jt atau Rp. 300jt? Itu semua dapat Saya buat, yang terpenting adalah jumlah keseluruhan dari beberapa Invoice/Kuitansi ini adalah sesuai pesanan pimpinan dan oknum PT.TMMIN; misal berjumlah +/- Rp. 2 sampai Rp. 5 Milyard.

Pesanan yang wajib Saya buat ini (baik untuk PT.TAM & PT.TMMIN) biasanya menjelang AkhirTahun dan menjelang Hari Raya; tentunya diluar moment tesebut juga tetap Saya diwajibkan mebuatnya, tetap Saya diingatkan apabila hal ini semuanya untuk kepentingan Perusahaan kami dan semua Karyawan. Pada akhirnya Saya dapat mengetahui beberapa oknum PT.TMMIN yang ternyata bekerja sama dengan PT.ICML; seperti Bapak GUNAWAN WIBISONO (Jabatan Manager Ekspor Impor PT.TMMIN) dan Bapak AGUNG PRAMONO UTOMO (Jabatan Staf Dokument Impor PT.TMMIN), karena beberapa kali Saya diminta pimpinan untuk mentransfer sejumlah dana kepada mereka; hal ini terjadi selama bertahun-tahun. Namun kemungkinannya uang yang mereka terima dibagi dengan oknum lainnya yang menjadi bagian dari mereka berdua, tentunya sesuai dengan tugas masing-masing.

Karena hal ini telah berlangsung cukup lama dan dengan jumlah dana yang cukup besar; sesuai dengan data yang sempat Saya amankan adalah sejumlah Rp.23 Milyard sejakTahun 2012 s/d Tahun 2015.

Pada masa terakhir Saya bekerja, memang Saya bersikap sedikit kritis kepada pimpinan, dengan berulang kali mengingatkan kepada Direktur Utama kami, Bpak JOPIE.J.A. RORY; sebagai pengambil keputusan.

Namun sikap kritis Saya ini disalah artikan mungkin Saya sebagai bawahan sudah berani mengajari dan menggurui pimpinan kami, padahal maksudnya adalah untuk kebaikan bersama, demi kelangsungan Perusahaan tempat Saya bekerja. Misal saja, Saya mengetahui ada pembayaran dalam jumlah besar dari PT.TAM & PT.TMMIN, yang seharusnya Pimpinan kami secara bijaksana segera memerintahkan Saya; sesuai tugas dan tanggung jawab Saya untuk membayar kewajiban perusahaan kepada Rekanan; misal Biaya Trucking, BL, Handling. Dimana menurut Saya, kewajiban kami itu sudah terlalu lama dipending dari kesepakatan awal dengan Rekanan.

Padahal Rekanan ini juga membutuhkan dana pembayaran dari kami untuk mengerjakan operasional dari barang-barang milik kami juga. Bagaimana mungkin mereka sebagai Rekanan diminta oleh pimpinan kami untuk profesional dalam bekerja, tetapi mereka belum menerima dana dari kami yang telah dijanjikan padahal untuk mengerjakan barang-barang milik kami juga? Contoh lainnya lagi, Saya mengetahui ada Sejumlah dana yang cukup besar dari pembayaran PT.TAM & PT.TMMIN, wajar saja kalo Saya mengingatkan kembali kepada pimpinan untuk segera membayar Pajak PPN; yang selama ini dipegang dan diurus oleh atasan Saya yaitu Sdr IBNU sebagai Manager Keuangan.

Karena menurut Saya, masalah Pajak ini tidak boleh main-main, apalagi apabila nanti kami sampai kena sanksi dan diperiksa oleh orang Pajak; padahal banyak data-data kami yang sifatnya manipulasi; untuk pekerjaan PT.TAM & PT.TMMIN. Sehingga adalah merupakan hal yang aneh apabila Saya diberhentikan oleh pimpinan karena alasan tidak disiplin. Padahal prestasi kerja, loyalitas dan kerajinan yang telah Saya berikan kepada perusahaan ini telah diakui oleh pimpinan Saya sendiri; dengan masa kerja Saya yang sudah 15 (Lima Belas) Tahun mengabdi pada perusahan, dari mulai menjadi Petugas Administrasi biasa sampai terakhir menjadi Supervisor Keuangan dan salah satu orang kepercayan Bapak JOPIE J.A. RORY sendiri.

Saya pribadi punya pendapat, diberhentikanya Saya dari perushaan karena beberapa faktor, yaitu : Saya sudah terlalu tahu banyak tentang manipulasi data PT.TAM & PT.TMMIN; sehingga sudah seharusnya Saya disingkirkan untuk diganti dengan orang baru yang masih belum tahu banyak. Kemudian faktor lainya adalah kemungkinan Saya tidak disukai oleh rekan kerja Saya sendiri, karena Saya menjadi salah satu orang kepercayaan; sehingga rekan kerja Saya ini ingin menggantikan posisi Saya. Dan faktor lainnya juga adalah, Perusahaan memang sudah lama ada rencana untuk pengurangan pegawai untuk alasan penghematan dan efesiensi pegawai.

Kemudian menyambung masalah sebelumnya, maka pertanyaannya kemudian adalah berapa jumlah kebocoran dana PT.TMMIN sebelum Tahun 2012 akibat manipulasi data ini? Bagaimana jika jumlah tersebut digabung dengan data dari Saya (Tahun 2012 s/d Tahun 2015), berapa Ratus Milyard dana ini yang telah dinikmati oleh PT.ICML dan Oknum PT.TMMIN?? kenapa pihak PT.TMMIN masih belum menindaklanjuti Laporan dari Saya ini??

Padahal sebelumnya Saya dan teman-teman sempat diundang bertemu dengan pihak PT.TMMIN dan dijanjikan akan menginvestigasi secara serius dan menyeluruh atas Laporan Saya ini, namun sampai dengan Saya buat Surat Terbuka ini; belum juga ada informasi dari pihak PT.TMMIN kepada kami. Apa yang mau mereka sembunyikan? Siapa yang mau mereka lindungi? Apakah karena alasan ini merupakan urusan Internal mereka; sehingga mereka tidak mau terbuka kepada kami?

Padahal sebagai sebuah perusahaan Investor Asing dari Jepang yang sudah besar dan terkenal akan nama baiknya selama ini, harusnya pihak PT.TMMIN memberikan contoh yang baik kepada kami; warga negara Asli Indonesia; juga pesan dari Bapak President kami Bapak Jokowi; untuk menjauhkan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN); serta memberantas praktek-praktek Pungutan Liar (PungLi) di Negara tercinta kita ini; Indonesia!! Atas semua informasi yang Saya tulis ini; Saya siap dipanggil untuk diminta keterangan dan pertanggung jawabannya serta membantu, demi mengakhri tradisi atas praktek-praktek manipulasi data yang terjadi pada PT.TAM & PT.TMMIN.

Jakarta, 01 Februari 2017
Hormat Saya,

(STEFANUS T.P)

Tembusan,
Kepada Yang Terhormat,

PRESIDENT RI Bapak JOKO WIDODO
WAKIL PRESIDENT RI Bapak M. JUSUF KALLA
MENTERI KORDINATOR BIDANG POLHUKAM Bapak WIRANTO
MENTERI KORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Bapak DARMIN NASUTION
MENTERI SEKRETARIS NEGARA Bapak PRATIKNO
MENTERRI KEUANGAN Ibu SRI MULYANI INDRAWATI
MENTERI HUKUM Dan HAM Bapak YASONA H. LAOLY
MENTERI PERIDUSTRIAN Bapak AIRLANGGA HARTARTO
MENTERI PERDAGANGAN Bapak ENGGARTIASTO LUKITA
MENTERI KETENAGAKERJAAN Bapak HANIF DHAKIRI
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Bapak BAMBANG BRODJONEGORO
JAKSA AGUNG Bapak MUHAMMAD PRASETYO
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Bapak TITO KARNAVIAN
KEPALA BADAN KORDINASI PENANAMAN MODAL Bapak THOMAS TRIKASIH LEMBONG
PRESIDENT KOMISARIS PT. TMMIN Bapak TATSURO TAKAMI
PRESIDENT DIREKTUR PT. TMMIN Bapak MASAHIRO NONAMI
PRESIDENT KOMISARIS PT. TAM Bapak MOTONABU TAKEMOTO
PRESIDENT DIREKTUR PT. TAM Bapak HIROYUKI FUKUI
DIREKTUR UTAMA PT.ICML Bapak JOPIE J.A. RORY

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Diduga Lindungi Pelanggar HAM di Rempang, Kantor Komnas HAM Digeruduk Massa Aksi GMKI Jakarta, Ricuh!

Pengunjuk rasa dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang