Inter Milan akan menjamu Liverpool dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2021/2022. Duel akan digelar di Stadion San Siro, pada Kamis (17/2/2022), pukul 03.00 WIB.
Dalam duel ini, Mohamed Salah menjadi salah satu pemain Liverpool yang perlu diwaspadai oleh Inter Milan.
Klub berjuluk Nerazzurri tersebut berhadapan dengan Liverpool dalam kondisi yang tidak begitu apik. Mereka mencatatkan dua hasil buruk dalam lima laga terakhir, kalah kontra AC Milan dan Imbang saat bertemu Napoli.
Di sisi lain, Liverpool sedang berada dalam kondisi yang sangat sempurna. Klub besutan Jurgen Klopp tersebut memenangkan lima pertandingan terakhirnya di semua kompetisi, termasuk yang terakhir saat bertemu Burnley.
Situasi ini membuat Liverpool jadi lebih diunggulkan dari Inter Milan. Belum lagi dengan adanya Mohamed Salah yang sudah paham dengan kondisi Giuseppe Meazza. Markas Inter Milan itu pernah ia jamah ketika masih bermain di Italia dulu.
Sebelum bergabung dengan Liverpool pada awal musim 2017/18, Mo Salah menghabiskan tiga tahun kariernya di Italia. Musim perdananya dihabiskan bersama Fiorentina dengan status pinjaman usai gagal bersinar di Chelsea.
Dua musim lainnya ia habiskan bersama AS Roma. Jika ditotal, Mo Salah telah membukukan sebanyak 43 gol di Italia. Tentu saja, salah satu golnya pernah bersarang ke gawang Inter Milan.
Berdasarkan catatan yang diperoleh Football Italia, Mo Salah pernah bertemu Nerazzuri sebanyak lima kali. Tiga di antaranya berhasil dimenangkan, satu kali kalah dan lainnya berakhir seri.
Pada tahun 2015, ketika masih memperkuat Fiorentina, Mo Salah pernah menyarangkan bola ke gawang Inter Milan yang membuat La Viola menang 1-0. Momen itu bisa saja terulang lagi pada laga 16 besar nanti.
Kans Mo Salah mempersembahkan gol buat Liverpool pun terbilang cukup besar, sebab lini pertahanan Inter Milan sedang tidak baik-baik saja. Mereka kebobolan enam gol dalam lima partai terakhirnya dan hanya membukukan satu clean sheet.
Namun perlu diketahui juga bahwa Mo Salah tidak dalam kondisi terbaiknya saat ini. Dalam lima penampilan terakhir bersama Liverpool, pemain berkebangsaan Mesir tersebut hanya mampu menghasilkan satu gol saja.
Fisik Mo Salah juga terbebani oleh jadwal yang padat. Seperti yang diketahui, ia baru pulang membela Timnas Mesir dalam ajang Piala Afrika yang berlangsung di Kamerun sepanjang bulan Januari hingga awal Februari.
Untuk laga Inter Milan vs Liverpool ini, Pelatih kawakan, Rafael Benitez lebih menjagokan Liverpool.
Namun, Rafael Benitez juga memprediksi bahwa gaya bermain Inter Milan akan sangat menyulitkan Liverpool.
Pertandingan ini diprediksi akan berjalan sengit, mengingat kedua klub merupakan tim yang sedang berjaya di kompetisi domestik masing-masing.
Di liga domestik, Inter Milan menduduki peringkat kedua Liga Italia 2021-2022 bersaing dengan AC Milan dan Napoli.
Sementara itu, Liverpool juga berada di posisi kedua Liga Inggris 2021-2022 dengan perolehan 54 poin.
Tim besutan Jurgen Klopp itu kini sedang berjuang, memangkas ketertinggalan 9 angka dari Manchester City yang berada di puncak klasemen.
Oleh sebab itu, partai tersebut menarik untuk dinantikan. Terlebih lagi, kedua tim memiliki gaya bermain yang cukup berbeda jauh.
Akan tetapi, Rafa Benitez lebih menjagokan Liverpool untuk lolos ke perempatfinal. Kualitas individu pemain mereka dinilai akan menjadi faktor pembeda pada laga tersebut.
“Untuk sisi Liga Inggris, saya mengatakan Liverpool memiliki kans (untuk lolos) 51 persen, sedangkan Inter Milan 49 persen,” ucap eks pelatih Liverpool itu seperti dilansir Football Italia, Selasa (15/2/2022).
“Saya waspada dengan Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane, tetapi Diogo Jota selalu membuat pergerakan yang tepat. Bek sayap mereka juga kuat dan berbahaya ketika bola mati dengan Joel Matip dan Virgil Van Dijk yang siap menyambar bola,” sambungnya.
Lebih lanjut, pelatih yang juga pernah menangani Inter Milan itu menganggap bahwa lini tengah Liverpool sangat kokoh menahan gempuran. Ia menyebutkan, tempo permainan akan dikendalikan oleh kubu The Reds.
“Mereka punya kekuatan dan intensitas lini tengah dengan Fabinho, mereka adalah tim yang sulit dihentikan,” ucap pria 61 tahun itu.
Perbedaan gaya bermain antara Jurgen Klopp dan Simone Inzaghi akan membuat siapa pun penasaran dengan jalannya pertandingan.
“Formasi 3-5-2 mereka (Inter Milan) bisa menghadirkan masalah bagi tim mana pun yang belum terbiasa menghadapi mereka. Di sisi lain, Liverpool bermain ofensif dan agresif, dengan 4-3-3. Tim yang dominan menguasai bola akan menang, keduanya memiliki kemampuan teknis untuk membuat pemain lawan berlari,” tegasnya.
Sementara bekas striker West Ham United, Paolo Di Canio mengatakan ada kans Inter Milan bisa menang atas Liverpool jika mereka mengeksploitasi Virgil van Dijk, karena ia bukan pemain yang sama setelah mengalami cedera lutut.
Van Dijk merupakan bagian penting dari pertahanan Liverpool. Ia adalah pemimpin di area tersebut.
Van Dijk tak cuma jago mengorganisir lini pertahanan Liverpool. Ia juga punya kemampuan duel satu lawan satu yang sangat brilian.
Jarang ada pemain yang bisa melewatinya dalam duel satu lawan satu. Van Dijk juga sangat jago dalam duel udara.
Inter Milan musim ini tergabung di Grup D Liga Champions. Mereka finis sebagai runner-up di bawah Real Madrid.
Dari enam laga mereka tumbang dua kali dan semuanya dari Madrid. Menurut Paolo Di Canio, kekalahan itu sebenarnya terjadi bukan karena mereka tim yang lemah namun karena ada sedikit masalah saja di lini serangnya.
“Seandainya pada bulan Oktober atau November, ketika tim-tim Inggris cenderung memberikan yang terbaik, saya akan bertaruh lebih sedikit untuk Inter,” kata Di Canio kepada La Gazzetta dello Sport.
Menurutnya, Inter Milan masih memiliki level internasional musim ini, karena mereka hanya kalah melawan Real Madrid.
“Karena kurangnya penyelesaian klinis, jelas bukan karena ide atau gaya mainnya,” sebut eks penyerang AC Milan dan Juventus ini.
Kini Inter Milan melaju ke babak 16 besar Liga Champions. Namun mereka berpotensi terdepak dari babak tersebut karena sekarang mereka menghadapi tim kuat asal Premier League, Liverpool.
Menurut Paolo Di Canio, Inter Milan tak perlu keder. Selain karena mereka juga merupakan tim yang berkualitas.
Di Canio melihat ada celah yang bisa dimanfaatkan Inter untuk bisa mengalahkan Liverpool.
Celah itu bernama Virgil van Dijk. Menurutnya bek asal Belanda itu sekarang bukan pemain yang sama usai mengalami cedera lutut parah pada musim 2020-21 lalu.
“Pada tahap musim ini, Liverpool memiliki beberapa celah kecil di baju perangnya yang bisa dimanfaatkan. Liverpool dua tahun lalu memiliki pertahanan yang tidak bisa ditembus, karena Virgil van Dijk telah meningkatkan semua orang di sekitarnya. Sejak kembali dari cedera, ia bukan pemain yang sama dan karena itu seluruh tim kebobolan lebih banyak,” jelas Di Canio.
Paolo Di Canio kemudian membeberkan bagaimana cara Inter Milan bisa menghajar Virgil Van Dijk. Ia meminta tim asuhan Simone Inzaghi itu untuk melepas bola-bola vertikal ke belakang lini pertahanan Liverpool.
“Liverpool terus kebobolan peluang berbahaya yang sama saat ini, bola vertikal di belakang para bek, yang kemudian mulai berlari terlambat. Kurangnya fokus itu adalah tempat di mana Inter bisa menyakiti mereka,” ujarnya lagi.
“Jika Anda juga melihat bahasa tubuh Van Dijk, ia biasa menggerakkan lengannya untuk mengencangkan bek sayap, tetapi sekarang ia hanya mengepakkan tangannya, mengeluh dan terlihat frustrasi dengan rekan satu timnya,” imbuhnya.
Sementara Rafael Benitez mengatakan, Inter Milan tak hanya harus takut pada trio Mohaemd Salah, Sadio Mane dan Roberto Firmono, namun juga pada setidaknya enam pemain lainnya.
Inter Milan merasakan kebahagian berlebih pada musim 2021-22 ini di Liga Champions. Mereka akhirnya sukses menembus masuk babak 16 besar.
Mereka kesulitan masuk ke fase tersebut dalam beberapa musim sebelumnya. Inter Milan sendiri terakhir lolos ke babak 16 besar pada musim 2011-12 silam.
Tapi, Inter Milan kemudian dianggap bakal sulit melangkah ke babak berikutnya. Pasalnya di babak 16 besar itu mereka harus berhadapan dengan Liverpool.
Skuat Liverpool sangat berbahaya. Mereka punya banyak pemain kelas dunia di berbagai lini.
Jelang laga tersebut, Rafael Benitez memberikan peringatan pada skuat Inter Milan. Ia mengatakan mereka harus mewaspadai hampir semua pemain Liverpool, tak cuma Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino.
“Saya khawatir tentang mereka, tetapi juga Diogo Jota yang selalu membuat gerakan yang tepat. Namun, Liverpool juga memiliki bek sayap yang kuat dan berbahaya dalam situasi bola mati dengan Virgil Van Dijk dan Joel Matip,” terangnya.
“Mereka memiliki kekuatan dan intensitas di lini tengah dengan Fabinho. Mereka bukan tim yang mudah dihentikan,” tegas Benitez.
Rafael Benitez kemudian membahas hubungannya dengan manajer Liverpool, Jurgen Klopp. Ia mengaku sangat akrab dengan koleganya yang berasal dari Jerman tersebut.
“Ia adalah pelatih yang sangat bagus dan saya berhubungan baik dengannya. Kami saling berhadapan di Liga Champions ketika saya di Napoli dan ia di Borussia Dortmund,” bebernya.
“Kami menang 2-1 di San Paolo, tapi kami kalah 3-1 di Jerman. Kami tersingkir meski mengumpulkan 12 poin di babak penyisihan grup dan karena gol telat Zuniga melawan tim asal Jerman itu. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi jika kami menang 2-0,” kenang Benitez.
Sebelum melawan The Reds alias Si Merah-julukan Liverpool-, Inter Milan alias Nerazzurri sempat bertanding melawan Napoli dengan hasil imbang 1-1 di Serie A.
Penalti babak pertama dari penyerang bintang Lorenzo Insigne, tidak berhasil membawa Napoli menang.
Karena gol babak kedua dari striker asal Bosnia yakni Edin Dzeko berhasil menciptakan angka bagi anak asuh Simone Inzaghi.
Liverpool di sisi lain berhasil mengalahkan Burnley 1-0 di Liga Premier Inggris. Gol tersebut terjadi di babak pertama dari gelandang asal Brasil yakni Fabinho.
Seperti dilansir SportSkeeda, dalam empat pertemuan terakhir antara kedua belah pihak, The Reds memegang keunggulan lebih banyak, setelah memenangkan tiga pertandingan dan kalah satu kali.
Kedua klub terakhir kali bertemu pada tahun 2008, dengan hasil Liverpool mengalahkan Inter Milan 1-0.
Gol di babak kedua dari striker Spanyol Fernando Torres memastikan kemenangan bagi The Reds.
Sudah dipastikan Inter tidak akan diperkuat penyerang Argentina Joaquin Correa dan bek sayap kirinya Jerman Robin Gosens.
Gelandang Italia Nicolo Barella diskors, selain itu tidak ada masalah yang diketahui dan manajer Simone Inzaghi diharapkan memiliki skuad yang sepenuhnya fit.
Sementara itu, skuad Jurgen Klopp saat melawan Inter Milan diketahui tanpa penyerang Belgia Divock Origi dan bek tengah Joe Gomez.***
Prediksi Susunan Pemain
Inter Milan (3-5-2) : Samir Handanovic, Milan Skriniar, Stefan de Vrij, Alessandro Bastoni, Matteo Darmian, Marcelo Brozovic, Hakan Calhanoglu, Arturo Vidal, Federico Dimarco, Lautaro Martinez, Alexis Sanchez.
Pelatih: Simone Inzaghi.
Liverpool (4-3-3) : Alisson Becker, Trent Alexander-Arnold, Ibrahima Konate, Virgil van Dijk, Andrew Robertson, Thiago Alcantara, Jordan Henderson, Fabinho, Mohamed Salah, Diogo Jota, Sadio Mane.
Pelatih: Jurgen Klopp.
Head to Head Liverpool vs Inter Milan
04 May 1965 Liverpool vs Inter Milan 3-1 European Cup
12 May 1965 Inter Milan vs Liverpool 3-0 European Cup
19 Feb 2008 Liverpool vs Inter Milan 2-0 UEFA Champions League
11 Mar 2008 Inter Milan vs Liverpool 0-1 UEFA Champions League
Kemenangan Inter Milan: 1
Kemenangan Liverpool: 3
Hasil Imbang: 0