Pasukan Militer Filipina diserbu Kelompok Separatis Abu Sayyaf di Basilan, Filipina Selatan. Kelompok sekstrimis Islam yang menyandera 10 Warga Negara Indonesia dan meminta uang tebusan ini tak bisa menghindari adu tembak dengan militer Filipina.
Dalam serbuan ini 18 anggota Militer dan lima teroris tewas dalam bakutembak dan 20 orang lainnya luka-luka.
Seperti yang dikutip dari AFP, Minggu (10/4/2016), sorang tertara Filipina yang ikut dalam penyerbuan tersebut, Kolonel Benedict Manquiquis mengatakan, pasukan tempur Filipina diserang pada saat diperjalanan menuju markas Kelompok Abu Sayyaf.
“Kelompok kami sedang dalam perjalanan untuk menyerang mereka. Saat di perjalanan, mereka disergap,” seperti yang tertulis di AFP.
Menurutnya, posisi dari kelompok Abu Sayyaf saat melancarkan serangan berada berada di tempat yang lebih tinggi sehingga membuat tentara Filipina sulit menemukan tempat persembunyian.
“Musuh berada di posisi yang lebih tinggi sehingga ke manapun tentara kami berlindung, mereka tetap diserang oleh senjata berat dan bahan peledak buatan,” ucapnya.
Berdasarkan data yang disampaikan Benedict, empat dari 18 tentara yang meninggal akibat dipenggal oleh kelompok Abu Sayyaf. Selain dari 23 jumlah yang meninggal, 53 tertara Filipina dan 20 dari kelompok sekutu luka-luka.
Selain itu, sampai saat ini pemerintah belum mendapatkan informasi tetang keadan ke 10 WNI yang disandra kelompok Abu Sayyaf.
“Saya belum dapat kabar lagi dari tim,” kata Wapres Jusuf Kalla saat menghadiri penutupan Muktamar VIII PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (10/4/2016).
Mengenai tebusan yang dimita oleh kelompok Abu Sayyaf sebesar 15 miliar atau 50 juta peso yang diajukan, namun pemerintah tidak akan memberikan memenuhi permitan dari kelompok kelompok separatis yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina itu.
“Kita enggak pernah berpikir pakai tebusan,” tutup JK dengan singkat.
Pertempuran militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf dilakukan beberapa hari setelah pendeta asal Italia dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf pada Jumat (8/4) lalu.
Abu Sayyaf dikenal kerap menculik warga asing dan menuntut uang tebusan. Kelompok radikal tersebut juga telah disebut sebagai dalang sejumlah serangan bom mematikan di Filipina. Untuk WNI yang disandra, mereka meminta tebusan sampai Rp 15 miliar.
Dalam penyerbuan oleh militer Filipina yang diberitakan hari ini, sebanyak 18 tentara dan 5 militan Abu Sayyaf tewas. Militer Filipina tampak kalah telak lantaran kelompok Abu Sayyaf disebut memiliki persenjataan lengkap, termasuk pelontar granat. (Tornando)