Presiden Joko Widodo diminta terus mempermudah akses transportasi dan pengangkutan ikan hasil tangkapan nelayan ke perkotaan.
Peresmian Tol Gratis Trans Jawa dianggap sebagai langkah awal mewujudkan akses yang selama ini membuat para nelayan dan masyarakat perikanan di pesisir kesulitan.
Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan Pengurus Pusat Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT), Siswaryudi Heru menyampaikan, mempermudah akses bagi nelayan untuk menjual ikan-ikannya ke kota merupakan salah satu harapan yang selama ini dinanti-nantikan.
“Masih ada beberapa lagi yang harus dilanjutkan. Kami berharap, Presiden Jokowi juga meneruskan pembukaan akses-akses tol, untuk mempermudah masyarakat,” tutur Siswaryudi Heru, di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).
Selama ini, lanjut dia, nelayan kesulitan memasarkan hasil tangkapannya sampai ke kota. Selain membutuhkan alat transportasi yang ongkosnya mahal karena akses jalan yang sulit, harga penjualan ikan pun jadi terpengaruh bagi nelayan.
Kini, lanjut Ketua Maritim dan Nelayan Projo ini, resiko ikan tertahan lama dan kemungkinan mengalami pembusukan sebelum dipasarkan sudah bisa teratasi.
“Ikan hasil tangkapan nelayan bisa dengan cepat dibawa ke kota. Ikan masih segar dan bagus-bagus. Kondisinya bagus. Harganya pun pasti lebih oke,” ujarnya.
Dengan begitu, menurut Siswaryudi Heru, roda perekonomian nelayan akan terus bergeliat lebih baik, karena akses tol yang mudah dan terjangkau mampu mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Selanjutnya, Siswaryudi berharap, Tol Trans Sumatera dan juga tol lainnya di provinsi-provinsi di Indonesia, juga hendaknya segera dibuka dan diselesaikan.
“Di pesisir Sumatera, banyak nelayan yang masih kesulitan akses. Demikian juga diprovinsi-provinsi lainnya,” ujarnya.
Menurut dia, manfaat dan fungsi pembangunan harus bisa secara nyata dirasakan semua elemen masyarakat.
Tol Trans Jawa resmi beroperasi penuh dari Jakarta hingga Pasuruan. Setelah diresmikan Presiden Jokowi pada Kamis 20 Desember 2018, tol yang baru beroperasi bisa dilewati secara gratis mulai keesokan harinya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan tersambungnya ruas tol Trans Jawa dari Merak hingga Grati-Pasuruan, maka dari tahun 2015 hingga 2018 telah diselesaikan secara keseluruhan pembangunan 616 kilometer jalan tol.
“Penyelesaian pembangunan ini melengkapi ruas-ruas jalan tol yang telah dioperasikan pada masa sebelumnya, yakni pada kurun 1978 hingga 2004 sepanjang 242 kilometer jalan tol, serta pada kurun 2005 hingga 2014 sepanjang 75 kilometer,” katanya dalam sambutan di Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/12/2018).
Basuki mengatakan ruas tol Trans Jawa membentang dari Merak hingga Banyuwangi sepanjang 1.150 km. Dari panjang tersebut, 933 kilometer telah tersambung dari Merak hingga Grati-Pasuruan, termasuk tujuh ruas jalan tol yang diresmikan Presiden Jokowi.
Basuki berterima kasih dan mengapresiasi Kementerian/Lembaga dan BUMN yang telah bekerjasama dengan baik selama proses pembangunan ruas-ruas tol Trans Jawa. Termasuk kepada seluruh lapisan masyarakat.
Dengan diresmikannya pengoperasian tol Trans Jawa secara penuh, diharapkan dapat membantu kelancaran perjalanan masyarakat yang akan melaksanakan libur Natal dan Tahun Baru 2019.
“Kami usulkan kepada Bapak Presiden bahwa tarif keempat ruas tol yang akan diresmikan kiranya dapat digratiskan hingga berakhir libur Natal dan Tahun Baru 2019,” tutup Basuki.(JR)