Pemerintah Pusat dianggap tidak pernah serius menyelesaikan tumpukan persoalan di Tanah Papua. Sehingga, dengan terus terjadinya penyepelean dan pembiaran, tanpa pernah menyentuh penyelesaian akar persoalan yang ada, maka Papua akan terus bergejolak.
Putra asli Papua, Willem Wandik menyampaikan, konflik yang terus meletup-letup di Tanah Papua, tidak terjadi begitu saja. Menurut Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Demokrat ini, sudah sejak tahun 1960-an persoalan yang terjadi di Papua, tidak serius diselesaikan.
“Persoalan Tanah Papua yang sedang mengemuka hari ini merupakan persoalan yang sudah terakumulasi sejak lama. Dari kompleksitas persoalan, dalam penyelenggaraan kehidupan kita berbangsa dan bernegara di Kawasan Timur Indonesia, di Tanah Papua. Itu sudah sejak tahun 1960-an hingga hari ini tahun 2019,” tutur Willem Wandik, di Jakarta, Senin (30/09/2019).
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) Willem Wandik ini meresponi situasi konflik yang terjadi di Wamena, Papua.
Menurut Willem Wandik, persoalan demi persoalan, dibiarkan tanpa penyelesaian dari dasarnya. Pria yang menjadi anggota DPR RI dari Dapil Papua ini menegaskan, jika tidak ada upaya dan pendekatan yang persuasive, yang menyentuh akar persoalan, maka konflik demi konflik pastinya masih akan terjadi di Tanah Papua. Bagai bom waktu.
“Dengan bersikap menyepelekan dan pembiaran terhadap persoalan Tanah Papua dalam pengelolaannya, justru telah dan akan menjadi bom waktu,” ujarnya.(JR)