Nelayan Indonesia mengapresiasi perhatian Presiden Joko Widodo yang secara khusus menginstruksikan pemberian bantuan sosial bagi petani miskin dan nelayan miskin Indonesia.
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Siswaryudi Heru menyampaikan, apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo itu memang sangat dibutuhkan oleh nelayan-nelayan kecil dan tradisional Indonesia.
Bantuan-bantuan yang sangat dasar sangat dibutuhkan nelayan di masa pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang masih mendera Indonesia ini.
“Nelayan tradisional, nelayan-nelayan Indonesia yang sangat membutuhkan bantuan-bantuan itu sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Bapak Presiden Jokowi. Sampai saat ini memang masih sangat dibutuhkan bantuan oleh nelayan,”tutur Siswaryudi Heru, Sabtu (30/05/2020).
Wakil Ketua Komite Tetap (Wakomtap) Hubungan Antar Lembaga Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ini mengatakan, sektor nelayan memang salah satu segmen yang mengalami dampak terburuk dari Covid-19.
Sehingga, skema pemberian bantuan kepada Nelayan, perlu segera direalisasikan. Situasi pandemic Covid-19 yang masih berkepanjangan, lanjutnya, sangat menyiksa nelayan.
“Hampir tak bisa berbuat apa-apa. Jadi, sebesar apapun bantuan yang diberikan kepada nelayan, sangat berguna bagi keberlanjutan kehidupan mereka,” ujar Siswaryudi Heru.
Siswaryudi Heru yang juga Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan Pengurus Pusat Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) ini menambahkan, nantinya, untuk recovery sektor perikanan dan kelautan, khususnya bagi nelayan, juga sangat perlu dilakukan.
Sebab, situasi pandemi ini sama sekali meruntuhkan kondisi perekonomian nelayan. Padahal, potensi perikanan laut Indonesia, tadinya diharapkan sebagai salah satu tulang punggung pemasukan keuangan Negara yang besar. Namun kondisi pandemi ini membuat hal itu stagnan.
“Nelayan perlu segera dibantu untuk segera bisa bangkit dan bisa melaut. Beroperasi kembali untuk menggeliatkan sektor perekonomian,” ujarnya.
Oleh karena itulah, menurut Siswaryudi Heru, upaya dan perhatian Presiden Joko Widodo kepada nelayan Indonesia perlu diapresiasi dan terus didukung untuk kemajuan sektor ini.
“Sekali lagi, kami dari nelayan kecil Indonesia, menyampaikan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan bantuannya bagi nelayan kita,” tutur Siswaryudi Heru.
Presiden Joko Widodo menyebut ada beberapa skema besar program yang bisa digunakan untuk membantu petani dan nelayan di masa pandemi Covid-19.
Pertama, adalah melalui Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang telah digelar pemerintah, mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (Bansos Tunai), Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT-Desa) Bantuan Sembako dan Program Gratis Subsidi Listrik.
“Pastikan 2,7 juta petani miskin dan 1 juta nelayan dan petambak harus masuk program bansos,” kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference, Kamis (28/5/2020).
Jokowi mengatakan, tujuan utama skema program bansos ini adalah untuk meringankan beban konsumsi rumah tangga yang kurang mampu, termasuk petani dan nelayan miskin.
Kedua, bantuan untuk nelayan dan petani juga bisa dilakukan lewat subdisi bunga kredit. Pemerintah telah menyiapkan Rp 34 Triliun untuk program ini. Dengan begitu, petani dan nelayan bisa mengakses modal kerja lewat kredit usaha rakyat tanpa dikenai bunga tinggi.
“Ini penting bagi usaha pertanian, kelautan dan perikanan. Terakhir, bantuan non fiskal, seperti bibit, pupuk, serta kelancaran suplai chain diharapkan membuat usaha pertanian dan perikanan lebih baik. Saya minta prosedur dipermudah, akses dipermudah, proses sederhana,” ujar Presiden Jokowi.(JR)