Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un membuka Kongres Partai dengan cara yang agak berbeda, yakni dengan mengumandangkan kesuksesan proyek nuklir yang dilakukan negaranya.
Tahun ini saja, Kim telah mempertunjukkan empat kali uji coba peluncuran roket nuklir ke angkasa.
Kongres yang dibuka dengan mempertontokan kecanggihan Nuklir itu adalah yang pertama dalam 36 tahun terakhir, hal ini sekaligus untuk mengukuhkan kekekuasaan Kim sebagai pemimpin Korea Utara.
Lebih dari 100-an wartawan asing diundang ke negara itu untuk meliput kegiatan, namun pada 25 April, mereka dibatasi mengakses Gedung Kebudayaan (Haouse of Culture), dimana kongres partai diadakan. Mereka dibatasi dengan kawat yang dipasang di sekeliling lokasi.
Berita pidato Mr Kim disiarkan melalui stasiun televisi negara Korea Utara, dengan memperlihatkan Kim Jong Un sedang berpidato dari atas mimbar.
“Tahun ini, militer dan rakyat kita telah sukses dalam uji coba peluncuran bom hidrogen perdana dengan pengawasan satelit Kwangmyongsong-4 dari bumi,” ujar Kim. “Peristiwa ini akan dicatat sebagai prestasi yang luar biasa,” lanjutnya.
Kongres kali ini adalah rapat Partai Pekerja Korea Utara yang ke tujuh, dan pertemuan ini diprediksi akan menjadi tanda adanya perubahan politik dan ekonomi dalam kekuasaan Kim Jong Un.
Lebih dari 3000 hadirin, yang sebagian besar adalah orang-orang tua di Korea Utara dipersiapkan dan turut dalam pembukaan. Mereka bertepuk tangan yang keras dan panjang. Ketika mereka menyaksikan pemimpin tertinggi mereka muncul di Pyongyang House of Culture, Kim Jong Un akhirnya memberikan tanda agar berhenti sejenak dari tepuk tangan riuh itu, namun sambutan tepuk tangan terus bergema.
Ketika tepuk tangan mereda, Kim Jong Un menyampaikan pidato kemenangan. Puncaknya, Kim akan untuk melakukan uji coba nuklir ke lima sebagaimana telah dijanjikannya. Kongres tersebut tak ubahnya sebagai retorika yang dirancang untuk mengukuhkan kekuatan dari kekuasaan Kim Jong Un sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara di mata orang-orang yang berada di sekelilingnya dan juga orang-orang awam yang berada di luar gedung di seluruh Korea Utara.
Beberapa agenda yang disampaikan yang akan dilakukan dalam konggres, yakni untuk pemilihan fungsionaris Komite Pusat yang baru yang akan menunjuk Politbiro sebagai pusat pengambilan keputusan tertinggi di Partai Komunis.
Penunjukan itu akan diawasi dengan sangat ketat dan sangat berhati-hati. Pada 2013, Kim Jong Un mengeksekusi mati pamannya sendiri karena tindakan pengkhianatan, dan juga sejumlah laporan tentang adanya pembersihan para pejabat tinggi yang dilakukan Kim.
Sejumlah pakar menyampaikan bahwa adik perempuan Kim yakni Kim Yo Jong akan dipromosikan untuk duduk di posisi tertinggi Politbiro itu.
Untuk menyambut agenda kongres tersebut, tampak Ibukota Pyongyang berbenah. Semua jalan-jalan di pusat kota dibersihkan dan ditata rapih. Bunga-bunga pun ditanam di sekitar arena, sejumlah spanduk besar pun dipasang dengan slogan-slogan seperti “Mempertahankan Markas Besar Revolusi Korea Sampai Titik Darah Penghabisan”.
Pada masa pemerintahan ayahnya, yakni di masa Kim Jong Il, kegiatan kongres tidak pernah dilaksanakan. Setelah wafatnya Kim Jong Il, maka pada 2011 Kim Jong Un pun menggantikan ayahnya duduk sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara, saat itu Kim masih berusia dua puluhan tahun.
Terakhir sekali, Kongres digelar pada 1980, sebelum ayahnya King Jong Il lahir. Selanjutnya, Kim Jong Il diangkat sebagai penerus tampuk kekuasaan oleh pendiri Korea Utara Kim Il Sung.
Meskipun telah meninggal dunia pada 1994, namun Kim Il Sung dinobatkan sebagai “Presiden Abadi Bagi Korea Utara”. Kim Il Sung pun akan dikukuhkan sebagai pemimpin abadi pada kongres yang akan digelar dalam beberapa hari ke depan.(Tornando)