Militer Filipina kembali melancarkan serangan terhadap pasukan Abu Sayyaf Group (ASG) separatis yang berbasis di sekitar kepulauan Selatan Filipina.
Seperti yang dilansir dari media Filipina interaksyon, militer Filipina kembali angkat senjata terhadap kelompok radikal di Basilan itu, pada hari Minggu dan Senin kemarin (10-11/04/2016).
Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan, semua anak buah Abu Sayyaf yang tewas dalam pertempuran itu kini masih diidentifikasi oleh militer dan polisi.
Dalam pertempuran itu, militer Filipina menewaskan delapan orang anak buah Abu Sayyaf, termasuk seorang ahli pembuat bom Maroko Mohammad Khatttab.
Tubuh Khatttab yang ditemukan langsung dimakamkan sesuai dengan upacara keagamaan Islam.
“Mohammad Khattab dimakamkan sesuai dengan ritus Muslim, kami menguburkan dia dan kami tidak akan memberikan jenazahnya kepada siapa pun),” kata Padilla kepada wartawan setempat.
Belum diketahui pasti apakah Khattab mempunyai hubungan dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pada operasi pertama, angkatan bersenjata Filipina kekalahan telak pada Sabtu 09/04/2016 lalu.
Pada pertempuran selama 10 jam di Barangay Baguidan itu, sebanyak 18 anggota militer Filipina gugur, dan 53 lain luka-luka. Pertempuran terjadi pukul 07:55 dan berakhir pada pukul 05:30 waktu setempat.
Militer Filipina akan terus menggempur dan memperkecil ruang gerak kelompok ASG. “Artileri api (adalah) dimaksudkan untuk menekan kemungkinan resistensi yang mungkin di tanah di daerah-daerah,” kata Padilla.
Sebelumnya, Padilla dan Gazmin mengatakan, pemimpin senior ASG Furuji Indama terluka dan kritis saat kotak senjata yang terjadi pada Sembilan April lalu.
“Ini sangat penting, karena ancaman sekarang akan berkurang dikarenakan kami mendapatkan salah satu dari pimpinan mereka,” ujar Gazmin kepada wartawan.
Menurut Padilla, ada yang membocorkan informasi tetang penyerbuan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Filipina pada Sabtu (09/04) kemarin. Diduga ada koordinasi yang dilakukan oleh kelompok ASG dengan kelompok Moro Islamic Liberation Front (MILF). Dalam pertempuran tersebut, diduga ASG dibantu oleh anggota MILF dan juga warga sipil.
Abu Sayyaf yang merupakan kelompok militan kecil, terkenal karena penculikan orang-orang asing dan menuntut uang tebusan besar. Kelompok Separatis ini didirikan pada awal 1990-an oleh orang-orang yang berasal dari jaringan Al Qaeda Osama bin Laden.
Kelompok tersebut telah ditetapkan sebagai pelaku pengeboman dan juga pelaku serangan teror di negara itu, termasuk pengeboman yang terjadi pada 2004 yakni pemboman feri Manila Bay yang menewaskan 116 orang.(Tornando)