Kota Medan marak perampokan dan pembobolan rumah-rumah penduduk. Bukan sekali dua kali terjadi pembobolan rumah warga di wilayah Medan Selayang, Kota Medan.
Kali ini, perampokan menimpa rumah salah seorang Bakal Calon Bupati Samosir (Balon Bupati Samosir) Swangro Marbun Lumbanbatu di Jalan Bunga Cempaka, Gang Bunga Cempaka I No 18, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.
Rumah yang didiami Swangro bersama Isterinya Lied Boru Sitorus Pane itu dibobol maling pada Kamis, 25 Juni 2020. Semua barang-barang berharga, bahkan sandal pun digasak maling.
Menurut Swangro Marbun Lumbanbatu, para perampok melancarkan aksinya dengan membawa senjata tajam.
“Ini sudah sering terjadi daerah kami ini. Karena terlihat dari CCTV sebelumnya, bahkan ada di antara mereka ada bawa pedang dan senjata tajam,” tutur Swangro Lumbanbatu, Kamis (02/07/2020).
Swangro yang juga Ketua DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) ini sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya. Seminggu laporan disampaikan di Kepolisian setempat, belum ada titik terang menangani perampokan yang terjadi.
“Polisi menganggap persoalan ini seperti biasa-biasa saja. Seolah-olah pihak Kepolisian harus menunggu ada korban lainnya baru ditangani,” ujarnya.
Swangro berharap, kebetulan di momentum Hari Ulang Tahun Polri atau HUT Bhayangkara yang ke 74, kiranya jajaran Polri intropeksi diri, dan bergerak cepat memberi kenyamanana kepada masyarakat.
“Jangan umur yang sudah lumayan tua ini, Polri hanya berkerja biasa-biasa saja. Bareskrim Polri seharusnya mengingatkan seluruh anggotanya di daerah-daerah agar kerja cepat dan menjamin keamanan masyarakat,” imbuhnya.
Untuk Sumatera Utara, lanjutnya, khususnya di Kota Medan, tindak kriminalitas dan kejahatan seperti perampokan masih sangat tinggi. Bahkan, belakangan ini malah semakin menjadi-jadi. Swangro berharap, jajaran Kepolisian di Sumatera Utara menunjukkan kinerjanya memberantas kejahatan di Kota Medan.
Swangro mengatakan, zaman sekarang sudah canggih. Peralatan dan persenjataan maupun Tim Polri sudah lengkap. Seharusnya bisa cepat dan cekatan merespon laporan masyarakat, dan memburu para pelaku kejahatan.
“Sudah maju dan canggih. Pasti alat-alatnya juga sudah canggih. Kita katakan saja, bisa melalui metode melalui sidik jari, nomor telepon atau team cyber. Apakah harus ada yang celaka atau memakan korban baru lagi supaya polisinya bergerak? Kalau sampai makan korban, tidak ada gunanya lagi persoalan ini dilanjutkan. Jangan sampai masayarakat lain juga nantinya ikut korban. Tolong Kapoldasu jangan menganggap masalah ini masalah kecil,” ujarnya.
Keluarga Swangro Lumbanbatu dan isterinya Lied Boru Sitorus Pane sudah jadi korban dalam tindak kriminal, perampokan rumah. Pria yang berasal dari Pulau Samosir dan maju sebagai Bakal Calon Bupati ini jengkel dengan perampokan dan juga dengan kinerja kepolisian.
“Pada Kamis 25 Juni 2020, rumah saya dibobol maling, oleh para perampok. Laptop, motor, henpon, hardisk, sandal, helm dan dompet, semua ludes diambil oleh perampok,” ujar Swangro.
Swangro sudah membuat laporan di Polsek Medan Sunggal, Kota Medan, pada Kamis 25 Juni 2020 itu juga. Sayangnya, hingga kini proses pengejaran para perampok sangat amat lamban.
Soalnya, menurut Swangro, dirinya baru mendapat balasan atas laporannya ke Polsek Medan Sunggal pada Rabu, 01 Juli 2020.
Untuk mengambil Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) pun dirinya harus menunggu waktu satu minggu.
“Jangan terlalu berbelit-belit kalilah birokratnya. Masyarakat tak butuh kerja begitu, rakyat butuh kerja cepat dan tepat. Jadi, soal menuntaskan dan mencari otak pelaku ini berapa lama lagi?” sesalnya.
Swangro menambahkan, jikalau Kepolisian tidak mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada rakyat, maka kepercayaan rakyat sendiri akan luntur terhadap kinerja Polri.
“Kemana lagilah kita mengadu? Saya memohon kepada Polri, khususnya Bareskrim dan Kapoldasu, jangan buat rakyat ini kecewa. Tunjukkan kinerjamu agar rakyat semakin percaya dan sayang kepada institusi ini,” tandas Swangro.(Tarsan Morris)