Petinju asal Filipina, Mark Magsayo, yang disebut sebagai Penerus Legenda Tinju Manny Pacquiao, berhasil merebut sabuk World Boaxing Council (WBC) milik Gary Russell.
Magsayo menjadi juara dunia baru dari Filipina meneruskan kejayaan Manny Pacquiao yang tahun lalu menyatakan gantung sarung tinju.
Mark Magsayo mentahbiskan diri menjadi juara dunia kelas bulu WBC setelah mengalahkan petahana Gary Russell Jr dengan angka mutlak.
Dua hakim juri Mark Consentino dan Henry Grant memberi Mark Magsayo kemenangan 115-113 atas Russell dalam pertarungan 12 ronde di Borgata Event Center, New Jersey, Amerika Serikat, Minggu (23/1/2022) siang WIB.
Sedangkan Hakim Lynne Carter mencetak hasil imbang, 114-114.
Gary Russell yang menjadi juara bertahan terlama kesulitan melawan Magsayo penantang tidak terkalahkan dari dari Filipina.
Kemenangan angka itu cukup bagi Magsayo memperpanjang rekor ringnya menjadi 24-0 (16 KO).
Magsayo yang dikenal kidal memanfaatkan kekuatannya untuk menghajar Russell yang dikabarkan mengalami cedera dalam pertarungan.
Russell yang berusia 33 tahun, yang tidak bertarung selama hampir dua tahun, mengatakan kepada Jim Gray dari Showtime bahwa dia yakin dia menderita robek tendon di bahu kanannya selama ronde keempat.
Bagaimanapun, hasil akhir menunjukkan Russell kalah untuk kedua kalinya dalam kariernya yang mengubah rekor bertarungnya menjadi 32-2 (18 KO).
Dia belum pernah dikalahkan sejak juara tiga divisi Vasiliy Lomachenko mengalahkannya dengan keputusan angka mutlak dalam pertarungan 12 ronde perebutan gelar kelas bulu WBO yang saat itu lowong pada Juni 2014. Russell dikenal sebagai juara bertahan terlama yang jarang bertarung.
Russell tidak memiliki klausul pertandingan ulang dalam kontraknya karena Magsayo adalah penantang wajib untuk gelarnya.
Dia juga memberi tahu Gray bahwa dia menginginkan pertandingan ulang, tetapi Russell mempertanyakan apakah Magsayo menginginkannya.
CompuBox menghitung 81 pukulan lebih banyak untuk Magsayo daripada Russell (150-543 hingga 69-323).
Russell jelas dibatasi karena dia hanya bisa menggunakan satu tangan selama delapan ronde terakhir.
Russell umumnya dianggap sebagai salah satu petinju paling berbakat dalam olahraga ini, tetapi penduduk asli Washington, D.C., sering mendapat kritik karena jarang bertarung.
Kekalahan atlet Olimpiade AS 2008 dari Magsayo menandai hanya pertahanan keenam dari sabuk WBC yang dimenangkan Russell dengan mengalahkan Jhonny Gonzalez dari Meksiko di ronde keempat pertarungan mereka pada bulan Maret 2015 di Las Vegas.
Bertarung hingga ronde ke-12, Mark Magsayo sukses merebut gelar juara tinju dunia kelas bulu WBC.
Seperti dilansir dari Boxingscene, juri memberikan Magsayo kemenangan 115-113 dan satu juri lainnya memberikan skor seri 114-114.
Russell, sang juara bertahan, berusaha mempertahankan gelarnya untuk keenam kalinya. Namun ia tampak kesulitan sejak ronde keempat.
Ia diketahui mengalami cedera tangan kanan. Karena mengalami cedera otot, ia hanya mengandalkan tangan untuk bertarung.
Meski begitu, kedua petinju bertarung ketat hingga akhir pertarungan. Meski pada akhirnya juri menilai petinju Filipina yang berhak atas nilai lebih tinggi.
Russel, 33 tahun, kehilangan gelarnya yang direbut 2015. Ia sekaligus mengalami kekalahan kedua dalam kariernya, sehingga rekor bertarungnya menjadi 31-2 (18 KO).
Mark Magsayo, 26 tahun, meraih gelar juara dunia untuk pertama kalinya. Ia sebelumnya memegang gelar WBO Internasional di kelas sama.
Kemenangan ini, selain memberinya gelar juara, juga memastikan rekornya tetap sempurna di ring tinju dunia Ia kini memiliki catatan 24-0 (16 KO).***