Indonesia memiliki sumber daya manusia dan sumber pangan yang hampir tidak terbatas. Penemuan katalis untuk bahan bakar yang berasal dari kelapa sawit, membuktikan negeri ini tidak perlu mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
Hal itu ditegaskan Ketua Asosiasi Perusahaan dan Alat Mesin Pertanian (Alsintani) Mindo Sianipar menanggapi masih maraknya impor dan polemik kebutuhan pangan di Tanah Air.
Mindo Sianipar yang dinobatkan sebagai salah seorang Inspirator Pangan Indonesia ini mengungkapkan, di Institut Teknologi Bandung (ITB), sejumlah pakar telah menemukan katalisator untuk mengubah kelapa sawit sebagai bahan baku untuk BBM.
“Penemuan kecil itu sangat bermanfaat dan juga menunjukkan bahwa kita bisa mengatasi persoalan pangan kita sendiri. Tak perlu impor-impor seperti yang sedang ramai dipercakapkan itu,” tutur Mindo Sianipar, saat ditemui di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Rabu (08/05/2019).
Penemuan itu, lanjutnya, sekaligus mampu menjawab tantangan persoalan harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit yang tengah banyak diprotes oleh para petani kelapa sawit.
Dia berharap, penemuan itu dikembangkan Indonesia, dan nantinya akan mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan kedaulatan pangan dan energi di Indonesia.
Pendiri Sekolah Tani Cariu ini melanjutkan, Indonesia tidak kekurangan pemikir dan penemu bidang pertanian jempolan. Regulasi dan juga jumlah penduduk yang agraris, dengan jumlah petani yang besar, juga menjadi potensi yang harusnya mempercepat terwujudnya kedaulatan dan swasembada pangan di Indonesia.
“Soal konsep, regulasi, pakar dan juga berbagai potensi pertanian untuk kedaulatan pangan, dimiliki oleh Indonesia kok. Hanya saja, di tataran implementasi, masih sangat lamban. Eksekutornya tidak simultan menjalankannya,” tutur Mindo Sianipar.
Politisi Partai berlambang Banteng yang dikenal dekat dengan para petani ini menegaskan, meski dalam kondisi tertentu diperlukan juga impor, namun untuk Indonesia, tidak perlu semua bahan pokok dipenuhi dengan cara impor.
“Tak selamanya impor itu menjadi solusi bagi Indonesia. Kita harus mengembangkan dan memberdayakan sumber daya manusia Indonesia, mengembangkan potensi dan sumber pangan kita sendiri, memberdayakan petani kita, agar terwujud kedaulatan pangan itu,” imbuhnya.
Mindo Sianipar yang untuk kelima kalinya mendapat dukungan para petani dan duduk kembali sebagai Wakil Rakyat di Senayan itu menjelaskan, bagaimanapun, swasembada pangan dan kedaulatan pangan, kalau tanpa didukung oleh petani sendiri, tanpa mengutamakan temuan dan teknologi milik sendiri, akan sangat sulit terwujud.
“Indonesia adalah negara agraris, petani kita mestinya sejahtera, dan swasembada pangan, serta kedaulatan pangan harusnya bisa diwujudkan, tanpa impor,” ujarnya.(JR/Richard/Nando)