Pemudanya Banyak Pakai Narkoba, Kini Sumut Seperti Daerah Tertinggal 20-an Tahun

Pemudanya Banyak Pakai Narkoba, Kini Sumut Seperti Daerah Tertinggal 20-an Tahun

- in DAERAH, HUKUM, NASIONAL, POLITIK
623
0
Pemudanya Banyak Pakai Narkoba, Kini Sumut Seperti Daerah Tertinggal 20-an Tahun.

Bicara pembangunan secara nasional, daerah-daerah kini malah kian redup. Peranan kaum muda yang tadinya diharapkan mampu mendongkrak pembangunan yang lebih baik di daerah masing-masing ternyata jauh dari harapan, lantaran kini mayoritas kaum muda di Indonesia, terutama di berbagai daerah, banyak yang sudah berpersoalan dengan masalah penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba).

 

Sehingga, kemajuan pembangunan yang disebut-sebut malah kian terasing, dikarenakan daerah-daerah malah seperti mengalami ketertinggalan hingga 20 tahun dalam pembangunan, lantaran peran kaum mudanya sudah menipis.

 

Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Brigjen TNI (Purn) Dr Nuhajizah Marpaung mengungkapkan, sebanyak 80 persen kaum muda di Tanah Air mengenal Narkoba, dan sebagian besar malah terjerumus sebagai pengguna atau pemakai dan sebagai pengedar.

 

“Urutan pertama adalah DKI Jakarta, Sumatera Utara berada di urutan kedua dan urutan ketiga adalah Jawa Timur atau Surabaya. Kaum muda kita sudah kian banyak yang tidak sehat, karena narkoba. maka tidak heran lagi bahwa peranan pemuda dalam pembangunan daerah kian redup, malah saya mengukur bahwa daerah seperti mengalami ketertinggalan selama 20 tahunan, bukan sepuluh tahun lagi,” tutur Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Brigjen TNI (Purn) Dr Nuhajizah Marpaung saat menjadi pembicara dalam Serial Dikusi INDONESIA RUMAH KITA Menyambut SUMPAH PEMUDA, bertema, Semangat Sumpah Pemuda Tumbuhkan Cinta NKRI, di Gedung Joeang 45, Jalan Menteng Raya Nomo 31, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2017).

 

Dalam dikusi yang dihadiri ratusan elemen kaum muda itu hadir sebagai pembicara Politisi Senior Golkar Akbar Tanjung, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang juga Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mayjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora)/Kwartir Nasional Pramuka Dr Adhyaksa Dault, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Brigjen TNI (Purn) Dr Nuhajizah Marpaung , Wakil Bupati Halmahera Selatan Ihwan Hasim, dipandu oleh Wartawan Senior yang kini menjadi Direktur Eksekutif TMT Production, Tiurmaida Tampubolon.

 

Nuhajizah Marpaung menyampaikan, harus ada upaya sangat serius untuk memberantas peredaran narkoba dari pusat hingga daerah-daerah. Menurut dia, akan sulit berharap pada kaum muda jika kejahatan narkoba masih terus saja menjajah Indonesia.

 

“Kaum muda kita sudah sakit. Perlu upaya serius menangani kaum muda ini. Kita harus memastikan kesehatan mereka terlebih dahulu, kemudian kalau sudah bisa lepas dan sehat kembali, maka bisa dididik dan dilatih, agar memiliki keterampilan dan kemampuan bekerja,” ujarnya.

 

Dari sisi pendidikan, lanjut dia, kaum muda saat ini malah sudah menurun drastis tingkat pendidikannya disbanding beberapa dekade sebelumnya. selain tersandera kecanduan narkoba dan kejahatan narkoba, anak-anak muda kini kebanyakan hanya bisa lulus Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

 

“Kira-kira apa yang masih bisa diharapkan dari anak muda yang narkobaan dengan tingkat pendidikan rata-rata hanya sampai SD dan SMP? Karena narkobaan, anak muda juga kian banyak yang kuliah asal-asalan. Kita kecewa dengan kondisi ini, sangat kecewa. Namun, sebagai orang tua, kita tidak boleh menyerah. Kita harus berjibaku memerangi narkoba dan mengurus kaum muda kita,” tutur Nurhajizah.

 

Dia mengingatkan, kejahatan narkotika juga sudah menjadi kejahatan yang luar biasa di Tanah Air. Karena itu, semua pihak, terutama pemerintah, sangat perlu membuat sejenis Detasemen Khusus (Densus) untuk pemberantasan dan perburuan terhadap para pelaku kejahatan narkoba di Indonesia.

 

“Sebab, sampai 80 persen loh keterlibatan dan pemakai, pengguna serta bandar. Ini sudah sangat luar biasa. Maka perlu upaya luar biasa,” ujarnya.

 

Persoalan selanjutnya, kata Nurhajizah, lapangan pekerjaan bagi kaum muda tidak dipenuhi dan tidak terpenuhi. Tingkat pengangguran menjadi tinggi, selain karena kemampuan kaum muda yang sudah drop diakibatkan narkoba, keahlian dan keterampilannya mengisi pekerjaan-pekerjaan strategispun sudah tak mampu.

 

“Narkoba telah menimbulkan berbagai persoalan sosial lainnya. Selain urusan kesehatan dan psikologis, persoalan pendidikan dan keterampilan, juga kini menumpuk kaum muda yang pengangguran. Kita memang harus mengambil langkah untuk membereskan kesehatan mereka agar bersih dari narkoba. Itu terlebih dahulu. Kemudian, dididik dan dilatih, dan selanjutnya dibuka lapangan kerja,” ujar dia.

 

Dia mencontohkan, di Sumatera Utara, dibukanya beberapa Bandara Penerbangan, seharusnya bisa menyedot tenaga muda untuk bekerja. Sebagai salah satu cara mengurangi pengangguran. “Ya mesti pelan, harus dibersihkan dari narkoba, dan dididik untuk kemudian bekerja di sektor-sektor yang tersedia,” pungkas NUrhajizah Marpaung.

 

Di tempat yang sama, Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora)/Kwartir Nasional Pramuka Dr Adhyaksa Dault menyampaikan, kaum muda harus berani menunjukkan kemampuannya untuk berbuat bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia.

 

Sebagai mantan menteri yang mengurusi kepemudaan, Adhiyaksa mengingatkan bahwa kaum muda harus melatih diri dan terus mengembangkan kemampuannya agar bisa bersaing dengan dunia yang kian kompetitif.

 

“Harus melatih diri, kerja keras, dan mampu bersaing. Lah, anak saya saja, sudah seorang atlit nasional, saya haramkan merokok, karena merokok dekat dengan sedikit lagi ke narkoba. Mesti tunjukkan diri sebagai pemuda yang brilian, yang sehat dan yang nasionalis,” ujar Mantan Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu.(JR)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Kisruh Dugaan Kecurangan Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar

Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset