Meriam Ngebom Stadion Elland Road, The Gunners Pesta Gol

Meriam Ngebom Stadion Elland Road, The Gunners Pesta Gol

- in DUNIA, OLAHRAGA
500
0
Liga Inggris, Leeds United vs Arsenal, Skor 1-4, Meriam Ngebom Stadion Elland Road, The Gunners Pesta Gol. - Foto: Pemain Arsenal, Gabriel Martinelli (kanan) merayakan golnya ke gawang Leeds Unite, pada laga lanjutan Liga Inggris 2021/2022, di Stadion Elland Road, Minggu 19 Desember 2021 dini hari WIB.(AFP/Naomi Baker)Liga Inggris, Leeds United vs Arsenal, Skor 1-4, Meriam Ngebom Stadion Elland Road, The Gunners Pesta Gol. - Foto: Pemain Arsenal, Gabriel Martinelli (kanan) merayakan golnya ke gawang Leeds Unite, pada laga lanjutan Liga Inggris 2021/2022, di Stadion Elland Road, Minggu 19 Desember 2021 dini hari WIB.(AFP/Naomi Baker)

Meriam London, julukan Arsenal, sukses ngebom habis Stadion Elland Road, tempat klub asuhan Mikel Arteta itu berlaga melawan Leeds United, pada pekan ke-18 Liga Inggris 2021/2022, pada Minggu (19/12/2021) dini hari WIB. 

Kemenangan meyakinkan itu diraih berkat permainan cantik The Gunners, julukan Arsenal, yang diperlihatkan di Stadion Elland Road. 

Keempat gol Arsenal dipersembahkan oleh Gabriel Martinelli lewat dua golnya di menit ke-16 dan 28, lalu Bukayo Saka pada menit ke-42, dan terakhir diciptakan oleh Emile Smith Rowe di menit ke-84. 

Sementara satu gol penghibur Leeds baru diciptakan lewat gol penalti yang dilakukan Rapinha pada menit ke-75. 

Pada awal babak pertama, The Gunners langsung mengancam lewat ujung tombaknya, Alexandre Lacazette hampir saja mencatatkan namanya di papan skor andai sepakannya tak terbendung Ilan Meslier. 

Memasuki menit ke-15, Arsenal terus menggempur pertahanan anak asuh Marcelo Bielsa. Alhasil, The Gunners mampu unggul lebih dahulu lewat sepakan keras Gabriel Martinelli (16’) usai memanfaatkan bola liar, Arsenal unggul 1-0. 

Usai gol tersebut, The Whites, julukan Leeds United, merespon dengan baik lewat serangan-serangan cepat. Sayang, upaya itu tak membuahkan hasil hingga memasuki menit ke-25. 

Sebaliknya, The Gunners justru mampu menggandakan keunggulannya menjadi 2-0. Martinelli (28’) yang menerima umpan ciamik Granit Xhaka mampu mencetak gol keduanya. Pemain asal Brasil itu melakukan sprint dan akhirnya sepakannya berhasil mengelabui Meslier. 

Memasuki menit ke-40, serangan-serangan Arsenal semakin trengginas mengancam gawang The Whites 

Alhasil, The Gunners kembali berhasil merobek gawang Meslier. Kini, gol untuk Arsenal dicatatkan oleh Bukayo Saka (41’), Arsenal unggul 3-0. 

Pada akhirnya, Arsenal mampu mempertahankan keunggulan 3-0 hingga peluit panjang berbunyi. Awal yang baik bagi anak asuh Mikel Arteta atas Leeds United di babak pertama. 

Pada babak kedua, Arsenal langsung tancap gas kembali menyerang pertahanan anak asuh Marcelo Bielsa. Alhasil, beberapa peluang emas sempat tercipta untuk The Gunners. 

Sementara, permainan Leeds United berubah di babak kedua. Pasukan Marcelo Bielsa kini lebih berani untuk melakukan tekanan, tak hanya mengandalkan serangan balik ke pertahanan Arsenal. 

Memasuki menit ke-70, Leeds United akhirnya berhasil mempertipis ketertinggalan setelah Ben White melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Adalah Raphinha (75’) yang berhasil mengeksekusi penalti dengan baik. 

Pada menit ke-78, Mikel Arteta memasukkan Emile Smith Rowe menggantikan Bukayo Saka untuk menambah daya gedor The Gunners. Hasilnya manis, Smith Rowe mampu mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-84. 

Pada akhirnya, Arsenal berhasil mempertahankan keunggulan atas Leeds United. Skor 4-1 menjadi penutup kemenangan sempurna Arsenal atas Leeds di Ellan Road. 

Martinelli bak sebuah serpihan di antara bintang besar Arsenal, tapi dia bukan serpihan biasa yang bisa menjadi ujung tombak kesuksesan klub kelak. 

“Ada mentalitas Ronaldo di dalam dirinya. Dia sedang menuju ke puncak karier.Jika ada calon pemain top, dia lah orangnya”. 

Cuitan-cuitan di atas ramai menyeruak di media sosial setelah striker muda Arsenal Gabriel Martinelli sekali lagi menunjukkan performa aduhai kala timnya mengganyang Leeds United empat gol berbalas satu. 

Di laga lanjutan Liga Primer Inggris itu, anak muda Brasil ini sukses mengepak sepasang gol untuk membantu The Gunners menang meyakinkan sekaligus memastikan tim mengamankan tripoin di tiga pertandingan berentet. 

Penyerang berusia 20 tahun itu sejatinya hanya pemain pelapis di Emirates Stadium seiring bakat dirinya tertutup nama-nama besar macam Pierre-Emerick Aubameyang, Alexandre Lacazette hingga Nicolas Pepe. 

Akan tetapi, Gooners sudah lama berharap agar pemuda satu ini mendapatkan jam terbang lebih banyak mengingat potensi yang ada pada dirinya. Di awal-awal rezim Mikel Arteta, Martinelli justru semakin terlupakan. 

Namun, Arteta punya rencana brilian dan maksud yang terkadang sulit dipahami para loyalis Arsenal.  

Selain karena kebugaran yang kerap diragukan akibat rangkaian cedera serius yang sempat dialaminya, Martinelli dinilai belum cukup siap untuk tampil secara reguler di kompetisi yang keras macam Liga Primer. 

Selama periode penantian, Arteta tidak tinggal diam dalam menempa bakat yang dimiliki Martinelli. Momentum pun datang ketika penampilan Aubameyang terus merosot ditambah tindakan indisipliner yang berujung pencopotan ban kapten baru-baru ini. 

Praktis, ada panggung terbuka untuk Martinelli, dan yang bersangkutan benar-benar tak menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan sang juru taktik untuk memamerkan atraksi menawan. 

Dari enam laga terakhir, total Martinelli telah mengukir empat gol dan dua assist. Cukup impresif. Namun, Sejak Aubameyang dibekukan dari skuad, di titik ini Martinelli semakin “panas”. Dia berhasil mencetak empat keterlibatan gol (3 gol dan 1 assist) hanya dalam tiga laga beruntun. 

Setelah membantu Arsenal menaklukkan Southampton 3-0 dengan ikut memberi assist di salah satu gol timnya, Martinelli selanjutnya mencetak gol indah ala-ala Thierry Henry dalam kemenangan 2-0 atas West Ham United. 

Teraktual, dia menjadi momok bagi pertahanan Leeds, di mana torehan brace dia berandil besar dalam pesta gol Arsenal 4-1.  

Diawali dengan kemelut di tepi kotak penalti Leeds, sodoran Alexandre Lacazette dimaksimalkan Martinelli dengan sepakan placing yang mengarah ke pojok gawang. 

Berikutnya, dia merangsek di celah-celah antara barisan bek skuad Marcelo Bielsa untuk menyambut umpan terobosan Granit Xhaka sebelum melakukan penyelesaian akhir nan apik. 

Mencetak brace memang bukan pencapaian yang spesial-spesial amat, striker yang bisa melakukan itu bertebaran. Namun, poin penting di sini adalah bagaimana Martinelli menunjukkan mentalitas dia sepanjang laga. 

Seperti yang didengung-dengungkan oleh para fans seusai laga, Martinelli tak hanya bermain impresif, tetapi juga menunjukkan mentalitas juara ala Cristiano Ronaldo. 

Bagaimana dia bermain tenang di depan pertahanan lawan, bagaimana dia menumbuhkan spirit skuad Mikel Arteta dengan dua gol awal tim berasal dari kakinya.  

Yang lebih penting, para pemain yang berada di sekitarnya jadi lebih terpompa karena gesture yang dipertontonkannya sepanjang 90 menit. 

Bisa ditebak bagaimana konfidensi Martinelli setelah apa yang dilaluinya belakangan ini. Apalagi, gol pembuka Martinelli merupakan gol ke-7000 Arsenal di ajang Liga Primer. Betapa bangganya dia mendapati namanya akan masuk dalam buku sejarah di Emirates Stadium. 

Arsenal pun kian nyaman duduk di posisi empat besar untuk sementara waktu dengan perolehan 32 poin, meninggalkan West Ham United empat poin di belakang. 

Akan selalu ada celetukan, “pemain muda seperti ini paling-paling hanya menggebrak sesaat” 

Belum lagi opini yang kadung terbentuk bahwa striker-striker Brasil sulit berkembang di Inggris.  

Tapi, harusnya itu semua menjadi motivasi besar bagi Martinelli untuk membuktikan diri, bahkan dia bisa menjadi satu yang berbeda dari striker-striker Brazil lainnya yang pernah berkancah di Liga Primer. 

Ujian terberat Martinelli, dan umumnya para pemain muda, memang adalah konsistensi.  

Namun setidaknya, Arsenal sudah bisa mulai melupakan eks kapten mereka Aubameyang.  

Walau hanya serpihan, Klub London Utara harus menyadari serpihan yang mereka punya adalah emas yang bisa diandalkan cepat atau lambat. 

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, menyayangkan rasialisme terjadi pada pertandingan timnya menghadapi Leeds United. 

 Arteta mengaku kecewa hal seperti ini kembali terjadi di dalam pertandingan sepak bola dan berharap pelaku rasialisme harus mendapat sanksi berat. 

“Sayang sekali, saya bisa membenarkan kabar ini dan kasus sedang diurus pihak berwenang. (Rasialisme) itu terjadi pada pemain yang berada di bangku cadangan dan salah satu dari mereka mendengar penghinaannya,” kata Arteta seperti dilansir Football London. 

Seorang suporter Leeds United United dikabarkan ditangkap polisi karena diduga melontarkan ujaran rasialisme saat pertandingan Arsenal kontra Leeds United. 

Dalam laporan The Athletic, si suporter menargetkan dua pemain Arsenal, Nicolas Pepe dan Nuno Tavares, yang sedang melakukan pemanasan setelah dipanggil dari bangku cadangan. 

Salah satu pemain Arsenal, Rob Holding, melaporkan kejadian itu kepada wasit keempat dan akhirnya proses kejadian ditindaklanjuti. 

Pihak Leeds United sejauh ini masih menginvestigasi dugaan kasus yang terjadi di Elland Road, markas klub tersebut. Leeds sudah menyiapkan hukuman tegas bagi pelaku rasialisme. 

“Rasialisme tidak akan ditoleransi di Leeds United. Siapa pun yang terbukti menjadi pelaku kasus ini akan diblok seumur hidup dari seluruh pertandingan Leeds United,” demikian bunyi pernyataan resmi klub. 

Sedangkan untuk mencari Kapten Arsenal menggantikan Pierre Emerick Aubameyang, Mikel Arteta disarankan menunjuk Kieran Tierney saja. 

Sebagaimana diketahui, manajemen Arsenal pada Minggu (12/12/21) mengumumkan bahwa striker asal Gabon, Aubameyang, tidak lagi berperan sebagai kapten. 

Keputusan ini diambil karena Aubameyang dianggap telah melanggar disiplin dengan terlambat bergabung ke klub setelah melakukan perjalanan luar negeri. 

Arsenal juga menyatakan Aubameyang dicoret dari skuat utama dalam kemenangan 2-0 atas West Ham di pertandingan Liga Inggris yang berlangsung tengah pekan ini. 

Alexandre Lacazette kemudian mengambil alih posisi kapten sementara pada laga tersebut,. 

Menurut mantan gelandang The Gunners, Emmanuel Frimpong, sejumlah nama-nama yang difavoritkan untuk menjadi kapten baru seperti Granit Xhaka, Ben White, hingga Kieran Tierney. 

Di antara ketiga nama tersebut, Frimpong menyarankan Arteta menunjuk bek kiri Skotlandia Tierney karena usianya masih muda dan masih diandalkan di lini pertahanan. 

“Saya ingin (Kieran) Tierney menjadi kapten,” kata Frimpong dilansir dari Sport Mirror. 

Sebenarnya, lanjutnya, Ben White juga berpotensi jadi Kapten. Namun, Frimpong lebih sreg jika Ben dipersiapkan jadi Kapten masa depan klub. 

“Saya juga sangat menyukai Ben White. Saya pikir Ben White bisa menjadi kapten masa depan Arsenal,” lanjutnya. 

Sedangkan posisi Xhaka, sudah pernah dipilih jadi Kapten. Sehingga, bakalan tak akan ditunjuk lagi sebagai Kapten. 

“Kemungkinan besar, Xhaka tidak yakin akan dipilih lagi (sebagai kapten) karena kami pernah melakukannya. Kami membutuhkan seseorang yang segar. Saya sendiri lebih senang Tierney sebagai kapten saat ini,” jelas Frimpong. 

Kieran Tierney dinobatkan sebagai pemain terbaik The Gunners musim lalu saat mereka hanya finis kedelapan di Liga Inggris dan dipastikan absen dari kompetisi Eropa musim ini. 

Namun, bek kiri asal Skotlandia itu hanya menjadi penghangat bangku cadangan untuk empat pertandingan Liga Inggris berturut-turut. Bahkan, dia dicadangkan saat Arsenal kalah 3-2 dari Manchester United awal Desember kemarin. 

Catatan tersebut masih kalah dari pencapaiannya musim lalu, di mana dia mencetak 15 gol dari 39 laga. Sementara di dua musim pertamanya, Aubameyang mengemas 31 gol dan 29 gol.*** 

Susunan Pemain 

Leeds United (4-2-3-1) : Ilan Meslier, Cody Drameh, Luke Ayling, Robin Koch, Stuart Dallas, Mateusz Klich (Greenwood 78’), Adam Forshaw, Raphinha, Tyler Roberts, Jack Harrison (Summerville 31’), Gelhardt. 

Pelatih: Marcelo Bielsa. 

Arsenal (4-4-1-1) : Aaron Ramsdale, Takehiro Tomiyasu (Soares 64’), Ben White, Gabriel Magalhaes, Kieran Tierney, Bukayo Saka (Smith Rowe 78’), Thomas Partey, Granit Xhaka, Gabriel Martinelli, Martin Odegaard (Tavares 85’), Alexandre Lacazette. 

Pelatih: Mikel Arteta. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Terungkap Kembali Praktik Mafia Paspor Penyebab TPPO, Imigrasi Bogor Kok Gak Kapok !

Satu per satu dugaan praktik mafia pembuatan paspor