Atletico Madrid tersingkir dari Liga Champions 2021/2022. Klub raksasa Spanyol itu harus menerima kenyataan pahit, usai berduel dengan klub papan atas Liga Inggris, Manchester City, di leg kedua babak perempat final Liga Champions 2021/2022.
Skor 0-0 dengan agregat 0-1 tercipta untuk keberhasilan The Citizens-julukan Manchester City, dari pertandingan yang berlangsung di markas Los Rojiblancos-julukan Atletico Madrid-yakni Stadion Wanda Metropolitano, pada Kamis (14/04/2022) dini hari WIB.
Duel berlangsung sengit sejak menit pertama. Kedua tim berusaha membongkar pertahanan masing-masing.
Akan tetapi, tidak ada gol tercipta hingga pertandingan berakhir. Alhasil, Manchester City lolos ke semifinal karena menang agregat 1-0.
Di babak semi final nanti, tim asuhan Josep Pep Guardiola itu akan berhadapan dengan klub raksasa asal Spanyol lainnya, Real Madrid.
Real Madrid sudah dinyatakan lolos ke babak semi final, setelah menang agregat 5-4 saat melawan klub spektakuler Inggris, Chelsea.
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone mengaku, tidak menyesali hasil tersebut. Justru ia merasa bangga dan terhormat bisa memberi tekanan kepada Manchester City.
Los Rojiblancos harus menghadapi permainan tim besutan Josep Guardiola yang tampil apik di babak pertama. Akan tetapi, Los Rojiblancos bisa tampil lebih baik di babak kedua.
Diego Simeone, tentu ingin meraih kemenangan. Namun, dia mengakui jika Manchester City adalah lawan yang sulit, dan biasanya menang dengan selisih cukup jauh.
“Kami ingin menang, bagaimanapun caranya. Saya menyesal kami tersingkir. Namun, kami telah dikalahkan oleh rival yang luar biasa. Kami kalah terhormat, mereka biasanya mencetak tiga atau empat gol, tapi kami bisa menekan mereka,” kata Diego Simeone seperti dilansir di laman resmi UEFA.
Diego Simeone juga mengaku bangga atas kinerja yang diperlihatkan anak buahnya. Sayangnya, mereka gagal membuat gol, sehingga harus tersingkir dari Liga Champions musim ini.
“Mereka hanya memiliki beberapa peluang. Kami juga mengatasi permainan mereka. Kami kekurangan gol yang dibutuhkan, jadi harus memberikan selamat kepada mereka, karena berhasil melaju. Saya bangga atas raihan kami,” ujarnya.
Laga Atletico kontra Manchester City ini berlangsung penuh emosi. Puncaknya, bek Atletico Felipe diganjar kartu kuning kedua di menit ke-90+1.
Tak berhenti sampai di situ, para pemain Atletico dan Manchester City melanjutkan perang kata-kata. Bahkan mereka saling dorong di terowongan menuju ruang ganti.
Pelatih Atletico Diego Simeone menambah suasana semakin panas dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Juru taktik asal Argentina itu mengklaim Pelatih Manchester City, Pep Guardiola telah menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadapnya.
“Saya tidak harus memiliki pendapat tentang apakah seseorang berbicara dengan baik atau tidak (tentang saya),” kata Simeone seperti dilansir Football Espana.
“Sering kali, mereka yang memiliki kosakata besar, mereka sangat cerdas dan mereka memuji Anda dengan hina. Tapi, kami tidak sebodoh itu, yang mungkin memiliki kosakata lebih sedikit,” katanya lagi.
Berduel di markas sendiri, Atletico Madrid mendapat dukungan luar biasa dari para pendukung. Dan menurut pelatih asal Argentina ini, Atletico Madrid salut dan hormat dengan dukungan itu.
“Penggemar kami sangat luar biasa. Mereka terus memberikan dukungan dengan menaikkan suara ketika kami nyaris menang. Tak diragukan, penggemar kami akan bangga atas penampilan kami,” tutur Simeone.
Pep Guardiola pun membalas komentar Simeone dalam konferensi pers. Ahli strategi asal Spanyol tersebut membantah tuduhan yang dilontarkan Simeone.
“Saya hanya memiliki kata-kata yang baik untuk dikatakan tentang dia,” ujar Pep Guardiola.
“Dia bisa bermain sesukanya, tentu saja. Saya tidak akan pernah mengatakan sebaliknya. Semua yang saya katakan adalah bahwa itu sangat sulit. Dan mereka tahu bagaimana melakukannya lebih baik daripada siapa pun di dunia ini,” lanjutnya.
Guardiola juga menegaskan tidak pernah mengkritik sang lawan.
“Jangan salah, saya tidak pernah mengkritik Atletico,” tegasnya.
Ditanya tentang jalannya pertandingan, Guardiola mengaku puas dalam melewatinya. Dalam laga itu, Atletico meningkatkan tekanan di akhir pertandingan untuk mencetak gol.
“Mereka mendorong kami mundur, kami lupa cara bermain. Itu untuk kredit mereka. Kami merayakannya tetapi setelah babak kedua itu kami bisa keluar. Kami berada dalam masalah besar, besar. Mereka memiliki peluang untuk mencetak gol, tetapi pada akhirnya tidak,” terang Guardiola.
Pep Guardiola mengaku beruntung tidak kebobolan selama leg kedua perempat final Liga Champions ini.
Skor 0-0 sudah cukup untuk The Citizens menyegel tiket semifinal setelah pada pertemuan di Stadion Etihad unggul 1-0.
Berbeda dengan di laga pertama, di mana Guardiola mengkritik formula “Parkir Bus“ Atletico Madrid pada leg kedua justru Diego Simeone dan skuadnya bermain lebih baik.
Los Rojiblancos banyak menciptakan peluang untuk mengejar gol, termasuk kans emas Angel Correa dan Matheus Cunha, yang memaksa The Citizens bermain bertahan.
“Ya (itu adalah malam yang gila). Di babak kedua, mereka lebih baik dari kami, kami beruntung kami tidak kebobolan. Mereka banyak menekan kami, mereka luar biasa di babak kedua, kami lupa bermain dan (saat itu) kami berada dalam masalah besar,” jelas Pep Guardiola usai laga leg kedua.
Diakui pelatih asal Spanyol itu, timnya juga manusia biasa yang tidak selalu bisa mencetak 4 hingga 5 gol.
Apalagi mereka baru memainkan pertandingan sulit melawan Liverpool di Liga Inggris beberapa hari sebelumnya.
Sementara, laga hari itu di Madrid diwarnai perkelahian di lapangan dan pertengkaran terowongan pasca-pertandingan.
Namun Guardiola menolak mengomentari insiden tersebut dan menegaskan tidak ada yang perlu dikatakan terkait masalah itu.
Guardiola juga tidak menjelaskan kondisi Kevin De Bruyne dan Kyle Walker yang mengalami cedera dan harus ditarik keluar lapangan.
Pep Gurdiola menorehkan rekor baru di Liga Champions setelah mengantar Manchester City lolos ke semifinal dengan mendepak Atletico Madrid.
Di semi final nanti, Manchester City akan berduel melawan Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti.
Rekor baru bagi Guardiola yang kini berhasil tampil di semi final untuk kesembilan kalinya. Catatan itu merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah kompetisi ini.
Sebelumnya, pelatih asal Spanyol itu memiliki delapan semifinal Liga Champions, sama dengan catatan Jose Mourinho dan Ancelotti.
Guardiola mencapai prestasi tersebut dengan tiga klub berbeda. Bersama Barcelona dia empat kali ke semifinal, di Bayern Munchen sebanyak 3 kali, dan Manchester City dua kali.
Meski mencetak rekor di semifinal Liga Champions, Pep Guardiola belum sesukses yang diharapkan.
Dalam 8 semifinal sebelumnya, pelatih berusia 51 tahun itu hanya menang 3 kali (musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2020-2021), 2 di antaranya keluar sebagai juara (bersama Barcelona).
Pada 2020-2021, Guardiola gagal mempersembahkan trofi Si Kuping Lebar untuk Manchester City setelah di laga pamungkas dikalahkan Chelsea asuhan Thomas Tuchel.
Guardiola berharap musim ini peruntungannya berubah meski diakui itu akan berat karena timnya harus melewati adangan Real Madrid untuk bisa mencapai final.
9 Semifinal Liga Champions Pep Guardiola: 2008-2009 – Barcelona (Juara)
2009-2010 – Barcelona; 2010-2011 – Barcelona (Juara), 2011-2012-Barcelona, 2013-2014 – Bayern Munchen; 2014-2015 – Bayern Munchen; 2015-2016 – Bayern Munchen; 2020-2021 – Manchester City (Runner-up), dan 2021-2022 – Manchester City.
Pep mengakui timnya bermain kurang maksimal saat tampil di Madrid dan memuji performa tim besutan Diego Simeone.
“Ateltico Madrid tampil brilian pada babak kedua tapi kami berhasil ke semifinal. Dan, untuk klub kami, ini pencapaian luar biasa,” tuturnya.
Lebih lanjut, pelatih berkebangsaan Spanyol ini memprediksi untuk duel di semi final, Manchester City akan menghadapi berbagai tantangan.
Hal itu bisa saja terjadi jika The Citizens menunjukkan penampilan seperti yang mereka tunjukkan di Ibu Kota Spanyol.
“Jika kami bermain seperti yang kami lakukan pada leg kedua, kami tak punya peluang. Kami akan menderita. Jika kami bermain seperti di leg pertama dan sebagian babak pertama (malam ini) kami bisa bersaing,” pungkas mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen. Itu.
Untuk Semi final, Manchester City akan menjamu Real Madrid pada leg pertama empat besar, 27 April sebelum kembali melakukan perjalanan ke Spanyol sepekan kemudian.***
Susunan Pemain
Atletico Madrid (3-5-2) : Jan Oblak; Stefan Savic, Felipe, Reinildo; Marcos Llorente, Koke/Rodrigo De Paul (70), Geoffrey Kondogbia, Thomas Lemar/Luis Suarez (82), Renan Lodi/Angel Correa (70); Antoine Griezmann/Yannick Carrasco (69), Joao Felix/Matheus Cunha (82).
Pelatih: Diego Simeone.
Manchester City (4-3-3) : Ederson; Kyle Walker/Nathan Ake (73), John Stones, Aymeric Laporte, Joao Cancelo; Kevin De Bruyne/Raheem Sterling (65), Rodri, Ilkay Gundogan; Riyad Mahrez, Phil Foden, Bernardo Silva/Fernandinho (79).
Pelatih: Pep Guardiola.
Kartu Kuning: Felipe, Marcos Llorente, Rodri, Stefan Savic, Nathan Ake, Riyad Mahrez, Joao Cancelo, Diego Simeone.
Kartu Merah: —
Wasit: Daniel Siebert.
Stadion: Wanda Metropolitano.
Hasil Lengkap, Jadwal dan Klasemen Liga Champions 2021/2022
Kompetisi sepak bola Liga Champions 2021/2022 telah dimulai sejak, Selasa (14/9/2021) malam WIB.
Sebanyak 32 tim bersaing untuk bisa menjadi yang terbaik. Tim-tim yang berlaga terbagi ke dalam delapan grup (A-H).
PEREMPAT FINAL
LEG 1
Kamis (7/4/2022)
Chelsea 1-3 Real Madrid
Villarreal 1-0 Bayern Munchen
Rabu (6/4/2022)
Benfica 1-3 Liverpool
Manchester City 1-0 Atletico Madrid
LEG 2
Kamis (14/4/2022)
Liverpool 3-3 Benfica
Atletico Madrid 0-0 Manchester City
Rabu (13/4/2022)
Real Madrid 2-3 Chelsea
Bayern Munchen 1-1 Villarreal
SEMI FINAL
LEG 1
Kamis (28/4/2022)
Liverpool vs Villarreal
Rabu (27/4/2022)
Manchester City vs Real Madrid
LEG 2
Rabu (3/5/2022)
Villarreal vs Liverpool
Kamis (4/5/2022)
Real Madrid vs Manchester City