Lolos Lewat Adu Penalti, Firaun Hadapi Singa Teranga di Final

Lolos Lewat Adu Penalti, Firaun Hadapi Singa Teranga di Final

- in DUNIA, OLAHRAGA
486
0
Piala Afrika 2021, Kamerun vs Mesir, Lolos Lewat Adu Penalti, Firaun Hadapi Singa Teranga di Final. - Foto: Aksi Mohamed Salah saat Timnas Mesir menghadapi Kamerun di semifinal Piala Afrika.(Charly Triballeau)Piala Afrika 2021, Kamerun vs Mesir, Lolos Lewat Adu Penalti, Firaun Hadapi Singa Teranga di Final. - Foto: Aksi Mohamed Salah saat Timnas Mesir menghadapi Kamerun di semifinal Piala Afrika.(Charly Triballeau)

Timnas Mesir akhirnya berhasil mengalahkan Timnas Kamerun lewat adu penalti pada laga semi final Piala Afrika 2021. 

The Pharaohs atau Firaun, julukan Timnas Mesir, melaju ke final untuk berhadapan dengan Timnas Senegal. 

Sebelumnya, Les Lions de la Teranga atau Lions of Teranga, julukan Timnas Senegal, telah terlebih dahulu masuk final setelah mengalahkan Timnas Burkina Faso. 

Singa Teranga ini akan menjadi lawan terberat Sang Firaun di final nanti. 

Kepastian Mesir lolos ke partai puncak diperoleh usai menang 3-1 atas Kamerun via adu penalti dalam laga yang digelar di Stadion Olembe pada Jumat (4/2/2022) dini hari WIB. 

Adapun pemenang harus ditentukan melalui drama adu penalti menyusul hasil imbang tanpa gol selama 120 menit. 

Kemenangan Timnas Mesir tak terlepas dari tiga eksekusi beruntun Kamerun yang gagal berbuah gol. 

Kiper Timnas Mesir, Mohamed Abou Gabal, tampil heroik dengan menepis dua penalti Kamerun. 

Hasil ini membuat Timnas Mesir akan melawan Senegal di final. Sebelumnya, Timnas Senegal sukses mencapai final setelah membekuk Burkina Faso 3-1. 

Praktis, duel antara bintang Liverpoool, yakni Mohamed Salah vs Sadio Mane akan tersaji di final Piala Afrika 2021. 

Timnas Kamerun dan Mesir adalah kedua tim tersukses atau paling banyak meraih gelar juara dalam sejarah Piala Afrika. 

Timnas Mesir adalah Raja Piala Afrika. Tim berjuluk The Pharaohs itu telah menikmati titel juara sebanyak tujuh kali. 

Sementara, peraih gelar Piala Afrika terbanyak kedua, yakni Kamerun dengan jumlah lima trofi. 

Kamerun dan Mesir bermain dengan tempo sedang pada babak pertama. Kedua tim cenderung berimbang secara permainan, tetapi Kamerun mampu sedikit lebih unggul dalam penguasaan bola. 

Meski begitu, baik Kamerun maupun Mesir sama-sama minim peluang dan gagal mencetak gol pada babak pertama. 

Pemain andalan Mesir, Mohamed Salah pun tak mampu berbuat banyak untuk meneror pertahanan tuan rumah. 

Babak pertama antara Kamerun dan Mesir berakhir imbang tanpa gol. 

Setelah turun minum, intensitas permainan Kamerun dan Mesir cenderung masih sama, tetapi beberapa momen mampu meningkat. 

Pada menit ke-55, Mohammed Salah mendapatkan peluang terbaik setelah memanfaatkan kesalahan pemain Kamerun dalam memberikan backpass. 

Mo Salah berdiri bebas di area kanan dan berlari dengan cepat mengejar bola. 

Akan tetapi, kiper Andre Onana dengan sigap keluar dari sarangnya dan berhasil menyapu bola. 

Pada menit ke-68, Kamerun membuat upaya tepat sasaran kedua via skema tendangan bebas di area kiri. 

Karl Toko Ekambi dapat menyambut umpan dengan tandukannya, tetapi Mohamed Abou Gabal dapat merespons baik dengan menahan bola di garis gawang. 

Dua menit berselang, tuan rumah kembali mengejutkan Mesir. 

Kamerun semakin agresif dengan beberapa kali variasi serangan via tendangan jarak jauh. Namun, upaya ini juga masih belum berhasil. 

Kedua tim masih belum mampu memaksimalkan peluang. 

Sementara itu, pelatih Timnas Mesir Carlos Queiroz harus diusir wasit setelah mendapatkan kartu kuning kedua karena protes keras. 

Hingga peluit panjang ditiupkan, skor 0-0 tal berubah sehingga pertandingan berlanjut ke extra time. 

Dalam adu penalti, pada kesempatan pertama, Timnas Kamerun dan Mesir sama-sama berhasil mencetak gol. 

Pencetak gol pertama via adu penalti dari kedua kubu adalah Vincent Aboubakar dan Zizo. 

Pada kesempatan kedua, Kamerun gagal mencetak gol usai sepakan Harold Moukoudi yang mengarah ke kanan ditangkap oleh Abou Gabal. 

Sementara, eksekusi Mesir masuk. Skor 2-1 untuk keunggulan kubu tamu. 

Tuan rumah kembali sial setelah sepakan James Lea Siliki juga ditahan Abou Gabal pada kesempatan ketiga dan penalti Mesir kembali masuk. Skor 3-1. 

Lagi-lagi, Kamerun gagal mencetak gol secara beruntun pada kesempatan keempat. 

Mesir pun tak perlu mengambil penalti lagi dan dipastikan menang 3-1 sehingga lolos ke final Piala Afrika. 

Timnas Mesir langsung menyampaikan usulan pengunduran jadwal pertandingan Final Piala Afrika 2021 beberapa jam setelah memastikan maju ke babak final.  

Timnas Mesir kelelahan dan minta pertandingan final Vs Senegal diundur. 

Assisten Pelatih Timnas Mesir, Diaa Al-Sayed, meminta kepada CAF (Federasi Sepakbola Afrika) untuk mengundur sehari pertandingan final tersebut.  

Rencananya pertandingan Final Piala Afrika 2021 akan digelar pada Senin (7/2/2022) dini hari. 

Permintaan ini disampaikan Timnas Mesir dengan alasan para pemain Mesir mengalami kelelahan usai menjalani pertandingan melawan Kamerun di Semifinal. 

The Pharaohs membutuhkan waktu lebih banyak untuk recovery pemainnya. 

Pertandingan melawan Kamerun yang berlangsung di Stadion Paul Biya Olembe itu berakhir dengan skor akhir 3-1 untuk Mesir. 

Pertandingan ini dinilai menguras banyak tenaga para pemain Mesir. Selain harus melewati waktu normal, para pemain Mesir juga harus menjalani extra time sebelum menang di adu tendangan penalti. 

Situasi berbeda terjadi di kubu Senegal. Mereka maju ke final setelah mengalahkan Burkina Faso tanpa extra time. 

Senegal menang 3-1, dengan relatif mudah dan tidak banyak menguras tenaga. Selain itu mereka juga memiliki waktu istirahat sehari lebih banyak. 

Melihat hal ini, Timnas Mesir menyatakan layak mendapatkan kesempatan istirahat sehari lebih banyak. Dengan demikian, kebugaran para pemain Mesir bisa berada dalam kondisi yang maksimal untuk pertandingan final. 

“Saya ingin menyatakan kepada semua otoritas CAF bahwa Senegal memiliki satu hari ekstra untuk berlatih,” kata Al-Sayeed, seperti dilansir Goal, Jumat (4/2/2022). 

Permintaan itu disebut masuk akal, mengingat Mesir dalam beberapa pertandingan sering melakukan pertandingan dengan waktu tambahan.  

Saat melawan Maroko di babak perempatfinal, Mesir juga mengalami hal yang sama, bermain hingga adu penalti. 

Sebelum itu, The Pharaohs juga mengalami hal yang sama saat berjumpa Pantai Gading di Babak 16 Besar. Dengan pertandingan yang telah mereka lewati, para pemain Mesir terkuras tenaganya. 

Untuk itu, Al-Sayeed meminta kepada penyelenggara Piala Afrika 2021 untuk memundurkan partai final selama satu hari. Paling tidak final dilangsungkan pada Senin waktu setempat. 

“Kami meminta agar final dimainkan pada hari Senin,” ujar Al-Sayeed. 

Terlepas hal tersebut, partai final antara Mesir melawan Senegal akan menjadi laga yang layak dinantikan.  

Sebab, di partai tersebut akan mempertemukan dua pilar utama Liverpool yakni Mohamed Salah dan Sadio Mane. 

Sekadar diketahui, Mohamed Salah dan Sadio Mane bisa dibilang ikon sepakbola Afrika saat ini. Kolaborasi keduanya menghadirkan trofi Liga Inggris dan Liga Champions bagi Liverpool. 

Terkait permainan Mohamed Salah, striker sekaligus Kapten Timnas Kamerun, Vincent Aboubakar menyebut Mo Salah tak perlu dikhawatirkan, sebab bukan pemain top. 

Kamerun sudah enam kali jadi juara dengan yang terakhir di tahun 2017. Sementara, Mesir terakhir kali memenanginya pada 2010 meski masih jadi yang terbanyak dengan tujuh gelar. 

Aboubakar jadi top scorer dengan enam gol disusul Ekambi dengan lima gol. Sedangkan Mohamed Salah sejauh ini baru bikin dua gol dan satu assist disusul Mohammed Abdelmonem dan Trezeguet. 

“Saya tidak begitu terkesan dengan dia. Saya katakan itu benar adanya karena saya orangnya jujur dan begitulah saya melihatnya,” ujar Vincent Aboubakar kepada RFI. 

Memang faktanya, kata Aboubakar, Mohamed Salah tidak sehebat yang didengung-dengungkan banyak orang. 

“Jika dia membuat saya terkesan, saya akan bilang begitu. Tapi, nyatanya tidak. Dia pemain bagus, mencetak banyak gol, tapi dia tidak banyak berbuat apa-apa sepanjang laga,” jelas striker yang merumput di klub Arab Saudi Al Nassr itu. 

Meskipun Mohamed Salah tampil bermain bagus di Premier League atau Liga Inggris, menurut Aboubakar, level Mohamed Salah belum sehebar Kylian Mbappe. 

“Memang betul dia tampil bagus di Premier League, karena dia sudah bermain lama untuk timnya. Dia pemain bagus tapi tidak selevel, katakanlah Mbappe,” tandasnya.*** 

Susunan Pemain 

Timnas Kamerun (3-4-3) : 24-Onana; 21-Castelletto, 5-Ngadeu, 25-Tolo; 19-Fai, 8-Anguissa, 14-Gouet (27-Lea 80’), 18-Hongla; 3-Ngamaleu (7-Nije 86’), 10-Aboubakar, 12-Ekambi. 

Cadangan: 4-Moukoudi, 6-Oyongo, 9-Bahoken, 11-Bassogog, 13-Choupo-Moting, 15-Kunde, 16-Epassy, 20-Ganago, 23-Omossola, 26-Jean. 

Pelatih: Antonio Conceicao. 

Timnas Mesir (4-3-3) : 15-Gabal; 3-Kamal (8-Ashou 85’), 2-Abdelmonem, 15-El Wench, 13-Fattoh; 17-Elneny (18-Lasheen 86’), 5-Fathi, 4-Al-Sulaya (7-Trezeguet 46’); 10-Mo Salah, 14-Mostafa, 22-Marmoush (23-Sobhi 63’). 

Cadangan: 9-Sherif, 11-Sobhi, 12-Ashraf, 19-Said, 20-Alaa, 21-Sayed, 24-Gad, 28-Hamdi. 

Pelatih: Carlos Queiroz. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Relawan Jak Menyala Dukung Pramono-Rano, Ingin Jakarta Dipimpin Putra Daerah

SinarKeadilan.com – Relawan Jakarta Menyala (Jak Menyala) secara resmi