Selama ini, kinerja sejumlah politisi Kristen mandul. Tidak berbuat apa-apa bagi umat Kristen. Karena itu, sekarang ini, saatnya kaum muda bangkit. Dan kaum tua harus mendukung kaum muda untuk maju.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Persatuan Cendikiawan Protestan Indonesia (PCPI) Pdt Dr Jerry Rumahlatu saat menjadi narasumber pada Diskusi Peran Gereja dan Ormas Kristen Pasca Pemilu 2019, di Graha Bethel Indonesia, Jakarta Timur, Senin (12/08/2019).
Dia mengkiritsi politisi Kristen yang duduk menjabat anggota DPR dan DPRD, namun tidak berbuat apa-apa.
Menurut dia, Gereja harus mendukung gerakan milineal untuk maju di pentas nasional, sehingga dapat memberikan perubahan kearah yang lebih baik lagi. Karenanya, dibutuhkan dukungan para generasi tua bagi para generasi milineal untuk tampil membenahi Indonesia lebih baik lagi.
“Jangan sampai lupa membela masyarakat yang terpinggirkan. Padahal peran warga gereja adalah membawa damai sejahterah Allah di tengah-tengah dunia. Bangga duduk di Senayan (Anggota DPR), tetapi lupa akan gerakan dan pembelaan terhadap masyarakat marjinal,”ujar Jerry.
Mantan Ketua Sekolah Tinggi Theologia dan Filsafat (STF) Jaffray itu mengusulkan adanya sekolah Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Kristen untuk memberdayakan warga gereja agar tidak anti politik tetapi memahami politik dengan baik.
Jerry juga meyarankan agar pendeta tidak tabu akan politik, namun jangan menjadikan politik praktis. “Pendeta perlu tahu politik, tapi jangan berpolitik,”ucap Jerry.
Dia mengatakan, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) agar tetap mengadakan lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) sehingga dapat memberikan informasi positif bagi warga gereja tentang situasi internal dan eksternal di dalam gereja.
“Dulu di zaman pendeta Solarso Sopater ada Litbang. Sayangnya setelah era Pak Larso (Pdt Solarso Sopater) ditiadakan. Padahal itu sangat penting,”ujar Jerry.(JR)