Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia (Kaban Diklat) Setia Untung Arimuladi dikenal juga sebagai orang yang mengikuti perkembangan informasi teknologi. Setiap informasi dan teknologi yang canggih dan terjangkaunya, akan dipergunakannya untuk mengembangkan dan menunjang kinerja Jaksa.
Contohnya saja, dalam pelaksanaan Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Korps Adhiyaksa, yang dipusatkan di Lapangan Utama Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia (Badiklat), Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (01/06/2019), teknologi pesawat drone dipergunakan untuk memantau dan mengawasi jalannya upacara.
“Ada dua drone kita. Yang tadi untuk upacara, satu dari Puspenkum, dan satu dari Badiklat. Itu kita pergunakan teknologi juga untuk menunjang kegiatan,” tutur Setia Untung Arimuladi ketika berbincang dengan awak media pers, usai mengikuti Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Korps Adhiyaksa, yang dipusatkan di Lapangan Utama Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia (Badiklat), Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (01/06/2019).
Pejabat Kejaksaan Agung Bintang Tiga ini juga menerapkan penggunaan teknologi dalam kerja-kerja Badiklat. Setiap ruang kelas, diawasi dengan CCTV yang terhubung langsung dengan ruang kontrol di sebelah ruang kerja Kaban Diklat.
Di ruang kontrol, terdapat layar dan sound system yang memantau pergerakan di setiap wilayah Kompleks Badiklat Kejaksaan Republik Indonesia itu.
“Ada yang memantau lapangan, atau di luar kelas. Ada yang untuk di setiap kelas. Ada 15 ruangan kelas yang kita pasangi alat dan teknologi ini. Semua terpantau jelas. Yang ngantuk atau yang malas-malasan juga bisa terpantau jelas di sini,” tutur Setia Untung Arimuladi berseloroh.
Di ruang kontrol, juga terdapat layar datar berisi papan pengumuman dan informasi. Juga sebuah layar datar besar, berupa televisi ekstra besar, yang bisa dipergunakan sebagai perekam dan juga papan untuk menulis, semuanya touch screen.
Selama Setia Untung Arimuladi bertugas sebagai Kaban Diklat banyak perubahan positif yang dilakukan di lokasi ini. Badiklat juga dilengkapi dengan lapangan latihan menembak. Selain itu, fasilitas kantin di luar ruangan juga tertata rapi.
“Belajar dan melatih, atau mendidik itu memang harus tenang dan fokus. Dan dengan begitu, pemanfaatan teknologi informasi juga harus mampu menunjang kinerja Jaksa yang professional dan bertanggung jawab,” tuturnya.
Di dekat lapangan utama Badiklat, Setia Untung Arimuladi sedang membuat Patung Dewi Keadilan. Masih dalam proses pembuatan. Menurut dia, setiap gerak dan langkah Korps Adhiyaksa harus juga berladaskan filosofinya.
“Rencananya, kalau sudah selesai dibuat, Patung Dewi Keadilan akan diresmikan Bapak Jaksa Agung,” ujar Untung.
Kini, selain menjabat sebagai Kaban Diklat, Setia Untung Arimuladi juga terpilih dan dipercaya sebagai Ketua Umum Persatuan Jaksa Indonesia (PJI). Dia dipercaya sebagai Ketua Umum PJI periode 2019-2021.
Sebagai Ketua Umum PJI, Setia Untung Arimuladi fokus melakukan upaya-upaya peningkatan kapasitas jaksa di Republik Indonesia.
“Terutama dengan meningkatkan kapasitas jaksa sesuai dengan tantangan dalam era digital,” tutur Setia Untung Arimuladi.
Pria yang merupakan anak lelaki satu-satunya di keluarganya ini melanjutkan, tantangan berat sedang dihadapi oleh institusi kejaksaan di era milenial ini. Karena itu, kerja keras dan kerja bersama sangat penting dilakukan untuk menghadapinya.
“Mari kita bergandengan tangan bersama-sama membangun PJI, dengan membuat berbagai kegiatan, guna menjawab berbagai tantangan dalam penegakan hukum yang semakin komplek dewasa ini,” ujar Untung.
Untung terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum. Dia melanjutkan kepemimpinan Ketua Umum PJI demisioner, yang juga mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Noor Rachmad.
Musyawarah Nasional Persatuan Jaksa Indonesia (Munas PJI) 2018 berlangsung di Ruang Rama Sinta, Hotel Grand Inna Sanur, Bali, Senin (26/11/2018). Munas sepakat menetapkan Setia Untung Arimuladi sebagai Ketua Umum PJI priode 2019-2021.
Rapat pemilihan itu dipimpin langsung oleh Wakil Jaksa Agung Arminsyah yang didahului dengan penyampaian visi dan misi dari tiga orang kandidat yakni Fery Wibisono, Bambang Rukmono dan Setia Untung Arimuladi.
Namun dua kandidat yakni Bambang Rukmono dan Fery Wibisono sepakat untuk mundur dari pencalonan dan mendukung penuh Setia Untung Arimuladi. Akhirnya , Setia Untung Arimuladi terpilih secara aklamasi.
Pelaksanaan Munas dibuka oleh Jaksa Agung HM Prasetyo, diawali dengan mendengarkan laporan pertanggungan jawaban dari pengurus PJI lama yang dipimpin Noor Rochmad. Secara umum peserta Munas yang berjumlah 132 orang menerima laporan pertanggungan priode sebelumnya.
Sebelum Munas ditutup, Wakil Jaksa Agung Arminsyah meminta seluruh peserta dan anggota PJI mendukung kepemimpinan Setia Untung Arimuladi. Setelah itu acara dilanjutkan dengan penyerahan bendera PJI dari Ketua Umum PJI demisioner Noor Rochmad kepada Ketua Umum PJI yang baru terpilih, Setia Untung Arimuladi.(JR)