Kejahatan dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang tidak kunjung surut. Meski sejumlah orang telah disekskusi mati, bisnis haram ini tidak juga menyusut.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, penyalahgunaan narkoba adalah kejahatan yang luar biasa. Karena merusak masa depan anak bangsa, bahkan dapat menghilangkan nyawa manusia, dan itu yang harus ditindak.
“Saya berkali-kali mau rapat dengan komisi hukum dan komisi satu, saya berkali-kali menyampaikan yang namanya pengawasan itu harus betul-betul di antisipasi,” ujar Acmad di Komplek Parlemen, Senin (1/8/2016).
Politisi Partai PPP itu menilai, Indonesia telah menjadi surganya barang-barang ilegal yang masuk dari luar negeri ke dalam negeri.
“Makanya di Indonesia itu, barang-barang ilegal itu surga. Ilegal apa saja, ilegal hand phone, ilegal makanan, termasuk ilegal mobil, narkoba apalagi,” papar dia.
Menurut Achmad, dalam menjalankan tugas pengawasan di lapangan ada something wrong (sesuatu yang salah) yang perlu dibenahi, dan ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Presiden Jokowi.
“Something wrong ini harus dibenahi, barang masuk dari luar ke Indonesia. Itu yang harus di usut,” kata dia.
Dijelaskan Achmad, pekerjaan pengawasan maupun pengamanan barang di Republik ini sangatlah banyak. Dari mulai darat, laut dan udara, juga begitu banyak petugasnya, namun tetap juga bisa masuk. Dan bisa saja, tambah dia, ada oknum-oknum yang bersangkutan kecipratan (dapat bagian) dari bisnis haram itu. Pak Jokowi, lanjutnya, harus ikut campur tangan untuk segera menindaknya.
“Mungkin dari imbalan oknum penerima itu besar juga dapatnya kan gitu, jadi nggak perduli dia. Yang penting nggak ketangkap ini ber-problem. Kalau ketahuan nggak dapat apa-apa,” bebernya.
Dia meminta penegak hukum, memberikan hukum yang dapat membuat jera para pengusaha yang tidak bermoral (Bisnis narkoba) dan segera diberantas supaya Indonesia ini bebas dari narkotika.
“Orang usaha yang tidak bermoral, saya berharap dibuat jera dan dihukum, dengan hukuman mati itu, kan bagus juga. Saya berharap seperti itu,” lanjutnya.
Selain itu Ketua DPP PPP itu menduga, masuknya bang-barang haram itu ke Indonesia bukan saja hanya melalui kurir dan pengiriman dari luar negeri, tetapi juga diproduksi di dalam negeri, namun bahan bakunya dari luar.
“Sekarang mereka buat di Indonesia, tetapi bahan bakunya dari luar. Ini yang harus semua pihak harus memerangi,” ungkpanya.
Mantan Wakil Ketua Majelis Permusyarawatan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) ini meyakini, ada oknum Jendral, pejabat besar dan pengusaha hitam terlibat kasus penggunaan hingga pengedaran narkoba.
“Saya yakin ada oknum jendral, ada oknum birokrasi pejabat besar, dan pasti pengusaha hitam. Itu pengguna,” ujar dia.
Mantan Ketua KADIN Kabupaten Pandeglang itu meminta Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Pol Budi Waseso untuk segera menindak semua kasus narkotika yang ada di negeri ini.
“Mudah-mudahan Pak Buwas bisa menindak itu semua. Kita berharap Buwas itu benar-benar buas. Kalau ada oknum TNI, polisi jadi ngeri-ngeri sedap,” ujar dia.
Meski begitu, dia berpendapat bahwa, masih banyak bandar besar yang tidak tersentuh. Presiden, tambah Achmad, harus segera mengumumkan untuk mencari siapa saja bandar-bandar yang tidak tersentuh itu.
“Ini yang harus segera ditindak. Saya yakin polisi, tentara sudah tahu, siapa-siapa pelaku kejahatan yang masih belum tersentuh,” pungkasnya.(Jimmi)