KASBI Sumatera Selatan Lepas Peserta Aksi Long March Buruh Medan ke Jakarta Dengan Iringan Lagu Darah Juang

KASBI Sumatera Selatan Lepas Peserta Aksi Long March Buruh Medan ke Jakarta Dengan Iringan Lagu Darah Juang

- in DAERAH, NASIONAL
517
0
KASBI Sumatera Selatan Lepas Peserta Aksi Long March Buruh Medan ke Jakarta Dengan Iringan Lagu Darah Juang.

Setelah disambut dan dijamu kemudian menginap di markas Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Sumatera Selatan, para pejuang buruh yang melakukan aksi long march dari Kota Medan menuju Jakarta melanjutkan perjalanannya.

 

Lantunan lagu Darah Juang berkumandang saat kawan-kawan seperjuangan KASBI Sumatera Selatan melepaskan para peserta aksi yang tergabung dalam Federasi Industri, Kesehatan, Energi dan Pertambangan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FIKEP SBSI) Medan itu.

 

Rasa haru dan semangat yang tinggi terpatri di dalam diri masing-masing peserta aksi dan juga kawan-kawan KASBI.

 

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (DPP SBSI) Muchtar Pakpahan menyampaikan, di Negeri Sriwijaya itu aksi long march yang dilakukan Pengurus Komisariat Federasi Industri, Kesehatan, Energi dan Pertambangan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FIKEP SBSI) Medan itu disambut dengan penuh kehangatan dan banyak saling menopang dengan kawan-kawan seperjuangan KASBI Sumatera Selatan.

 

“Sebagai sesama pejuang buruh dengan sangat antusias dan hangat kawan-kawan KASBI memberi fasilitas dan berdiskusi tentang permasalahan yang sedang dihadapkan kepada buruh di zaman modern ini. Dengan semangat yang bergerlora, salah seorang pengurus KASBI Wilayah Sumatera Selatan memberikan orasinya dan kembali membangkitkan kobaran api perlawanan para peserta Long March, sambil menyanyikan lagu “Darah Juang”. Beberapa peserta menitikan air mata, tersadar hari ini permasalahan buruh ternyata sangatlah kompleks di negeri yang kaya raya ini,” ujar Muchtar Pakpahan, Kamis (17/02/2017).

 

Koordinator Lapangan Aksi Long March Buruh SBSI April Waruru menyampaikan ucapan terimakasih dan solidaaritas yang tinggi kepada kawan-kawan buruh KASBI.

 

“Terimakasih untuk kawan-kawan KASBI Wilayah Sumatera Selatan yang telah memberikan sambutan dan jamuan kepada kami peserta long march SBSI Medan menuju Jakarta. Semoga Tuhan memberikan balasan atas semua,” ujar April Waruru.

 

Sejak dilepas KASBI, para peserta pun melanjutkan aksi long march dan memasuki wilayah Provinsi Lampung. “Hari ini memasaki Lampung,” ujar April.

 

Aksi long march buruh SBSI yang dimulai sejak Jumat 20 Januari 2017 itu akan ke Jakarta dan hendak menemui Presiden Joko Widodo dan jajaran pemerintah pusat. Mereka hendak menuntut hak-hak mereka dipenuhi, menolak pengalihan buruh PT Pelindo I menjadi tenaga out sourcing.

 

Koordinator SBSI Wilayah Sumatera Utara Nicholas Sutrisman menyampaikan, tututan mereka adalah menolak pengalihan buruh PT Pelindo I menjadi tenaga out sourcing, menuntut dipenuhinya hak-hak buruh, meminta agar pemerintah pusat mengusut dan memberikan sanksi tegas kepada para petinggi PT Pelindo I dan juga pejabat pemerintah yang mempermainkan nasib buruh.

 

Atas tuntutan buruh selama ini, lanjut dia, PT Pelindo I tidak memberikan respon yang positif. Karena merasa tidak ada tanggapan dan perusahaan pelat merah itu dianggap bebal, maka Nicho melanjutkan tuntuan aksinya hingga ke Jakarta secara langsung.

 

Dia mengatakan, aksi unjuk rasa yang mereka lakukan ini, merupakan lanjutan dari aksi-aksi yang sudah berkali-kali digelar di depan kantor PT Pelindo I di Jalan Krakatau Ujung Nomor 100 Medan.

 

“Kami meminta PT Pelindo I membayarkan upah lembur. Kemudian Kami menolak status para karyawan PT Pelindo dialihkan ke perusahaan outsourching. Kami meminta agar para pekerja buruh PT Pelindo agar ditetapkan menjadi karyawan tetap,” ucap Nicholas.

 

Dia mengatakan, masa kontrak para pekerja PT Pelindo I rata-rata 17 tahun dan para pekerja sudah puluhan tahun bekerja di perusahaan tersebut. Namun, perusahaan BUMN ini malah mengembalikan status mereka ke posisi awal dengan model outsourcing.

 

Dalam aksi kali ini mereka juga menuntut agar Direktur PT Pelindo I di turunkan dari jabatannya. Selain itu mereka juga meminta agar pemerintah juga mengusut tuntas kasus dwelling time.

 

“Kami menutut agar Direktur PT Pelindo I dipecat. Kami meminta Pekerjakan Buruh Pelindo menjadi karyawan tetap. Kami juga meminta agar Kepala Dinas Kota Medan dicopot,” ujarnya.

 

Tuntutan belum berhenti, para buruh ini juga menuntut agar Pemerintah mencabut PP 78/2015. Nicholas menambahkan, mereka juga akan menyuarakan putusan 378 terkait dengan penggunaan Logo SBSI dan Mars SBSI agar dilaksanakan oleh Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia  (KSBSI) yang selama ini dianggap secara ilegal mencaplok SBSI Pimpinan Prof Dr Muchtar Pakpahan,. SH, MA.

 

“Kami juga meminta agar PP 78 dicabut. Kemudian meminta Putusan  378 agar dilaksanakan oleh KSBSI untuk tidak menggunakan Logo SBSI, Mars SBSI dan bendera SBSI. KSBI itu ilegal, sebab putusannya yang sah adalah SBSI Muchtar Pakpahan,” ucapnya.

 

Rombongan aksi long march ini  akan melewati jalur timur Jalan Lintas Sumatera. Jarak yang akan ditempuh diperkirakan mencapai 2.000 km. Berbagai kebutuhan perjalanan pun telah dipersiapkan dengan matang. Selain perbekalan, mereka juga menyiapkan mobil komando hingga ambulance. “Diharapkan dapat kita tempuh selama satu bulan,” ujar Koorlap Aksi April Waruwu.

 

Menurut April, aksi longmarch ini rencananya akan disambut perwakilan SBSI di setiap kabupaten dan kota yang dilintasi. Para buruh ini berharap, aksi mereka berjalan dengan lancar dan tujuannya dapat tercapai. “Kami berharap semua lancar dan dapat tiba dengan selamat di Jakarta,” ujar April.

 

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (DPP SBSI) Prof Dr Muchtar Pakpahan, SH, MA, menyampaikan, meski banyak rintangan dan perjuangan buruh tidak mudah, namun DPP SBSI mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuannya kepada para buruh yang melakukan aksi long march.

 

Seraya terus memberikan motivasi bagi para peserta aksi, Muchtar Pakpahan juga berharap agar para pengambil kebijakan di Jakarta tidak tutup mata dan hendaknya mendengarkan suara dan aspirasi buruh.

 

Muchtar memperkirakan, para peserta aksi long march itu akan tiba di Jakarta di minggu ketiga bulan Februari 2017.

 

“Sebanyak 350 orang anggota Fikep SBSI Medan yang merupakan buruh PT Pelindo I Medan dengan para buruh yang melakukan aksi long march tidak lama lagi akan memasuki Jakarta. Terimakasih kepada semua pihak yang mendukung perjuangan buruh, kalau diam saja maka nasib 350 buruh PT Pelindo I yang ter-PHK akan dengan aman dilakukan oleh pelaku manipulasi dan penindas. Karena itu, bergeraklah, mudah-mudahan didengar,” ujar Muchtar Pakpahan.

 

Muchtar juga berharap, mudah-mudahan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masih memiliki rasa prihatin kepada perjuangan buruh. “Atau Meneg BUMN, semoga mau mendengar dan mau menyelesaikan persoalan yang dihadapi buruh,” ujarnya.

 

Dengan kondisi memperihatinkan yang sedang dialami para buruh yang melakukan aksi long march itu, Muchtar mengajak semua pihak untuk bersolidaritas memberikan bantuan bagi perjuangan mereka, dengan memberikan sumbangan melalui rekening BRI Kramat nomor 0335 01 068418 505 atas nama Bendahara Umum DPP SBSI Wahyuni Indrijanti.

 

“Seberapapun sumbangan solidaritas, akan sangat membantu perjuangan teman-teman buruh PT pelindo I,” ujarnya.(JR)

 

Untuk Perkembangan Aksi dapat berkomunikasi dan menghubungi:

 Ketua Umum DPP SBSI Muchtar Pakpahan: 081295853704
Sekjen DPP SBSI Andi Naja F Paraga: 087884044215
Korwil SBSI Se-Sumatera Amser Hutauruk: 087711145338
Korwil SBSI Sumatera Nicholas Sutrisman: 081263976597
Ketua Korwil SBSI Sumut Arsula Gultom: 085297318011
Ketua DPC SBSI Medan April Waruwu: 081310052827 dan 081310052872

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

IPW: Jangan Bertindak Biadab Kepada Rakyat, Hentikan Kekerasan Terhadap Warga di Pulau Rempang dan Pulau Galang

Indonesia Police Watch (IPW) menyerukan kepada Pemerintah, khususnya