Jelang Final Piala Dunia 2022, Prancis Akhiri Pembatasan Visa Maroko

Jelang Final Piala Dunia 2022, Prancis Akhiri Pembatasan Visa Maroko

- in DAERAH, DUNIA, EKBIS, HUKUM, NASIONAL, OLAHRAGA, POLITIK, PROFIL
418
0
Foto: Pendukung Maroko merayakan keberhasilan Timnas Maroko melaju ke semifinal Piala Dunia Qatar 2022 di Paris, Prancis, 10 Desember 2022. Maroko berhasil mengalahkan Portugal di perempat final. (REUTERS/Benoit Tessi)Foto: Pendukung Maroko merayakan keberhasilan Timnas Maroko melaju ke semifinal Piala Dunia Qatar 2022 di Paris, Prancis, 10 Desember 2022. Maroko berhasil mengalahkan Portugal di perempat final. (REUTERS/Benoit Tessi)

Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, mengatakan Paris telah memulihkan hubungan normal konsuler dengan Maroko, setelah perselisihan selama setahun perihal keputusan Prancis memangkas jumlah visa bagi warga Maroko yang mengunjungi Negara itu.

Pengumuman pada Jumat, 16 Desember 2022, itu terbit dua hari setelah Prancis dan Maroko berhadapan di semifinal Piala Dunia 2022 di Qatar. Prancis memenangi pertandingan dengan skor 2-0.

Pertemuan kedua tim juga mendorong banyak analisis tentang hubungan Maroko dengan mantan penjajahnya itu serta hubungan antara warga Negara ganda kedua Negara.

Maroko menjadi Negara Arab dan Afrika pertama yang berhasil melangkah ke semifinal Piala Dunia.

“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan pertukaran orang antara Prancis dan Maroko serta meningkatkan keterkaitan yang mendalam antara kedua masyarakat kami yang membuat hubungan kami begitu khusus,” kata Colonna dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita, pada kunjungan ke Ibu Kota Rabat, seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu, 17 Desember 2022.

Di bawah tekanan publik untuk mengekang imigran tidak berdokumen, Pemerintah Prancis tahun lalu mengumumkan akan mengurangi secara signifikan jumlah visa yang diberikan kepada warga Negara Aljazair, Maroko, dan Tunisia.

Alasannya, Negara-Negara Afrika Utara tersebut menolak menerima kembali warganya yang tinggal secara ilegal di Prancis.

Menurut Institut Statistik dan Studi Ekonomi Prancis, ada lebih dari 780 ribu orang asal Maroko di Prancis dan sengketa visa telah mempersulit kerabat mereka di Maroko untuk mengunjungi mereka.

Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita mengatakan, langkah Prancis untuk menormalisasi hubungan berjalan ke arah yang benar menyusul ketegangan yang dipicu oleh sengketa visa.

Bourita mengatakan, Prancis telah membuat keputusan sepihak untuk mengakhiri pembatasan visa.

“Tentu saja ada reaksi populer dan juga dari orang-orang yang terpengaruh oleh keputusan ini. Saya pikir semua orang menyadari hal ini,” katanya.

“Hari ini, keputusan untuk memulihkan hubungan konsuler kembali menjadi keputusan sepihak yang dihormati Maroko dan tidak akan dikomentari secara resmi,” ia menambahkan.

Kedua menteri menekankan bahwa kedua Negara adalah mitra penting dalam hal ekonomi, pendidikan, dan keamanan serta memiliki pandangan yang sama mengenai banyak masalah internasional di Afrika dan Timur Tengah. Namun, tidak dijelaskan apakah Prancis mendapatkan imbalan apa pun dari Maroko atas keputusan itu.(RED)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Laskar Anti Korupsi Indonesia Kecam Ketidakadilan di Pemkab Karo: ASN Tak Terima Gaji Selama ± 24 Bulan

Jakarta– Di tengah kesulitan hidup yang semakin berat,