Hari Buruh Internasional, Buruh Lakukan Konsolidasi Politik

Hari Buruh Internasional, Buruh Lakukan Konsolidasi Politik

- in NASIONAL
687
0
Ormas Buruh akan Deklarasikan Perjuangan Politik.

Buruh akan kembali turun aksi ke jalanan untuk merayakan hari buruh sedunia atau May Day yang jatuh pada 1 Mei 2016.

Diperkirakan hampir sekitar 1000.000 (satu juta) orang peserta yang akan mengikuti perayaan hari buruh sedunia di seluruh Indonesia. “Kami telah bersepakat kegiatan perade juga akan terus dilakukan. Kita akan lakukan konfoi sepeda motor,” kata Said Iqbal saat melakukan konfrensi pers Gerakan Buruh Indonesia  di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (22/4/2016).

Bukan hanya di Jakarta, hal serupa juga akan di lakukan di seluruh Indonesia, di 32 provinsi dan 250 kabupaten/kota. “Aksi ini akan diselenggarakan di 32 propinsi 250 kab/kota, dari mulai Aceh sampai Papua,” ucap Said.

Dalam rangka perayaan hari buruh yang akan dilakukan oleh Serikat Buruh, khususnya di wilayah Jabodetabek, akan dipusatkan di depan Istana Negara dan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

“Ini kita sudah kita sampaikan kepada Polda Metro Jaya dan sudah dikonfirmasi, sekitar 150 ribu orang,” tambahnya.

Acara May Day tersebut juga sudah direncanakan akan mendirikan sebuah Organisasi sebagai blok politik. Dan pada bulan September mendatang juga akan didirikan blok politik untuk petani dan nelayan.

“Di May Day kami bersepakat akan mendirikan sebuah organisasi sebagi blok pilitik. Blok politik petani dan nelayan akan dideklarasikan pada bulan September. Blok-blok politik ini akan diperluas nantinya,”ucapnya.

Selain peserta dari serikat buruh, aksi May Day juga akan diikuti oleh para guru honorer.

“Selain buruh, peringatan Mayday juga akan dihadiri oleh Guru Honorer,” ucap Said. (Tornando)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Diduga Lindungi Praktik Makelar Kasus di Gedung Bundar, Jaksa Agung Burhanuddin Tidak Jadikan Menpora Dito Ariotedjo Sebagai Tersangka

Kejaksaan Agung diduga melindungi para pelaku makelar kasus