Harapan di Hari Santri Nasional, Tak Kolot Lagi Dan Tak Cuma Pintar Baca Kitab Kuning

Harapan di Hari Santri Nasional, Tak Kolot Lagi Dan Tak Cuma Pintar Baca Kitab Kuning

- in NASIONAL
543
0
Mantan Santriwati, Margoningsih, yang kini terjun ke dunia usaha, foto usai Konperensi Pers Milad Hari Santri Nasional 2019 oleh DPP Forum Sanstri Indonesia (FSI) dan Panitia Milad pada Konperensi Pers Milad Hari Santri Nasional 2019 Dewan Pimpinan Pusat Forum Santri Indonesia (DPP FSI) di Kantor Sekretariat DPP FSI, Jalan Angkasa, Nomor 20 E-F, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (02/11/2019).Mantan Santriwati, Margoningsih, yang kini terjun ke dunia usaha, foto usai Konperensi Pers Milad Hari Santri Nasional 2019 oleh DPP Forum Sanstri Indonesia (FSI) dan Panitia Milad pada Konperensi Pers Milad Hari Santri Nasional 2019 Dewan Pimpinan Pusat Forum Santri Indonesia (DPP FSI) di Kantor Sekretariat DPP FSI, Jalan Angkasa, Nomor 20 E-F, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (02/11/2019).

Imej atau pandangan masyarakat mengenai santri dan santriwati mestinya sudah berubah. Selama ini masih dianggap kolot, udik dan hanya pintar baca Alquran dan Kitab Kuning.

Harapan Dewan Pimpinan Pusat Forum Santri Indonesia (DPP FSI) di Hari Santri Nasional 2019 ini, kiranya semua santri dan santriwati selain pintar baca Alquran dan Kitab Kuning, juga mampu melakukan perubahan-perubahan positif di keluarga dan masyarakat. Seperti pendidikan yang bagus, mampu menjadi peneliti handal, bisa membuat pesawat terbang, faham teknologi dan juga tidak udik lagi dianggap.

Bendahara Umum DPP Forum Santri Indonesia (FSI) yang sekaligus sebagai Ketua Panitia Milad Hari Santri Nasional 2019, Isra A Sanaky mengatakan, potensi pesantren dan para santri maupun santriwatinya sangat banyak bibit unggul, menuju Sumber Daya Manusia Indonesia (SDM) Unggul.

Sebagaimana menjadi salah satu visi-misi Pemerintahan Joko Widodo-Ma’aruf Amin kali ini, pencapaian SDM Unggul menjadi prioritas.

“Harapan kita di era menuju SDM Indonesia Unggul ini, para santri dan kita semua, bisa mengubah paradigma lama yang kurang baik mengenai santri. Ke depan, kita berharap para santri mampu dan bisa menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bisa menjadi pengusaha, bisa ahli dan unggul di sektor pertanian, bisa bikin pesawat terbang, dan bisa membangkitkan perekonomian yang lebih sejahtera. Jadi, jangan lagi dibilang bisanya hanya duduk rajin mengaji dan hafal Kitab Kuning,” tutur Isra A Sanaky, saat menggelar jumpa pers mengenai Milad Hari Santri Nasional 2019 oleh Forum Santri Indonesia (FSI), di Kantor Sekretariat DPP FSI, Jalan Angkasa, Nomor 20 E-F, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (02/11/2019).

Oleh karena itu, di era Presiden Joko Widodo yang kedua ini, yang mana Prof Dr KH Ma’aruf Amin merupakan Dewan Pelindung Nasional dan Penasehat DPP Forum Santri Indonesia, kini jadi Wakil Presiden Republik Indonesia, kiranya para santri Indonesia dikembangkan SDM-nya agar unggul.

“Bisa pelatihan-pelatihan yang membangun, mengecap pendidikan yang mumpuni, dibantu untuk mengembangkan potensi dan kemampuan. Bantu permodalan dan lain sebagainya,” ujar Isra A Sanaky.

Di tempat yang sama, mantan Santriwati Margoningsih juga berharap, pengembangan-pengembangan kewirausahaan juga dilakukan untuk pesantren dan para santri.

Sebab, lanjut perempuan berparas ayu dengan panggilan akrab Ningsih ini mengaku sedih, banyak santri yang malah sering gagal masuk ke dunia kerja. Hanya karena kualifikasi pendididikannya dianggap tak sesuai dengan kebutuhan instansi.

“Misalnya, mau melamar PNS atau ASN, gak cukup, gak dianggap. Katanya gak sesuai bidang pendidikannya. Sedih juga ya. Jadinya, banyak santri menjadi pengangguran dan tak punya pekerjaan tetap,” tutur Ningsih.

Perempuan yang mengenakan kerudung ini juga ogah jika santri disebut kurang berpendidikan, udik atau malah tak memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai di dunia kerja.

“Santri dan pesantren-pesantren sangat membutuhkan dukungan pemerintah untuk meningkatkan SDM-nya. Kita yakin, apalagi Pak Kiyai (KH Ma’aruf Amin) sudah mengatakan, para santri harus pintar dan memiliki kemampuan untuk sumber daya manusia yang bagus. Semoga pesantren dan para santri akan kian maju ke depan, dan nasib perekonomiannya membaik untuk masa depan lebih baik,” harap Ningsih.(JR/Nando)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Kisruh Dugaan Kecurangan Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar

Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset