Mantan penyerang Liverpool, Andriy Voronin memaki Presiden Rusia, Vladimir Putin, karena memutuskan untuk mengerahkan pasukan Rusia untuk menginvasi Ukraina.
Voronin memang pantas saja memaki Putin. Pasalnya ia berasal dari Ukraina. Ia juga pernah menjadi bagian dari Timnas Ukraina.
Tercatat pemain yang dulu terkenal dengan rambut kuncir kudanya itu membela Negaranya sebanyak 75 kali di pentas internasional.
Pria yang membela Liverpool dari tahun 2007 hingga 2010 itu pensiun bermain bola pada tahun 2015. Setelah itu Voronin menjalani karir sebagai pelatih.
Dalam dua tahun terakhir, Andriy Voronin bekerja sebagai asisten pelatih di klub Rusia, Dynamo Moscow. Jabatan itu sekarang ia tinggalkan.
Tentu saja tindakan itu ia ambil sebagai bagian dari aksinya untuk mendukung Ukraina. Mundurnya Voronin itu sudah diumumkan pihak Dynamo Moscow.
“Klub sepak bola ‘Dynamo’ dan asisten pelatih kepala Voronin mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kontrak dengan kesepakatan kedua belah pihak,” demikian pernyataan Dynamo Moscow.
Andriy Voronin sempat menjelaskan alasannya mundur dari Dynamo Moscow. Pada Bild, ia mengatakan tak bisa terus bekerja di negara yang menghancurkan tempat kelahirannya.
“Saya tidak bisa lagi bekerja di negara yang membom tanah air saya,” ujar pria yang lahir di Odessa tersebut.
Dalam wawancara itu, Voronin ditanya apa yang sekiranya bisa dilakukan Jerman untuk menolong Ukraina. Ia menggunakan kesempatan itu untuk memaki Putin.
“Hentikan Putin sialan itu. Bantu para pengungsi. Dan kirim senjata agar kami bisa membela diri. Saya sangat bangga dengan negara kami. Kami memiliki kota-kota yang indah, orang-orang hebat,” ketusnya.
Voronin menegaskan, Rakyat Ukraina akan terus berjuang mempertahankan Negaranya.
“Kami akan terus berjuang. Dan kami akan menang. Tapi harganya sangat tinggi. Semua mati… Kita hidup di tahun 2022, dan bukan di Perang Dunia II,” ujarnya.
Andriy Voronin beserta keluarganya sendiri sudah meninggalkan Rusia, tepatnya Kota Moscow. Ia membawa istri dan anak-anaknya serta ayah dan ibu mertuanya mengungsi ke Jerman.
Meski demikian, Voronin mengatakan ia berharap bisa membantu Ukraina melawan Rusia. Salah satu caranya adalah dengan mengirim uang ke tanah airnya.
“Kami keluar dari Moskow sebelum benar-benar diblokir. Kami tidak bisa mendarat di Dusseldorf jadi kami terbang melalui Amsterdam. Ayah saya, ibu mertua saya, istri dan anak-anak saya ada di sini sekarang,” tuturnya.
Voronin menjelaskan, kondisinya sedang tidak sehat selama empat hari. “Sangat buruk. Ketika saya melihat semua gambar dari tanah air saya. Ketika saya melihat berita. Itu semua tidak nyata seperti film. Tapi film horor,” ucapnya dengan nada sedih.
Voronin juga bertekad akan membantu Negaranya, Ukraina.
“Saya hanya ingin membantu. Dengan uang. Terserah… Dan saya tidak tahu apakah saya harus mengatakannya: Tetapi jika saya berada di Ukraina sekarang, saya mungkin akan membawa senjata juga,” katanya.***