Mahasiswa sebagai kaum muda yang kritis ternyata perlu juga mengejawantahkan kritik secara elegan. Kritik yang dilancarkan mahasiswa bisa dilakukan lewat tulisan yang cerdas, menggelitik dan elegan.
Hal itu dilakukan dalam Festival Jurnalistik dan Diskusi yang digelar oleh Lembaga Pers Mahasiswa Gema FH UKI (LPM GEMA FH UKI).
Ketua Pelaksana Kegiatan tersebut, Dewi Mariani Panggabean menyampaikan, kegiatan itu untuk membangkitkan semangat berkarya sebagai bentuk kritik mahasiswa dan masyarakat terhadap negara guna memberikan masukan-masukan yang konstruktif.
“Bagaiamana mahasiswa itu bisa mengkritik dengan cara membuat karya tulis dan mading,” tuturnya.
Ketua Pusat Bantuan Hukum dan Advokasi Masyarakat (PBHAM) Anggiat Gabe Sinaga, yang juga salah satu narasumber, mengatakan kehadiran suatu negara tak bisa terlepas dari daya kritis mahasiswa dan masyarakat, oleh karena itu peningkatan naluri mengkritisi sangat dimungkinkan guna menciptakan perubahan yang lebih baik.
“Negara ini juga dibangun oleh orang orang kritis, terutama oleh mahasiswa dan pemuda,” ujarnya, Minggu (18/03/2018).
Peserta diskusi publik tersebut berasal dari kalangan mahasiswa, siswa-siswi SMA, praktisi hukum, LSM, dan jajaran civitas akademika FH UKI.
Selain itu, penyelenggaraan diskusi ini diharapakan dapat menjadi upaya nyata untuk meningkatkan wawasan mahasiswa tentang hukum dan jurnalistik agar mampu bersaing di dunia nyata.
Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Gema FH UKI (LPM GEMA FH UKI) Victor Butar-butar berharap agar mahasiswa tidak terjebak pada kehidupan hedonis dan malas mengkritisi.
“Harapan kami dapat membangun jiwa-jiwa pemuda supaya tidak terlalu hedonisme,” kata Victor Butar-butar.
Festival jurnalistik berlangsung selama 2 hari, 15 -16 Maret 2018. Kegiatan tersebut terbagi dalam 4 kategori yakni; Lomba Photography, Hasil Karya, Diskusi Publik dan Karya Tulis.
Diskusi Publik yang bertajuk “Kritisi Negaramu” diberlangsungkan pada Jum’at (16/03/2018) pukul 13.00 – 16.00 WIB di Auditorium Graha William Soeryadjaya , Kampus UKI, Jalan Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang, Jakarta Timur.
Dalam diskusi tersebut dihadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Gabe Sinaga (Ketua PBHAM), Haposan Sinaga (Advokat) dan Bayu Wardhana (Anggota AJI, Aliansi Jurnalis Independen).(JR)