Jemaat dan Sintua Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Ressort Rawamangun, Jakarta Timur, dengan tegas menolak Pendeta titipan Ephorus HKBP Pdt DR Darwin Lumbantobing untuk melayani di Gereja mereka.
Pdt Hardi Bontor Lumbantobing yang dipasang sebagai Pendeta Ressort HKBP Rawamangun ditolak oleh jemaat dan penatua gereja HKBP Rawamangun.
Inang Boru Manalu, sebagai perwakilan jemaat dan penatua gereja HKBP Rawamangun menyatakan, pihaknya memprotes keras kebijakan pucuk Pimpinan HKBP yang seenaknya saja memasang dan menjadikan Pdt Hardi Bontor Lumbantobing sebagai Pendeta Ressort di HKBP Rawamangun.
“Kami, para Jemaat dan Sintua di Gereja HKBP Ressort Rawamangun menyatakan, sesuai surat kami kepada Ephorus HKBP tanggal 24 Juli 2020, kami menolak Pdt Hardi Bontor Lumbantobing sebagai Pendeta Ressort HKBP Rawamangun,” tutur Boru Manalu, Senin (17/08/2020).
Selain dilakukan dalam persurat resmi, lanjutnya, para jemaat dan Sintua HKBP Rawamangun juga telah melakukan protesnya, lewat aksi unjuk rasa dan pemasangan spanduk-spanduk di sekitar Gereja HKBP Rawamangun.
Isi spanduk berkenaan dengan penolakan tiga pendeta di gereja itu. Pendeta yang ditolak adalah Pdt Hardi Bontor Lumbantobing yang dipasang sebagai Pendeta Ressort HKBP Rawamangun, Pdt M Sihombing dan Pdt A Silitonga.
“Alasannya, karena bertindak semena-mena. Arogan dan selalu memaksakan kehendak sendiri. Kemudian, membela atau pasang badan bagi pendeta amoral,” lanjutnya.
Selain itu, ketiga pendeta tersebut juga telah memecahbelah jemaat dan parhalado HKBP Rawamangun, dengan menerapkan managemen konflik.
“Mereka juga telah berbohong kepada semua jemaat dan penatua gereja,” ujarnya.
Selain itu, Pdt Hardi Bontor Lumbantobing yang dipasang sebagai Pendeta Ressort HKBP Rawamangun bersama Pdt M Sihombing dan Pdt A Silitonga, dianggap tidak layak disebut sebagai Pendeta.
“Sebab mempunyai rekam jejak yang tidak layak sebagai pendeta. Karena itu, kami meminta agar mereka segera meninggalkan Gereja HKBP Rawamangun, demi kondusifnya keadaan,” tandasnya.
Sebelumnya, jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Rawamangun menggelar aksi unjuk rasa di depan Gereja HKBP Rawamangun dengan cara membentangkan spanduk berisi penolakan terhadap Pdt Hardi Bontor Lumbantobing yang dipasang sebagai Pendeta Ressort HKBP Rawamangun, Pdt M Sihombing dan Pdt A Silitonga di gereja itu.
“Jemaat menolak dan sudah demo di depan gereja dengan memajang spanduk-spanduk berisi penolakan kepada kedua pendeta tersebut,” ujar Simanjuntak.
Menurut Simanjuntak, aksi protes warga jemaat HKBP Rawamangun itu meminta Pimpinan Tertinggi HKBP Ephorus Pdt DR Darwin Lumbantobing agar segera melaksanakan proses perspisahan kepada Pdt Hardi Bontor Lumbantobing yang dipasang sebagai Pendeta Ressort HKBP Rawamangun, Pdt M Sihombing dan Pdt A Silitonga itu sekaligus. “Demi kondusifnya keadaan gereja HKBP Rawamangun,” tandasnya.
Boru Pardede, juga jemaat gereja HKBP Rawamangun mengungkapkan, Pdt Hardi Bontor Lumbantobing yang dipasang sebagai Pendeta Ressort HKBP Rawamangun, Pdt M Sihombing dan Pdt A Silitonga, selama ini dikenal bermasalah. Kehadiran mereka itu di HKBP Rawamangun hanya akan menambah masalah baru bagi kehidupan jemaat. “Para jemaat meragukan kependetaan mereka,” ucap Pardede.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada respon dari Pimpinan Gereja HKBP di tingkat Distrik, maupun pucuk pimpinan HKBP Ephorus Pdt DR Darwin Lumbantobing.
Belum lama ini, jemaat gereja HKBP Rawamangun juga bergolak atas sikap dan perilaku Pendeta Ramlan Hutaean yang diduga berselingkuh dengan seorang ibu bersuami dari jemaat Gereja Kristen Oikumene (GKO) Laharoi, Jakarta Timur.
Perbuatan bejat yang dilakukan Pdt Ramlan Hutahaean yang merupakan mantan Sekjen HKBP itu terkuak di HKBP Rawamangun pada bulan Februari 2020 lalu.
Hubungan terlarang ini sudah lumayan lama terjadi. Perzinahan dilakukan oleh Pdt Ramlan Hutahaean bersama Rosma Mery Siagian.
Rosma Mery Siagian diketahui adalah anggota jemaat Gereja Kristen Oikumene (GKO) Laharoi, Jakarta Timur. Rosma Mery Siagian juga masih memiliki suami yang sah bernama Marlen Sirait. Pasangan Rosma Mery Siagian dan Marlen Sirait juga memiliki seorang putri yang sedang beranjak dewasa.
Namun, Pdt Ramlan Hutahaean tidak dijatuhkan sanksi. Dia hanya dipensiunkan dengan segera, dengan memasukkan pendeta pengganti ke HKBP Rawamangun.(JR)