Tidak dihadiri oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), para petinggi partai Gerindra, kader, pengurus dan simpatisan yang merayakan natal, menyelenggarakan Acara Perayaan Natal di Ballroom Grand Cempaka Hotel, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Jumat malam (10/01/2020).
Prabowo Subianto diinformasikan tidak bisa hadir karena sedang menjalankan tugas ke luar kota sebagai Menteri Pertahanan. Tampak Perayaan Natal itu dihadiri Sekjen DPP Gerindra H Ahmad Muzani, dan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, yang juga mantan Calon Wakil Presiden dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno. Perayaan Natal itu dilayani khotbah oleh Romo Dr Rofinus Neto Wuli.
Dalam kata sambutannya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga Ketua Dewan Pembina PP Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira), Hashim Djojohadikusumo mengajak masyarakat untuk melupakan perselisihan dan merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Adik kandung Prabowo Subianto itu menyatakan, proses Pemilihan Presiden 2019 berlangsung sangat keras.
“Tahun kemarin itu sangat keras. Karena sungguh banyak menguras tenaga, pikiran dan perselisihan. Untuk itu, saya dan juga kakak saya Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Gerindra, sekaligus Menteri Pertahanan RI mengajak saudara-saudara sekalian untuk melupakan perselisihan dan mari kita bersatu membangun bangsa Indonesia ini kedepan menjadi lebih baik lagi,” tutur Hashim Djojohadikusumo.
Hashim menyampaikan, Prabowo yang sebelumnya menjadi lawan politik Joko Widodo pada Pilpres 2019, kini justru menjadi bagian pemerintahan Jokowi. Ia tidak ingin melihat rakyat Indonesia terpecah belah, apalagi sampai terjadi perang agama, suku, budaya dan lainnya. Hashim dan Prabowo mengharapkan masyarakat bisa bersatu demi kehidupan yang damai dan sejahtera.
Hashim menilai, tema Natal Nasional Partai Gerindra yakni Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang sudah tepat. Ia menjelaskan, pesan yang disampaikan Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra adalah seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak.
Ini berarti membangun persahabatan, menjadi sahabat bagi semua orang jauh lebih luhur daripada menjadi musuh, menjadi duri dalam daging bagi orang lain.
“Itu artinya Partai Gerindra adalah partai bersahabat, partai yang menunjung tinggi persahabatan. Tetapi sayang Prabowo belum bisa bergabung hari ini karena harus melaksanakan tugas negara berangkat ke Prancis terkait pertahanan. Terkait strategi dia masalah pertahanan di Natuna adalah cool alias tenang dalam ambil kebijakan. Jangan semua dibawa panas karena Tingkok adalah adalah negara sahabat kita, walaupun ada perbedaan,” jelas Hashim Djojohadikusumo.
Menurutnya, seorang pemimpin tidak boleh gegabah dan emosional dalam menghadapi sebuah masalah, namun bukan berarti lemah. Pertahanan kedaulatan Bangsa Indonesia tetap dipertahankan. Ia menilai Prabowo masih ahli strategi karena semua ada pertimbangan atas kebijakan yang diambil.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gekira, Fary Francis mengatakan, Natal Partai Gerindra tahun ini dilaksanakan dalam suasana sedikit berbeda. Disebabkan, Indonesia baru saja melangsungkan perjuangan panjang politik yang menghasilkan sukacita dan dukacita, ada kemenangan, ada kegagalan.
“Pelaksanaan Natal tahun ini sedikit berbeda karena kita baru saja melaksanakan perjuangn politik yang menghasilkan sukacita dan dukacita, ada yang menang, ada juga yang gagal. Jika pada perjuangan politik kemarin itu mengoyakkan tenunan kebersamaan, meruntuhkan optimisme dan mengalirkan energi negatif, maka momen Natal kali ini kita jadikan untuk merajut kembali tenunan kebersamaan, memperkokoh solidaritas, serta membagun optimism,” tuturnya.
Tema perayaan Natal tahun ini, sesuai arahan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) adalah Menjadi Sahabat Bagi Semua Orang. Sub Tema adalah Persatuan Dalam Keberagaman. Dengan mengusung sub tema tersebut, Partai Gerindra hendak mempertegas lagi posisi ideologinya sebagai partai rakyat, partai nasionalis yang sangat menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan bangsa.
“Sebagai organisasi sayap Partai Gerindra, kami tegaskan bahwa Partai Gerindra jelas bukan partai khilafah dan partai radikal. Justru, Gerindra adalah rumah bersama bagi setiap anak bangsa. Gerindra adalah rumah masa depan persatuan dan keberagamana bangsa ini,” ujarnya.(JR/Richard/Nando)