Duel antara AC Milan dengan Inter Milan yang bertajuk Derby Della Madonnina berakhir imbang 1-1.
Duel itu adalah rangkaian pekan ke-12 Liga Italia 2021/2022. Pertandingan berlangsung di Stadion San Siro, Senin (8/11/2021) dini hari WIB.
Gol Nerazzurri, julukan Inter Milan, dibukukan oleh penalti Hakan Calhanoglu pada menit ke-11.
Sementara, gol Rossoneri, julukan AC Milan, tercipta berkat gol bunuh diri Stefan de Vrij pada menit ke-17.
Berkat hasil ini, posisi AC Milan dan Inter Milan tak berubah di Klasemen Liga Italia 2021/2022.
AC Milan masih berada di peringkat kedua dengan raihan 32 poin disusul Inter Milan di urutan ketiga yang mengoleksi 25 angka.
Inter Milan membuka keunggulan terlebih dahulu saat pertandingan berjalan 11 menit melalui tendangan penalti Hakan Calhanoglu yang sekaligus mantan pemain AC Milan.
Wasit Daniele Doveri menunjuk titik putih setelah Franck Kessie menjatuhkan Calhanoglu di kotak terlaran AC Milan.
Calhanoglu yang ditunjuk sebagai eksekutor penalti berhasil mengecoh kiper AC Milan, Ciprian Tatarusanu.
Dia membuat Tatarusanu bergerak ke kiri, sedangkan ia menyarangkan bola di bagian tengah jala gawang AC Milan. Skor 1-0 untuk keunggulan Inter Milan.
Menit ke-16, AC Milan mencoba menyamakan kedudukan melalui tendangan Rafael Leao dari luar kotak penalti. Akan tetapi, tembakannya mampu ditangkap kiper Inter Milan Samir Handanovic.
Tak lama setelahnya AC Milan berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 berkat gol bunuh diri Stevan de Vrij.
Gol bermula dari tendangan bebas Sandro Tonali. Stefan de Vrij yang berada di belakang Fikayo Tomori memenangi duel udara dan bermaksud untuk membuang bola.
Tak beruntung bagi Inter Milan, sundulan De Vrij justru masuk ke gawang sendiri. Skor 1-1 pada menit ke-17.
Inter Milan memiliki peluang emas untuk menggandakan keunggulan pada menit ke-27.
Tim berjuluk Nerazzuri itu kembali mendapatkan hadiah penalti setelah Fode Ballou-Toure melanggar Matteo Darmian.
Kali ini, Lautaro Martinez yang mengambil tugas sebagai eksekutor penalti. Namun, dia gagal membawa Inter Milan unggul setelah tendangannya bisa dibaca dan diblok Tatarusanu.
Kesempatan bagi AC Milan untuk mencetak gol kedua pada menit ke-37. Menerima umpan Rade Krunic, Rafael Leao memotong ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan yang yang diblok Handanovic.
Bola rebound jatuh di kakinya lagi, tetapi tendangannya kali ini hanya melayang jauh di atas mistar.
Inter Milan kemudian memiliki dua peluang emas pada menit ke-44 dan 45 melalui Nicolo Barella dan Lautaro Martinez. Namun, tembakan Barella bisa diblok bek AC Milan Ballou-Tore.
Sementara, tendangan Martinez melebar di sisi kanan gawang AC Milan. Skor 1-1 pun bertahan hingga akhir pertandingan babak pertama.
Lautaro Martinez melakukan percobaan pada menit ke-54. Akan tetapi, tendangannya mengenai kaki Tomori dan mengubah arah bola sehingga hanya melambung di atas mistar gawang.
Berselang dua menit, Calhanoglu nyaris mencetak gol kedua bagi Inter Milan andai tendangannya seusai menerima umpan silang Ivan Perisic tak meleset.
Menit ke-69, AC Milan menciptakan peluang melalui kerja sama Seaelemaekers dan Ibrahimovic. Namun, tembakan kaki kiri Ibra masih melebar di pojok kanan atas gawang.
Inter Milan balik menyerang dan pemain pengganti Arturo Vidal menemukan ruang untuk mencetak gol pada menit ke-72 setelah memanfaatkan umpan Ivan Perisic.
Namun, tendangan jarak dekatnya diblok Pierre Kalulu. Bola kembali ke arahnya, tetapi lagi-lagi sepakan Vidal mampu digagalkan pemain yang sama.
Ibrahimovic melakukan tendangan bebas langsung yang melewati pagar hidup Inter Milan pada menit ke-82. Namun, Handanovic bisa membaca arah datangnya bola dan mengeblok tembakan sang penyerang.
Tak ada lagi gol yang tercipta pada sisa pertandingan. AC Milan vs Inter Milan pun berakhir imbang 1-1.
Ciprian Tatarusanu menjadi pahlawan AC Milan dalam laga ini. Diketahui, Inter Milan mendapat kesempatan penalti dan Lautaro Martinez maju sebagai eksekutor.
Namun, bola dengan sigap langsung ditangkap Ciprian Tatarusanu dan papan skor tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan.
Usut punya usut, Ciprian Tatarusanu ternyata sudah mendiskusikan dengan staf pelatih kiper terkait Lautaro Martinez.
Tatarusanu pun tak sungkan membeberkan tips rahasia menggagalkan penalti Nerazzurri yang ia dapatkan dari diskusi tersebut.
“Kami mempelajari Lautaro Martinez dengan sangat baik. Kami mendiskusikan hal ini dengan staf kiper,” cap Ciprian Tatarusanu kepada DAZN.
Dia mengaku, tak tik dan strategi lawan juga sudah dipelajari.’
“Kami juga mempelajari pergerakan Hakan Calhanoglu, sayangnya dia pun mengenali saya,” imbuhnya sambil tertawa.
Ciprian Tatarusanu hingga Januari menjadi kiper pertama AC Milan karena Mike Maignan yang menepi. Sebagaimana diketahui Maignan mengalami cedera pergelangan tangan kiri.
Kiper berpaspor Prancis itu memang sudah menjalani operasi, namun ia harus memulihkan kondisinya selama kurang lebih 10 pekan atau hingga Januari 2022.
Tak hanya itu, Tatarusanu juga menganalisis eksekusi 12 pas Calhanoglu, meski gagal menahan gol penalti mantan rekan setimnya itu.
“Saya mempelajari Lautaro dengan hati-hati dengan staf, karena dia adalah pengambil penalti pilihan pertama,” kata penjaga gawang asal Rumania itu.
Tatarusanu sendiri menggantikan posisi kiper utama AC Milan, Mike Maignan, yang mengalami cedera pergelangan tangan.
Situasi ini membuat Tatarusanu telah bermain sebanyak lima laga beruntun di Serie A sejak melawan Hellas Verona pada 16 Oktober 2021.
Peformanya di bawah mistar cukup impresif dengan catatan satu clean sheet dari lima laga itu, dan membawa AC Milan menang empat kali dan sekali imbang.
“Saya melakukan semua yang saya bisa untuk terus tampil baik seperti ini. Maignan merayakannya (di tribun) karena dia tahu apa artinya bagi penjaga gawang untuk menyelamatkan penalti,” tuturnya.
Dia mengatakan, timnya kompak dan sangat saling membantu dalam beradabtasi.
“Kami bergaul dengan sangat baik. Sejak dia tiba di Milan, saya mencoba membantunya beradaptasi, terutama karena saya berbicara bahasa Perancis. Dia memiliki awal yang bagus untuk musim ini, kemudian cedera, saya selalu berlatih keras untuk siap ketika klub membutuhkan saya dan saatnya tiba,” tuturnya lagi.
Sedangkan Milan Skriniar kecewa berat timnya Inter Milan tak bisa menang dalam laga Derby ini.
Padahal, menurutnya Inter Milan layak memenangkan pertandingan karena mendominasi permainan.
“Kami mendominasi dan hanya membawa pulang satu poin,” kata Skriniar dilansir dari Football Italia.
Skiniar menyebut, mengingat peluang yang dimiliki Inter Milan, maka dirinya melihat hasil laga membuat dua poin turun.
“Kami menciptakan banyak peluang mencetak gol dan menurut saya kami seharusnya menang,” ucapnya.
Skriniar juga menilai modal kemenangan 3-0 pada musim lalu seharusnya bisa menjadi bekal yang positif untuk timnya. Namun, Inter Milan gagal mengulang kesuksesan tersebut.
“Kami perlu memanfaatkan bentrokan head to head ini. Karena sekali lagi kami mendominasi AC Milan hari ini dan hanya membawa pulang satu poin,” ujarnya.
Dia mengatakan, Inter Milan bermain dengan semakin terorganisir dan semakin baik.
“Kami melakukannya dengan sangat baik, lebih terorganisir dan seimbang, tetapi perlu lebih klinis dengan peluang mencetak gol kami,” tambahnya.
Hasil seri dengan skor 1-1 ini membuat Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi kecewa. Ia merasa jika Inter Milan seharusnya layak mendapatkan 3 poin penuh.
“Kami memiliki banyak peluang dan gagal mengkonversi tendangan penalti. Menurut saya Inter Milan sangat layak meraih kemenangan,” tutur Simone Inzaghi pada DAZN.
Kegagagalan Inter Milan meraih kemenangan atas AC Milan membuat Rossoneri sukses menjaga rekor suci mereka di Liga Italia 2021/22.
AC Milan bersama Napoli masih menjadi tim yang belum pernah merasakan kekalahan hingga pekan ke-12 Liga Italia musim ini.***
Susunan Pemain
AC Milan (4-2-3-1) : 1-Tatarusanu (GK); 2-Calabria, 24-Kjaer, 23-Tomori, 5-Ballo-Toure (20-Kalulu 46’); 8-Tonali (4-Bennacer 71’), 79-Kessie; 33-Krunic (41-Bakayoko 84’), 10-Diaz (56-Saelemaekers 59’), 17-Leao (12-Ante Rebic 59’); 11-Ibrahimovic.
Cadangan: 9-Giroud, 14-Conti, 46-Gabbia, 83-Mirante, 64-Pellegri, 27-Maldnini, 25-Florenzi.
Pelatih: Stefano Pioli.
Inter Milan (3-5-2) : 1-Handanovic (GK); 37-Skriniar, 6-De Vrij, 95-Bastoni (32-Dimarco 84’); 23-Barella (22-Vidal 68’), 77-Brozovic, 20-Calhanoglu, 36-Darmian (2-Dumfries 76’), 14-Pericic; 9-Dzeko (19-Corre 76’), 10-Martinez (7-Sanchez 84’).
Cadangan: 12-Sensi, 33-D’Ambrosio, 97-Radu, 11-Kolarov, 8-Vecino, 13-Ranocchia, 5-Gagliardini.
Pelatih: Simone Inzaghi.