Dekat Dengan Petani dan Sangat Anti Money Politics, Siap Duduk Kembali di Senayan, Caleg PDIP Mindo Sianipar Tembus Perolehan 93 Ribu Suara

Dekat Dengan Petani dan Sangat Anti Money Politics, Siap Duduk Kembali di Senayan, Caleg PDIP Mindo Sianipar Tembus Perolehan 93 Ribu Suara

- in NASIONAL, POLITIK
497
0
Dekat Dengan Petani dan Sangat Anti Money Politics, Siap Duduk Kembali di Senayan, Caleg PDIP Mindo Sianipar Tembus Perolehan 93 Ribu Suara.

Calon Anggota Legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Mindo Sianipar dipastikan kembali duduk sebagai legislator di Senayan.

Keunggulan perolehan suara yang diperoleh Caleg Incumbent itu disampaikan Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi Bidang Media (Repdem) Pilian Hutasoit.

Pilian Hutasoit menuturkan, Mindo Sianipar kembali maju sebagai Caleg PDIP pada Pemilu 2019 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII (Dapil Jatim VIII).

Selama ini, Mindo Sianipar yang juga petinggi partai berlogo banteng itu, fokus di program-program pertanian dan pengembangan para petani di Indonesia.

Selain itu, Pilian Hutasoit menuturkan, ada hal yang menarik yang dilakukan Mindo Sianipar dari Dapil Jatim VIII meliputi Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun ini, tidak mempergunakan politik uang.

“Mindo Sianipar dengan tegas menolak menggunakan money politics untuk mendapatkan suara rakyat,” ujar Pilian Hutasoit, dalam keterangan persnya, Rabu (01/05/2019).

Hingga berita ini diturunkan, Pilian menegaskan, boss-nya di PDIP itu telah mengantongi perolehan sebanyak 93 ribu suara.

“Perolehan suara itu berkat kerja keras tim pemenangan meyakinkan masyarakat pemilih. Beliau memegang teguh prinsip bagaimana memberikan pendidikan politik kepada masyarakat khususnya kepada para petani yang ada di dapil tersebut,” tutur Pilian Hutasoit.

Mantan Aktivis Mahasiswa 1998 ini melanjutkan, apa yang dilakukan Mindo Sianipar selama 8 bulan sebelum pencoblosan, merupakan bagian dari cita-cita reformasi 98, yaitu menjadikan petani dan masyarakat sebagai subjek, bukan sebagai objek.

Mindo Sianipar juga lebih memilih memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sebagai subjek demokrasi.

“Pak Mindo itu tegas menolak praktik money politics kepada masyarakat. Sebab, praktik money politics itu sama saja memposisikan masyarakat sebagai objek. Itulah salah satu bentuk pencerdasan yang harus dilakukan kepada masyarakat,” ujar Pilian lagi.

Sebagai anggota legislatif, lanjutnya, Mindo Sianipar juga dikenal dekat dengan petani. Bersama Tim Sambang Tani (TST)-nya, Mindo Sianipar berkeliling dari sawah ke sawah, bertemu dengan petani, hingga memberikan masukan persoalan pertanian.

“Dan juga memberikan bantuan pupuk cair organik buatan sendiri, sembari menyampaikan kepada para petani bagaimana cara memakai pupuk organik tersebut agar hasilnya maksimal,” ungkap Pilian.

Tim Sambang Tani (TST) ini, kata dia lagi, selama 8 bulan berkeliling membagikan pupuk cair KTB kepada petani dan bertemu petani di sawah. Bisa hingga 2 sampai 3 kali menyambangi petani, sembari menanyakan hasil panen para petani.

“Dan mayoritas para petani puas dengan hasil panennya yang menggunakan pupuk yang diberikan,” kata Pilian.

Pilian Hutasoit yang juga sebagai Anggota Tim Sukses Mindo Sianipar itu mengungkapkan, tidak sedikit orang yang tadinya mencibir maupun meragukan langkah yang diambil oleh Mindo Sianipar.

Bahkan, ketika hampir semua Caleg mengandalkan kekuatan uangnya untuk memperoleh suara, Mindo Sianipar tetap menolak praktik money politics.

“Karena sebagian besar caleg lebih memilih melakukan money politics dengan menabur uang di H-3 hingga H-1 jelang pencoblosan daripada melakukan kerja-kerja yang dianggap melelahkan dan tidak signifikan terhadap suara yang akan diperoleh,” ujar Pilian.

Memang, lanjutnya, untuk caleg-caleg tertentu dengan Dapil tertentu, menabur uang untuk memperoleh suara pada saat pencoblosan, bukan hal baru.

“Tapi Pak Mindo tidak goyah. Beliau tetap menolak, dia anti money politics. Pak Mindo lebih memilih memberikan pendidikan politik kepada masyarakat lewat Tim Sambang Tani. Sejak awal juga, Pak Mindo sudah siap dengan segala konsekuensi yang terjadi. Karena bagi beliau, kalah akan lebih mulia tanpa money politics, dan disaat menang akan gagah dan terhormat,” ujar Pilian.

Apa yang dilakukan Mindo Sianipar itu, lanjutnya, menjadi warna tersendiri di tengah arah demokrasi Indonesia yang semakin gila-gilaan dengan praktik politik uang.

“Mindo Sianipar menjadi inspirasi bagi kami aktivis yang sudah bergabung dan terjun di dalam kancah perpolitikan di Republik Indonesia yang tercinta ini,” tandas Pilian Hutasoit.(JR/Richard)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Kisruh Dugaan Kecurangan Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar

Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset