Prajurit Satuan Jajaran Divisi Infanteri 1 Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menerima sosialisasi pencegahan, pemberantasan, penyalagunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) dari Kepala Badan Narkotika Kabupaten Bogor.
Kegiatan yang dilaksanakan di Markas Batalyon Kesehatan 1 Divisi Infanteri 1 Kostrad, Ciluar, Bogor, Jawa Barat, Kamis(17/3) itu, merupakan program kerja sama Badan Narkotika Nasional Kabupaten(BNNK) Bogor yang dipimpin oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor Nugraha Setya Budhi dengan Kostrad.
Menurut Kepala Penerangan Kostrad Letnan Kolonel Inf Heru Dwi Wahana, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada Prajrurit dan PNS Jajaran Divif 1 Kostrad tentang dampak negatif Narkoba, sehingga Prajurit dan PNS Satuan Jajaran Divisi Infanteri 1 Kostrad mendapatkan gambaran dalam upaya mencegah diri dan keluarga dari pengaruh bahaya Narkoba.
Dalam kegiatan ini, Asisten Intelijen Kasdivif 1 Kostrad, Kolonel Inf Dwi Suharjo mengatakan, penyalahgunaan narkoba saat ini menjadi masalah yang sangat memprihatinkan dan cenderung semakin meningkat serta merupakan masalah bersama. “Sehingga memerlukan suatu strategi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk Kostrad untuk mencegahnya,” ujar Kolonel Inf Dwi Suharjo.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor, Nugraha Setya Budhi sebagai pembicara, menegaskan bahwa peredaran Narkoba di Indonesia dewasa ini sudah sangat membahayakan dengan menimbulkan korban yang tidak sedikit jumlahnya. “Jenisnya pun kini bertambah dan bermacam-macam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nugraha Setya Budhi mengungkapkan, penggunaan Narkoba disebabkan karena ingin coba-coba, gaya hidup (lifestyle) dan adanya tekanan hidup yang mengakibatkan penggunanya mengalami gangguan kesehatan dan kejiwaan.
Deteksi terhadap ciri-ciri pengguna Narkoba, lanjut dia, dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku, lingkungan pergaulan, kebiasaan dan gaya hidup yang tak lazim serta adanya penurunan/gangguan kesehatan secara fisik dan psikis.
Dari data yang diperoleh, masuknya Narkoba ke Indonesia 80 persen melalui jalur laut. Mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan, selebihnya melalui udara dan darat dengan berbagai modus operandi.
Karena itu, lanjut dia, BNN melakukan berbagai upaya mencegah beredarnya Narkoba di Indonesia, di antaranya melaksanakan pemberantasan jalur suplai dan rehabilitasi bagi pengguna Narkoba. “Namun BNN saja tidak cukup, oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama seluruh komponen dan instansi, seperti Kostrad untuk mewujudkan hal tersebut,” ujar Nugraha.
Usai memberikan Sosialisasi P4GN, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor Nugraha Setya Budhi memberikan apresiasi terhadap Kostrad karena telah memasukkan P4GN ke dalam program satuannya tanpa meminta kepada BNN dan menyebut Kostrad sebagai Role Model dalam upaya pemberantasan Narkoba di Indonesia.(JR-1)