Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah konferensi mengenai permukiman dan perkotaan oleh badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Agenda konferensi yang dikenal dengan Habitat ini adalah yang ketiga kalinya diselenggarakan di dunia, dan pertama kali di Indonesia.
Sekretaris Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Agustin Indriani menerangkan, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah selanjutnya akan mempersiapkan konferensi itu. Dan, kota yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan adalah Kota Surabaya.
Perhelatan ini akan digelar pada 25 Juli sampai 27 Juli 2016. Pertemuan ini akan diisi dengan sejumlah agenda dalam rangka persiapan sidang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang akan membahas Agenda Baru Pembangunan Perkotaan New Urban Agenda (NUA).
“Jadi pada waktu itu diceritakan, bahwa Surabaya itu mendapat banyak penghargaan dari sisi pengelolaan kota. Walikota maupun kotanya itu sendiri,” ujar Rina dalam Media Briefing sebelum acara Stakeholders Discussion dengan tema ‘Transport and Mobility, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Kemudian, lanjut Rina, kondisi itu dipresentasikan di kantor New Urban Agenda (NUA) New York, Amerika. Dan, menurut dia, momentum ini bisa dijadikan suatu modal yang diangkat menjadi lebih nasional lagi, sehingga dapat diambil keputusan untuk menjadikan Kota Pahlawan sebagai tuan rumah yang dikenal dengan Prepcom3 ini.
“Ini ada ke khususan, sehingga Surabaya terpilih sebagai tuan rumah untuk prepcom3 ini,” ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, sebelumnya pelaksanaan Prepcom3 ini, untuk pertama kali telah pernah diadakan di kantor NUA, New York. Dan, setelah dua puluh tahun berikutnya, kegiatan serupa diselenggarakan di Nairobi yang terpilih menjadi tuan rumah untuk pelaksanan yang kedua kalinya.
Jadi, PrepCom I diselenggarakan di New York, Amerika Serikat (17-18 September 2014) dan PrepCom II di Nairobi, Kenya (14-16 April 2015). Tahun ini, PrepCom 3 akan diadakan di Surabaya, Indonesia yang akan dilaksanakan pada 25-27 Juli 2016. Acara ini akan dihadiri 193 negara.
Sedangkan Habitat III akan diadakan di Quito, Ecuador pada 17-20 Oktober 2016 sebagai konferensi mengenai permukiman dan perkotaan. Menuju Habitat III, serangkaian acara persiapan dilakukan untuk merumuskan isu-isu perkotaan di belahan Dunia. Majelis Umum PBB, dalam Resolusi 67/216 memutuskan untuk membentuk Komite Persiapan (PrepCom) yang terbuka bagi semua negara anggota PBB.
“Indonesia kebagian menjadi tuan rumah dari PrepCom3 atau persiapan komisi yang ketiga,” ujarnya.
Rina menilai, terpilihnya Surabaya sebagai tuan rumah Forum Internasional adalah suatu kebanggan Indonesia. “Insyaallah, akan hadir 193 negara seluruh anggota PBB. Mudah-mudahan bisa hadir semuanya, kemudian organisasi-ornganisasi non pemerintah, non nasional maupun nasional juga diharapkan kehadirannya. Juga praktisi maupun akademisi diharapkan hadir juga,” papar Rina.
Meski begitu, Rina berharap, berbagai kepentingan terkait dengan perkotaan yang akan dibahas dapat mengakomodir permasalahaan yang ada saat ini sehingga ke depan menjadi kota yang benar-benar nyaman bagi penduduknya, yang bisa memberikan kesejahteraan yang lebih baik.
“Mudah-mudahan tidak mengecewakan Indonesia. Dan isu-isu yang dibahas itu bisa benar-benar baik kepermukaan internasional,” ujarnya.(Jimmi)