Banyaknya museum yang tidak terurus dan tidak dikelola dengan baik, terungkap setelah kebakaran yang menimpa Museum Bahari Jakarta.
Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (ISLA Unhas) menyampaikan, selama ini banyak museum yang berantakan dan tak terurus. Karena itu, pemerintah mulai saat ini harus turun tangan dan serius mengurus dan mengelola museum.
Untuk Museum Bahari Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun diminta segera terjun melakukan penyelamatan dan mengurusnya secara serius. Sebab, banyak sejarah dan bahkan peninggalan peradaban kebaharian Indonesia ada di museum itu.
Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (ISLA Unhas), Darwis Ismail menyampaikan, kejadian terbakarnya Museum Bahari Jakarta itu pun menjadi peringatan bagi pemerintah, terkhusus pemerintah provinsi DKI Jakarta agar bersungguh-sungguh mengurus dan menjaga museum.
“Kami ISLA Unhas menyayangkan musibah terbakarnya museum bahari jakarta. Museum bahari adalah peninggalan sejarah kebaharian nusantara yang seharusnya dijaga keberadaannya, “ ujar Darwis Ismail, di Kompleks Gedung Kementerian Koordinator Maritim, Kamis (18/01/2018).
Menurut Darwis, Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
“Disana banyak barang barang berharga peninggalan kebaharian nusantara sejak jaman Belanda dan menjadi tempat pembelajaran publik untuk mengenal tentang potensi kelautan nasional,” jelas Darwis.
Dia pun mendesak Gubernur DKI Jakarta untuk mengaudit semua aset museum yang terbakar.
“Kami minta pak Gubernur dan wakilnya untuk turun tangan. Kami khawatir ada barang yang hilang. Polri juga harus melakukan penyelidikan dengan seksama,” jelasnya.
Selanjutnya, dia pun meminta agar secepatnya membangun kembali musem bahari agar dapat berfungsi seperti semula.
“Museum Bahari merupakan salah satu simbol kejayaan sektor maritim Indonesia. Untuk itu perlu perhatian lebih menjaga keamanan dan perawatan,” ujarnya.
Museum Bahari yang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta terbakar, Selasa (16/01/2018). Kebakaran di gedung bersejarah ini diduga karena adanya konsleting listrik di bagian atap.(JR)