Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, digadang-gadang sebagai calon Direktur Utama PT Pertamina (Dirut Pertamina). Hal itu menimbulkan reaksi sangat keras dari kalangan aktivis, terutama aktivis mahasiswa.
Sekretaris Fungsi Masyarakat Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (Sekfung Masyarakat PP GMKI), Riswan, menyebut, masyarakat dan para pengambil kebijakan, harus jeli melihat sepak terjang Ahok. Sebab, jika dilihat sampai saat ini, sangat amat banyak janji yang tak terbukti, alias omong kosong belaka.
“Kita mesti rasional dan obyektif melihat track record Ahok. Saat Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina, produksi migas menurun dan kebakaran kilang yang beruntun,” ungkap Riswan, dalam siaran persnya, Jumat (28/07/2023).
Bahkan, menurutnya, janji Ahok saat menjadi Komisaris Utama Pertamina, yakni bakal memberantas mafia dari hulu sampai hilir, serta Ahok meyakini bahwa dirinya bisa membawa perusahaan pelat merah tersebut menjadi perusahaan minyak kelas dunia, nyatanya nol besar.
“Faktanya, tak terwujud. Dan sekarang muncul wacana bahwa Ahok bakal menjadi Direktur Utama. Ini enggak bener,” ujarnya.
Riswan pun meminta kepada Menteri BUMN, Erick Thohir, agar menghentikan niat dan ambisi Ahok yang kepengen duduk sebagai Direktur Utama PT Pertamina itu.
“Saya berharap Bapak Erick Thohir selaku Menteri BUMN untuk berhati-hati mengambil sikap terkait pergantian Direktur Utama Pertamina. Jangan sampai pemilihan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok karena pendekatan politis saja,” tegas Riswan.
Riswan mengingatkan, Pertamina sebagai Perusahaan Negara, jangan sampai dijadikan bancakan oleh Ahok dan kelompoknya, untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya saja.
“Perusahaan pelat merah ini tidak boleh menguntungkan kelompok tertentu. Perusahaan ini harus menguntungkan Negara bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia,” tandas Riswan yang merupakan aktivis GMKI ini.(RED)