Untuk kali ketiga dalam karirnya, petenis peringkat 1 dunia, Ashleigh Barty menjadi juara di rumahnya sendiri ketika memenangkan gelar Adelaide International musim 2022.
Petenis unggulan pertama tidak menghadapi banyak kendala ketika membantai petenis unggulan ketujuh, Elena Rybakina di final Adelaide International.
Skor dengan 6-3, 6-2, membawa kemenangan Ashleigh Barty dan menyabet gelar keduanya di Adelaide dalam tiga musim terakhir.
Kedua petenis bermain dengan imbang pada enam game pertama, tetapi alur pertandingan dengan cepat berubah arah setelah petenis tuan rumah mempertahankan servisnya pada kedudukan 3-3.
Setelah bangkit dari kedudukan 15/40, petenis unggulan pertama menyambar tujuh game secara beruntun dan memenangkan gelar turnamen WTA nomor tunggal ke-14 dalam kariernya dalam waktu 64 menit.
“Kami pastinya melalui pekan yang menakjubkan, bisa bermain dengan lebih baik di setiap pertandingan,” ungkap Barty.
Barty mengaku, dirinya semakin membaik, dan mendapatkan momentum yang tepat mengalahkan petenis asal Kazakhstan, Elena Rybakina.
”Saya semakin membaik dan membaik. Saya merasa, hari ini (9/1) ada beberapa momen kunci di awal set pertama bagi saya untuk mendapatkan momentum. Saya benar-benar senang bisa mendapatkan beberapa peluang break di awal set kedua dan melangkah maju setelah itu,” tuturnya.
Dengan kemenangan atas petenis berkebangsaan Kazakhstan, Rybakina, kini Barty yang juga petenis peringkat 1 dunia, telah memenangkan 17 dari 18 pertandingan terakhir melawan petenis peringkat 20 besar dan mencatatkan 2-0 melawan Rybakina. Ia juga memenangkan 21 dari 24 pertandingan terakhir yang ia lakoni di Australia.
Melawan Rybakina, petenis tuan rumah hanya kehilangan 13 poin di sembilan service gamenya. Dan menghasilkan 17 winner dengan melakukan 13 unforced error.
“Saya merasa mungkin di sepanjang pekan servis saya adalah senjata andalan saya,” tambah Barty.
Barty mengakui, dirinya mengalami kesulitan ritme di awal permainan. Namun, kemudian Barty bisa bangkit.
“Saya merasa saya cukup kesulitan dengan ritme permainan saya di awal pekan. Dan saya bisa melangkah maju dengan semakin membaik dan membaik. Melakoni beberapa game tanpa dipatahkan adalah hal yang benar-benar baik,” tuturnya.
Barty juga mengaku merasa prima menuju Australian Open, seperti yang dilaluinya setiap musimnya.
“Setiap persiapan adalah unik dan berbeda. Jadi, kami melakukannya dari apa yang datang dan terjadi, melangkah maju, berusaha, dan melakukan hal terbaik yang bisa kami lakukan di setiap peluang, apakah di sini, di Adelaide atau di Melbourne,” jelas Barty.
Dia pun menyebut, dirinya tidak terpengaruh dengan tata cara persiapan yang dilakukan. Sebab, Barty memang memiliki impian dan tekad kuat untuk memenangi pertandingan.
“Sama sekali tidak berpengaruh dengan cara saya mempersiapkan diri atau cara saya berpikir hanya karena itu adalah Grand Slam. Hal itu tidak mengubah kami. Kami menantikan, kami melakukan hal yang bisa kami lakukan, lalu kami akan melihat ke mana kami melangkah,” tandas Ashleigh Barty.***