Angel Di Maria Bawa Lionel Messi Dkk Juarai Copa America

Angel Di Maria Bawa Lionel Messi Dkk Juarai Copa America

- in DAERAH, DUNIA, NASIONAL, OLAHRAGA
662
0
Final Copa America 2021, Timnas Argentina Vs Timnas Brasil, Skor 1-0: Kalahkan Tim Samba, Raih Trofi Ke-15, Akhirnya, Angel Di Maria Bawa Lionel Messi Dkk Juarai Copa America. - Foto: Angel Di Maria merayakan trofi Copa America 2021 setelah mengalahkan Brasil di final, pada Minggu 11 Jui 2021. (Reuters/Ricardo Morales)Final Copa America 2021, Timnas Argentina Vs Timnas Brasil, Skor 1-0: Kalahkan Tim Samba, Raih Trofi Ke-15, Akhirnya, Angel Di Maria Bawa Lionel Messi Dkk Juarai Copa America. - Foto: Angel Di Maria merayakan trofi Copa America 2021 setelah mengalahkan Brasil di final, pada Minggu 11 Jui 2021. (Reuters/Ricardo Morales)

Timnas Argentina berhasil menjuarai Copa America 2021. La Abiceleste, julukan Timnas Argentina, menang tipis dari Timnas Brasil pada laga Final Copa America 2021 yang digelar di Stadion Macarana, Rio De Janeiro, Brasil, pada Minggu (11/07/2021) dini hari WIB. 

Angel Di Maria menjadi sosok penentu dalam keberhasilan Tim Tango, sebutan lain Timnas Argentina, untuk meraih gelar juara Copa America 2021 ini. Tim arahan Lionel Scaloni menang tipis 1-0. Satu-satunya gol di laga kali ini dilesakkan Angel Di Maria pada menit ke-22. 

Para penggawa Argentina pun terlihat sangat emosional ketika wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Tidak terkecuali Sang Kapten, Lionel Messi. Adapun Brasil, sang tuan rumah, harus puas menjadi runner-up. 

Sejak laga dimulai di babak pertama, pertandingan sudah berjalan ketat. Argentina dan Brazil bertarung sengit di lapangan. 

Setelah hampir tak ada peluang selama 20 menit, Argentina memecah kebuntuan pada menit ke-22. Angel Di Maria menjebol gawang Ederson Moraes. 

Memanfaatkan umpan Rodrigo de Paul, Angel Di Maria bisa meneruskan bolanya dengan sepakan kaki kiri ke gawang Brasil. Argentina memimpin 1-0. 

Tertinggal, Brasil tersentak. Empat menit berselang, tembakan on target dilepaskan Casemiro, namun masih bisa diredam kiper Emi Martinez. 

Argentina kembali membalas di menit ke-32. Lionel Messi hampir menggandakan skor, jika sepakannya dari luar kotak penalti tak melenceng ke sisi kiri gawang Brasil. 

Di sisa waktu babak pertama, Brasil kesulitan menjebol gawang Argentina. Skor 1-0 tetap bertahan. 

Di babak kedua, Brasil masih menekan Argentina. Pada menit ke-54, Richarlison mengancam gawang Argentina, tapi upayanya bisa diamankan Emi Martinez. 

Peluang gantian didapat Argentina di menit ke-67. Namun, upaya Guido Martinez juga masih melenceng dari gawang Brasil. 

Memasuki sepuluh menit akhir, Brasil meningkatkan intensitas serangannya. Beberapa peluang didapat, lewat Danilo dan Thiago Silva, namun belum membuahkan gol. 

Sementara Argentina bisa mempertahankan keunggulannya hingga peluit panjang berbunyi. Kemenangan 1-0 atas Brasil memastikan Timnas Argentina menjadi Juara Copa America 2021 ini. 

Dalam pertandingan final ini, Brasil tampil dominan dengan 13 kali percobaan (2 on target) dan penguasaan bola 60 persen. Sementara itu, Argentina melepaskan 5 tembakan dan menguasai bola 40 persen. 

Ini menjadi gelar Copa America ke-15 Timnas Argentina sepanjang sejarah. Albiceleste menyamai jumlah trofi yang dimiliki Uruguay. 

Argentina juga berhasil memutus puasa gelar Copa America selama 28 tahun. Kali terakhir Tim Tango membawa pulang trofi juara yakni pada 1993 di Ekuador. 

Gelar kali ini juga menjadi prestasi tersendiri buat Lionel MessiLa Pulga akhirnya berhasil menuntaskan dahaga juara bersama Argentina sepanjang karier profesionalnya. 

Kebahagiaan Messi semakin lengkap dengan gelar top skor Copa America 2021. Bintang 34 tahun itu mengoleksi empat gol dan lima assist buat Argentina. 

Ini merupakan trofi pertama Lionel Messi  bersama Timnas senior Argentina, semenjak promosi pada 2005. 

Sebelum ini, Lionel Messi sebenarnya empat kali membawa La Albiceleste, lolos ke final turnamen mayor (Piala Dunia dan Copa America). Sayangnya, pada empat final itu, Lionel Messi dan Argentina selalu kalah. 

Final pertama dialami di partai puncak Copa America 2007. Saat itu, Argentina kalah 0-3 dari Brasil dalam laga yang digelar di Venezuela. 

Kemudian pada 2014 lebih tragis lagi. Argentina dan Lionel Messi ditumbangkan Jerman di partai puncak Piala Dunia 2014. 

Saat itu, gol tunggal Jerman dilesakkan Mario Gotze di masa perpanjangan waktu. 

Argentina juga pernah kalah di final Copa America 2015 dan 2016. Ironisnya, Argentina kalah dari lawan yang sama plus lewat cara yang sama. Di dua final itu, Argentina kalah adu penalti dari Cile. 

Karena itu, keberhasilan menjuarai Copa America 2021 merupakan prestasi bagi Lionel Messi. Trofi ini juga menjadi pelipur lara setelah Barcelona hancur lebur di musim 2020-2021. 

Messi pun mengucapkan terima kasih pada Angel Di Maria yang menjadi penentu pada partai final kali ini. Hal tersebut disampaikan penggawa Paris Saint-Germain (PSG) itu usai pertandingan selesai. 

“Ini akan menjadi tak terlupakan. Messi mengatakan kepada saya terima kasih kepada saya, saya mengucapkan terima kasih kepadanya,” ujar Angel Di Maria dilansir dari Twitter resmi Timnas Argentina, Minggu (11/7/2021). 

Bagi Angel Di Maria pribadi, membawa Argentina meraih gelar juara juga sangat luar biasa. Apalagi, Tim Tango sendiri kerap kandas di turnamen besar. 

“Saya tidak bisa menangis, ini sangat luar biasa. Kami sangat bermimpi, kami berjuang keras untuk mencapai ini. Banyak orang mengatakan kepada kami untuk menyerah. Tapi kami membuktikannya hari ini,” sebutnya. 

Komentar tak kalah serunya disampaikan, pemain Argentina lainnya, Lautaro MartinezLautaro memberikan komentar atas keberhasilan timnya pada Copa America 2021 ini. 

Penggawa Inter Milan itu tak kuasa menyembunyikan rasa bangganya atas pencapaian kali ini. 

Lautaro mengatakan ini adalah pencapaian luar biasa bagi Argentina. Terlebih, La Albiceleste sendiri kerap kandas ketika tampil di turnamen besar. 

“Ini adalah sesuatu yang diimpikan, tidak bisa dipungkiri. Kami telah menjadi pemenang yang layak dan Anda harus menikmatinya. Banyak hal membuat kami termotivasi pada partai final kali ini,” ujar Lautaro Martinez seperti dilansir laman Twitter Argentina, Minggu (11/7/2021). 

Lautaro Martinez menyampaikan, timnya bisa membuktikan bahwa seragam Timnas Argentina adalah kebanggaan yang akan selalu disimpannya. 

“Kami telah membuktikannya hari ini, Ini adalah contoh yang jelas tentang bagaimana mempertahankan kebanggaan pada seragam ini. Saya bangga dengan pekerjaan yang kami lakukan.” lanjutnya. 

Kemenangan kali ini, kata dia, sangat istimewa. Apalagi, Tim Tango berhasil mengalahkan Tim Samba, julukan Timnas Brasil. 

“Tidak banyak yang bisa dibicarakan sebelum pertandingan: seluruh panggung ada di tangan kami. Itu adalah Piala yang seharusnya dimainkan di Argentina dan kemenangan di Brasil jelas terasa istimewa,” jelasnya. 

Tak heran, Lautaro dan para penggawa Tim Tango lainnya pun merayakan kemenangan dengan begitu emosional ketika pertandingan selesai. Saking berharganya, Lautaro bahkan mengatakan akan menyimpan medali juara ini seumur hidup. 

“Saya akan menyimpan medali ini seumur hidup. Kami tetap berada dalam sejarah Tim Nasional, sudah lama tidak memenangkan gelar dan hari ini kami membuktikannya,” tandas Lautaro. 

Angel Di Maria pun tak lupa memberikan pujian kepada Rodrigo yang telah menjadi assist pada golnya di laga kali ini. 

“Rodrigo (De Paul) memberi saya umpan sempurna. Itu berakhir seperti pertandingan melawan Nigeria seperti di Olimpiade,” ujar Angel Di Maria dilansir dari Twitter resmi Timnas Argentina, Minggu (11/7/2021). 

Usai pertandingan, ia mengaku sangat senang bisa berkontribusi langsung pada kemenangan Argentina di ajang Copa America 2021.  

Angel Di Maria juga jadi salah satu pemain yang cukup emosional ketika wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan selesai. 

“Saya tidak bisa menangis, ini sangat luar biasa. Kami sangat bermimpi, kami berjuang keras untuk mencapai ini. Banyak orang mengatakan kepada kami untuk menyerah. Tapi kami membuktikannya hari ini,” ucapnya. 

Secara khusus, Angel Di Maria menyebut, kemenangan Timnas Argentina kali ini, juga dipersembahkan kepada anak, istri, keluarga dan juga para pendukung Tim Tango. 

“Kemenangan ini untuk putri saya, untuk istri saya, untuk orang tua saya, untuk semua orang yang mendukung kami dan untuk semua fans yang datang ke sini (Stadion Maracana),” tandasnya. 

Sang Kiper Timnas Argentina, Emiliano Martinez langsung membicarakan soal mimpi dan pengorbanan besarnya untuk bisa merebut kesuksesan ini. 

Emiliano pun mampu menunjukkan performa yang sangat apik dalam mengawal gawang Argentina di sepanjang laga tersebut. Berkat kontribusi besarnya, trofi juara biasa diangkat Lionel Messi dan kawan-kawan. 

Mencapai kesuksesan ini, Emiliano tentunya merasa sangat senang. Baginya, ini merupakan mimpi besar yang telah tertanam sejak dulu. Gelar juara ini pun menjadi salah satu pencapaian tertinggi dalam kariernya. 

“Tidak ada kata-kata untuk menjelaskan momen ini. Ini adalah mimpi yang saya miliki. Saya pergi ke Arsenal ketika saya berusia 17 tahun untuk mencari kehidupan yang lebih baik bagi keluarga saya,” tutur Emiliano, sebagaimana dilansir akun resmi Twitter Timnas Argentina, Minggu (11/7/2021). 

Kemenangan ini sungguh sangat tidak disangkanya. “Setelah banyak usaha, ini kemenangan yang tidak terduga,” lanjutnya. 

Sebelum merengkuh gelar juara, Emiliano Martinez sadar ada banyak orang yang tidak memercayai performanya. Sebab, bagi kiper berusia 28 tahun itu, Copa America 2021 merupakan kejuaraan besar pertamanya sebagai kiper utama Argentina. 

Tetapi, penjaga gawang Aston Villa itu berhasil membuktikan kepada publik bahwa dirinya layak untuk menjadi kiper utama di Argentina. Untuk mencapai kesuksesan saat ini, jalan panjang pun harus dilalui Emiliano Martinez. 

Sejumlah rintangan datang, tak terkecuali dari keluarga. Emiliano bercerita bahwa ketika dirinya dipanggil untuk bermain di Copa America 2021, dia sempat mendapat larangan dari sang istri. 

Hal ini terjadi karena dia belum bertemu dengan putrinya. Pasalnya, para pemain Timnas Argentina harus menjalani karantina yang ketat dan tidak diperbolehkan bertemu siapa pun selama penyelenggaraan Copa America 2021. 

Di tengah situasi ini, Emiliano pun memilih tetap membela tim nasional negara tercintanya. Sebab baginya, ini merupakan mimpi sejak kecil. Karena itu, dia merasa sangat senang pengorbanannya kini membuahkan hasil maksimal dengan merebut trofi juara. 

“Saya mengatakannya beberapa bulan yang lalu, kami ingin memberikan gelar kepada yang terbaik di dunia. Saya mengatakan kepada istri saya bahwa ini adalah mimpi saya dan dia melarang saya. Saya masih belum bisa bertemu putri saya,” lanjutnya. 

Mengingat perjuangan besar yang harus dihadapinya untuk bisa menjuarai Copa America 2021, Emiliano pun ingin merayakan momen bersejarah ini bersama keluarganya. 

Tak hanya bagi keluarga, kesuksesan ini juga dipercaya Emiliano bakal menjadi kabar menggembirakan bagi penduduk Argentina yang tengah menderita selama pandemi Covid-19. 

“Saya ingin menikmatinya bersama keluarga saya, memeluk putri saya. Saya telah melewati banyak hal seperti orang-orang yang tidak memercayai saya. Tapi, ini merupakan sejarah. Kami melakukannya. Pandemi ini membuat semua orang Argentina menderita, ini untuk mereka,” tutur kiper berusia 28 tahun itu. 

Presiden Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA), Claudio Tapia, memberikan komentar mengenai pencapaian Tim Tango ini. 

Bagi Tapia, ini merupakan pencapaian luar biasa untuk Tim Nasional Argentina. Terlebih, La Albiceleste sendiri kerap kandas ketika tampil di turnamen besar.  

Tapia pun tidak bisa menyembunyikan ekspresi bahagia atas pencapaian Timnas Argentina kali ini. 

“Kami senang untuk Argentina yang menikmati dan merayakan hari ini. Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah bekerja selama 60 hari untuk mencapai tujuan ini,” tutur Tapia dilansir Twitter resmi Timnas Argentina, Minggu (11/7/2021). 

Kemenangan ini, lanjutnya, sudah diimpi-impikan tim sejak lama. Akhirnya tercapai juga. 

“Bagi kami itu adalah kemenangan yang sangat penting bagi Tim Nasional. Bagi mereka (pemain) yang sudah ada sejak lama, juga untuk para pemain baru dan untuk semuanya,” jelasnya. 

Kemenangan ini dipersembahkan kepada seluruh warga Argentina dan para fans. “Saya mendedikasikannya untuk semua orang Argentina yang bahagia, untuk seluruh keluarga saya dan untuk tim ini. Mereka adalah arsitek hebat dari semua pencapaian ini,” ujarnya. 

Sementara, kekecewaan besar tampaknya dirasakan Pelatih Tim Nasional Brasil, Tite. Dia pun mengamuk usai laga kontra Argentina di partai final rampung digelar. 

Sebagaimana diketahui, Brasil harus gigit jari di partai final Copa America 2021 lantaran tumbang dari Argentina. Laga final yang berlangsung di Stadion Maracana, Minggu (11/7/2021) pagi WIB, itu berakhir dengan skor 0-1. 

Sejatinya, Stadion Maracana diplot untuk menjadi tempat berpesta Tim Samba, julukan Timnas Brasil, tetapi kenyataannya justru tak bersahabat. Argentina yang justru berpesta. 

Kondisi ini membuat Tite kecewa dan juga jengkel. Tite menumpahkan kekesalannya itu kepada Confederación Sudamericana de Fútbol (Conmebol) alias Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan.  

Ia menuding Conmebol tidak becus bekerja sehingga memengaruhi laju Brasil di Copa America 2021. 

Tite merasa timnya dirugikan dengan keputusan konfederasi yang menunjuk Brasil sebagai tuan rumah hanya dua pekan sebelum gelaran dilangsungkan.  

Alhasil, sejumlah kondisi yang kurang bersahabat di lapangan ditemui Brasil saat melakoni laga demi laga. 

Copa America tahun ini memang seharusnya memang diadakan di Kolombia dan Argentina. Tetapi, tempat penyelenggaraan harus dipindahkan setelah kerusuhan sipil di Kolombia dan lonjakan kasus Covid-19 di Argentina. 

“Organisasi meninggalkan banyak hal yang diinginkan. Lapangannya buruk. Para pemain menghadapi risiko yang berlebihan. Ini seharusnya tidak terjadi di turnamen besar seperti ini,” sebut Tite, sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (11/7/2021). 

Dia menuding Presiden Conmebol, Alejandro Dominguez bertanggung jawab atas semua kegagalan Brasil itu. 

“Saya berbicara secara khusus tentang orang yang bertanggung jawab, Alejandro (Dominguez), yang merupakan Presiden Conmebol. Saya berbicara tentang dia, untuk mengatur turnamen dalam waktu sesingkat itu,” tambahnya. 

Dalam laga final ini, Tite juga mengkritik cara bermain Argentina yang dinilai memperlambat permainan setelah mereka memimpin di pertengahan babak pertama. 

Tetapi, dia tetap melontarkan pujian kepada Pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni, karena sudah sukses membawa timnya meraih kejayaan. 

“Permainannya jadi stop-start. Kami ingin bermain, tetapi ada anti-sepakbola. Sepanjang waktu ada diving untuk pelanggaran dan kemudian mereka mengambil waktu lama untuk mengambilnya, wasit tidak melanjutkan permainan. Strateginya adalah menghentikan permainan,” pungkasnya. 

Copa America 2021 menjadi trofi juara ke-18 dalam sejarah Timnas Argentina. Rincian dari 18 trofi milik Timnas Argentina adalah dua Piala Dunia, 15 Copa America, dan satu Piala Konfederasi. Angka itu membuat Timnas Argentina kini sejajar dengan Timnas Brasil. 

Dalam sejarah sepak bola internasional, Timnas Brasil juga sudah mengoleksi 18 trofi juara hingga saat ini. Rincian dari koleksi trofi Timnas Brasil adalah lima Piala Dunia, sembilan Copa America, dan empat Piala Konfederasi. Gelar terakhir yang berhasil didapatkan Timnas Brasil adalah Copa America 2019. 

Kemenangan atas Brasil kali ini sekaligus mengakhiri penderitaan 28 tahun Timnas Argentina untuk kembali mengangkat trofi juara. 

Kali terakhir Timnas Argentina meraih gelar juara terjadi pada Copa America 1993. Setelah itu, Timnas Argentina sebenarnya berhasil enam kali lolos ke final turnamen. 

Rincian dari pencapaian Timnas Argentina itu adalah empat final Copa America (2004, 2007, 2015, 2016), Piala Konfederasi (2005), dan Piala Dunia (2014). Dari enam final tersebut, Timnas Argentina harus puas menjadi runner-up. 

Penantian lebih dari dua dekade Argentina untuk kembali mengangkat trofi juara pada akhirnya terhenti tahun ini. 

Kesuksesan meraih gelar juara Copa America 2021 juga membuat Argentina kini sejajar dengan Uruguay. 

Timnas Argentina dan Timnas Uruguay kini berbagi status sebagai tim tersukses dalam sejarah Copa America dengan koleksi 15 trofi juara.***

Susunan Pemain 

Timnas Argentina: Emi MartinezMontiel, Romero (Pezzella 79’), OtamendiAcuna, Di Maria (Palacios 79’), De Paul, Leandro (Guido 54’), Lo Celso (Tagliafico 63’), MessiMartinez (Gonzalez 79’). 

Pelatih: Lionel Scaloni. 

Timnas Brasil: Edeson, Lodi (Emerson 76’), Silva, MarquinhosDanilo, Fred (Firmino 46’), CasemiroNeymarPaqueta (Gabigol 76’), Everton (Vinicius 63’), Richarlison. 

Pelatih: Adenor Leonardo Bacchi alias Tite. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Relawan Jak Menyala Dukung Pramono-Rano, Ingin Jakarta Dipimpin Putra Daerah

SinarKeadilan.com – Relawan Jakarta Menyala (Jak Menyala) secara resmi