Tindakan mengganggu kerukunan umat beragama bentuk penghinaan terhadap asas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Hal itu disampaikan salah seorang Jurubicara Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Melkior Wara Mas dalam siaran persnya, Sabtu (31/12/2016).
Menurut dia, upaya mengganggu kerukunan umat beragama di Indonesia justru malah merendahkan umat manusia itu sendiri sebagai mahkluk ciptaan TUHAN.
“Merendahkan martabat dan harkat manusia sebagai ciptaan Maha Kuasa, tidak hanya umat agama tertentu tetapi semua umat beragama di dunia,” ujarnya.
Selama ini, lanjut pria yang akrab disapa Melki ini, Indonesia merupakan negara pluralis, yang mampu menjaga kemajemukan bangsa. “Tidak mudah terpancing dengan aksi provokasi, secara dewasa menanggap tindakan mengadu-domba keragaman agama dan budaya bangsa,” ujarnya.
Dalam kemajemukan bangsa, lanjut Melki, kini di Indonesia, seakan penguasa dan rakyat masih tersandera pada isu sensitif demi kepentingan politik mengatasnamakan agama, mayoritas dan minoritas.
“Seharusnya semua pihak menyadari bahwa menggalang pendukung dengan menyentuh isu paling sensitif, kampanye cara ini justru menjerumuskan bangsa dalam bencana dahsyat, kebencian dan permusuhan,” ujarnya.
Dia pun mendesak Negara Indonesia melalui aparaturnya untuk bertindak tegas kepada para pelaku pembuat terpecahnya kerukunan beragama di Indonesia.
“Negara harus tegas menghentikan upaya pengabaian yang mereduksi orang lain menjadi sesuatu yang tidak nyata. Publik harus disajikan amal kasih yang melampui dunia, memutuskan mata rantai kebencian dan balas dendam. Persatuan sebuah bangsa sesungguhnya bila kebebasan dimiliki oleh semua rakyat. Cinta anda seharusnya membuat orang lain bahagia,” ujarnya.(JR)