Alamak, Anggaran Kebersihan Gedung Kemenakertrans Boros Banget!

Alamak, Anggaran Kebersihan Gedung Kemenakertrans Boros Banget!

- in NASIONAL
485
0
Anggaran Kebersihan Gedung Kemenakertrans Boros Banget!

Anggarkan biaya hingga melebihi Rp 4,8 miliar, biaya kebersihan gedung Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dianggap sangat boros.

Pemborosan anggaran ini disebut sebagai upaya berlebihan untuk melakukan aksi suap menyuap dan masuk kantong pribadi.

Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman mengungkapkan, pada tahun 2017 ini, Biro Umum Kemenakertrans melakukan pengadaan pemeliharaan kebersihan gedung. Tak tanggung tanggung, anggaran yang disediakan pada HPS (Harga Prakiraan Sementara) sebesar Rp. 4.832.981.051.

“Bisa juga karena kelebihan anggaran sehingga alokasi untuk kebersihan gedung harus mewah, dan fantastis,” ujar Jajang dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Akan tetapi, lanjut dia, alokasi anggaran sebesar Rp 4,8 miliar lebih itu sangat boros. Sehingga, dengan sengaja pihak Kemenaker dianggap hanya menghambur-hamburkan uang pajak rakyat saja.

“Dan ini benar-benar tidak masuk akal sehat. Alokasi sebesar Rp 4,8 miliar ini memang mewah tapi sangat menyakitkan hati Rakyat. Atau mungkin bisa juga, pihak Kemenaker membutuhkan banyak anggaran besar untuk bersih-bersih gedung mereka yang jorok dan kotor sehingga membuat biaya hingga miliaran rupiah,” ujar Jajang.

Selain pemborosan, lanjut dia, lelang pemeliharaan kebersihan gedung ini juga sarat dengan kejanggalan. Periksa saja, kata dia, perusahaan pemenang lelang yakni PT Faradha Cakra Buana, yang beralamat Jalan Raya Tengah Nomjor 39 RT 003/RW 012 Kelurahan Gedon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur itu membuat harga penawaran terlalu tinggi dan mahal sebesar Rp 4.670.984.399.

Dengan terpilih harga penawaran perusahaan pemenang lelang yang mahal, kata Jajang, maka potensi kerugian negara bisa sebesar Rp 95,9 juta. Padahal, kata dia, ada perusahaan yang penawaran lebih kecil dan murah tapi kok dikalahkan.

“Jadi, dengan demikian kami dari CBA (Center for Budget Analysis) mendesak untuk segera meminta aparat hukum untuk membuka penyelidikikan kasus mewahnya proyek kebersihan gedung di Kemenaker itu,” pungkas Jajang.(JR)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

IPW: Jangan Bertindak Biadab Kepada Rakyat, Hentikan Kekerasan Terhadap Warga di Pulau Rempang dan Pulau Galang

Indonesia Police Watch (IPW) menyerukan kepada Pemerintah, khususnya