Aktivis Mahasiswa Kelompok Cipayung Kecam Tindakan Represif TNI Kepada Petani di Deli Serdang

Aktivis Mahasiswa Kelompok Cipayung Kecam Tindakan Represif TNI Kepada Petani di Deli Serdang

- in DAERAH, EKBIS, HUKUM, NASIONAL, POLITIK, PROFIL
777
0
Aktivis Mahasiswa Kelompok Cipayung Kecam Tindakan Represif TNI Kepada Petani di Deli Serdang. - Foto: Kelompok Cipayung Plus Pematangsiantar.(Dok)Aktivis Mahasiswa Kelompok Cipayung Kecam Tindakan Represif TNI Kepada Petani di Deli Serdang. - Foto: Kelompok Cipayung Plus Pematangsiantar.(Dok)

Para aktivis mahasiswa dari Kelompok Cipayung mengecam terjadinya tindakan represif yang dilakukan aparat TNI kepada para Petani di Deli Serdang, Sumatera Utara. 

Dalam siaran persnya, para aktivis mahasiswa Kelompok Cipayung Plus Pematangsiantar menyebutkan, dunia jagat maya kembali dihebohkan dengan beredarnya berita dan video bentrokan antara TNI dan para Petani di sebuah areal persawahan, di Deli Serdang, Sumatera Utara. 

Video tersebut menampilkan sejumlah anggota TNI melakukan pengeroyokan terhadap para Petani. 

Peristiwa pengeroyokan TNI terhadap para Petani itu terjadi di Desa Sei Tuan, Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa, 4 Januari 2022. 

Peristiwa tersebut terjadi diawali dengan hadirnya puluhan anggota TNI AD untuk melakukan pemasangan plang kepemilikan lahan yang sedang dipersoalkan antara Petani dan pihak TNI. 

Dan tindakan TNI itu mendapat respon penolakan dari pihak Petani. Sehingga bentrokan tidak dapat dihindari lagi. 

Dampak bentrokan tersebut, terdapat korban dari pihak Petani. Di antaranya ada 3 anak-anak yang menjadi korban. 

Atas peristiwa itu, para aktivis mahasiswa dari Kelompok Cipayung Plus Pematangsiantar, yang terdiri dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Pematangsiantar, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pematangsiantar-Simalungun, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pematangsiantar-Simalungun. 

Bersama Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM) Pematangsiantar, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pematangsiantar-Simalungun, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM) Pematangsiantar-Simalungun, menyatakan mengecam keras tindakan represif TNI kepada para Petani. 

“Tindakan yang dilakukan oleh aparat TNI tentu tidak dapat kita terima, yang di mana kita ketahui selama ini TNI seharusnya mengayomi dan menjaga masyarakat. Apa yang dilakukan oleh anggota TNI tentu tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan,” demikian bunyi pernyataan rilis Kelompok Cipayung Plus Pematangsiantar, yang diterima Sabtu (08/01/2022). 

Para aktivis mahasiswa Kelompok Cipayung Plus Pematangsiantar itu menyebut, mereka tidak mempersoalkan status lahan tersebut. Namun, tindakan represif anggota TNI kepada Petani sangat tidak diperbolehkan di Indonesia. 

“Tapi hal yang tidak bisa kita terima adalah perlakuan yang dilakukan oleh anggota TNI terhadap para Petani. Masih ada langkah yang lebih humanis yang dapat dilakukan untuk menghindari bentrokan, yang bahkan sampai mengakibatkan korban,” lanjutnya. 

Karena itu, para aktivis meminta Komnas Perlindungan Anak untuk turun ke lapangan, dan melakukan penyelidikan terhadap tindak kekerasan yang dilakukan oleh TNI itu. 

Terakhir, para aktivis mahasiswa itu meminta agar Pemerintah dan Kepolisian segera turun tangan mengawal dan membantu menyelesaikan konflik tersebut. 

“Dalam hal ini Polisi Daerah Sumatera Utara untuk turun tangan mengawal dan menyelesaikan konflik tersebut, guna menghindari konflik yang lebih luas lagi,” demikian pernyataan para aktivis mahasiswa Kelompok Cipayung Plus Pematangsiantar.(J-RO) 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

GMKI Sambut Baik Kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta

Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Jakarta (GMKI Jakarta)