10 WNI Sukses Lepas Dari Separatis Abu Sayyaf, Pemerintah Mengklaim Tanpa Bayar Uang Tebusan

10 WNI Sukses Lepas Dari Separatis Abu Sayyaf, Pemerintah Mengklaim Tanpa Bayar Uang Tebusan

- in NASIONAL
565
0
Lepas dari Abu Sayyaf, Pemerintah RI Bilang Sukses Kinerjanya.

Kesepuluh Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera Kelompok Separatis Filipina Abu Sayyaf akhirnya dibebaskan. Ke-10 WNI diberitakan bebas tanpa uang tebusan seperpun, sebagaimana permintaan kelompok yang dikenal kejam terhadap tawanannya itu.

Pihak Istana Negara mengatakan, pembebasan terhadap ke 10 ABK WNI tesebut merupakan hasil negosiasi dan diplomasi tim pemerintah Indonesia, dengan melakukan pendekatan formal dan kerjasama terhadap jaringan informal.

Pemerintah Indonesia yang diwakili Menlu Retno LP Marsudi menyerahkan ke 10 WNI kepada pihak keluarganya.

“Kemenlu mewakili pemerintah RI telah menyerahkan kesepuluh ABK WNI kepada pihak keluarga,” ujar Menlu di kantor gedung Pancasila Kemlu, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).

Anak buah Kapal (ABK) Brahma yang disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina sejak 27 Maret 2016 berhasil dibebaskan memalui proses yang sangat rumit.

“Upaya pembebasan ini melalui proses yang sangat panjang. Situasi di lapangan sangat dinamis dengan tingkat kompleksitas sangat tinggi,” kata Menlu.

Negosiasi dilakukan terhadap kelompok Abu Sayyaf Pada Minggu (1/5/2016), dan ke-10 WNI tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 23.30 WIB.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pembebasan ke 10 ABK WNI yang disandera Kelompok Abu Sayyaf.

“Tim Indonesia yang dipimpin oleh Pemerintah Indonesia sudah sepenuhnya mulai bekerja pada tanggal 28 Maret 2016,” ucap Retno.

Menurutnya, pemerintah Indonesia membuka semua jalur untuk melakukan negosiasi terhadap kelompok Penyandera tersebut untuk dapat membebaskan para ABK.

“Semua tawaran tersebut kita tanggapi dengan baik, karena kita yakin hal tersebut akan dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pembebasan,” ujar Retno.

Para ABK yang tiba dibandara Halim Perdana Kusuma langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesepuluh ABK dilakukan secara intensif dan juga melakukan pemeriksaan fisik dan psikologis.

Selain ke 10 ABK Brahma yang sudah dibebaskan, saat ini masih ada empat WNI lainnya yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf, namun tak ikut dibebaskan.(Tornando)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Kisruh Dugaan Kecurangan Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar

Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset