Peringati HUT ke-175, Stanley Black & Decker Buka Ruang Karya dan Latih 175 Orang

Peringati HUT ke-175, Stanley Black & Decker Buka Ruang Karya dan Latih 175 Orang

- in DAERAH, EKBIS, NASIONAL
705
0
Dari kiri ke kanan, Wakil Walikota Depok Priadi Supriatna, Country Director Stanley Black & Decker Indonesia King Hartono Hamidjaja, dan General Manager Crona Bram Paulus Sangkoyo, mencoba peralatan wood working, saat peresmian Ruang Karya yang diinisiasi Stanley Black & Decker, di Depok Town Square, Selasa 8 Mei 2018. Acara ini merupakan bagian dari Perayaan Ulang Tahun Stanley ke 175 dan bukti nyata Stanley mendukung industri kreatif di Indonesia.

Perusahaan penyedia perkakas Stanley Black & Decker menggelar pelatihan untuk anak-anak yang putus sekolah. Pelatihan ini digelar untuk memberikan keahlian pada anak-anak tersebut agar siap memasuki lapangan kerja atau bisa menjadi bekal berwirausaha.

Pelatihan ini digelar oleh Stanley Black & Decker bekerja sama dengan lem Crona di Code Margonda, sebuah ruang inkubasi pengusaha muda di kawasan Kota Depok, Jawa Barat. Akan ada 175 orang termasuk anak-anak putus sekolah, ibu rumah tangga, dan komunitas penggiat DIY yang mendapat pelatihan selama 4 hari mengolah kayu bekas menjadi furniture siap pakai.

“Sengaja kami pilih 175 orang karena kami pada tahun ini tengah memperingati HUT ke-175 Stanley Black & Decker di seluruh dunia,” ujar Country Director Stanley Black & Decker Indonesia King Hartono Hamidjaja kepada wartawan, di Code Margonda, Mall Detos, Depok, Selasa (8/5/2017).

Menurut King, selama pelatihan ini Stanley Black & Decker memasok semua perkakas yang digunakan untuk mengolah kayu tersebut. Peralatan canggih produk Stanley Black & Decker bisa digunakan anak-anak tersebut untuk berkarya di workshop Code Margonda. Untuk pelatihan ini, Stanley Black & Decker menggandeng para tutor dari komunitas seperti Hobikayu dan produsen lem kayu Crona.

“Selama beberapa hari ini, kami sudah menggelar workshop untuk anak-anak secara berkala. Ditemani para tutor, kami harap mereka bisa belajar banyak bagaimana cara aman dan cepat menggunakan perkakas Stanley,” tutur King.

Setelah menggelar pelatihan untuk anak-anak putus sekolah, Stanley Black & Decker akan membuka ruang karya di Code Margonda tersebut untuk umum. Tujuannya untuk mengedukasi para penggunaan perkakas secara aman bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dan siapa pun para pehobi dari komunitas do it yourself (DIY) atau mereka yang gemar mencipta furnitur sendiri.

“Sebagai produsen perkakas kami sangat mendukung industri kreatif, di mana salah satu jalannya bekerja sama dengan komunitas DIY dalam bentuk support edukasi penggunaan tools dengan aman untuk itulah kami mendirikan makerspace atau ruang karya bagi para pegiat komunitas DIY dengan menggandeng Code Margonda dan lem Crona,” ujar King.

Setelah pembukaan ruang karya tersebut, event HUT ke-175 Stanley Black & Decker pun berlanjut dengan pameran perkakas teknologi terbaru yang bertajuk “Untuk Kalian yang Membangun Indonesia” dan menggelar seminar dan dialog bersama Kementerian Perindustrian, mengenai industri kreatif dan gathering bersama para distributor di Jakarta disertai berbagai promo, games, demo yang bekerjasama dengan Tokopedia, dan program cicilan yang menggandeng FII Spektra.

Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan Stanley Black & Decker tersebut. Menurut Pradi Supriatna, program yang dilakukan Stanley Black & Decker, seiring sejalan dengan program pemerintah Kota Depok untuk terus mendorong semakin banyaknya komunitas-komunitas agar memiliki kemampuan menghasilkan berbagai produk kreatif, termasuk berbahan kayu.

Pradi Supriatna menjelaskan, melalui pelatihan dan ruang karya ini, kualitas berbagai kerajinan yang dihasilkan para komunitas di Depok, diharapkan akan semakin meningkat dari aspek pengerjaan karena menggunakan alat-alat yang tepat guna. Dengan peralatan yang canggih, aspek desain dan bahan kemasan produk kerajinan tentu akan akan meningkat mutunya.

Menurut Pradi Supriatna, upaya yang dilakukan Stanley Black & Decker dengan memberi pelatihan kepada komunitas-komunitas, khususnya yang berada di Depok, pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah dan dapat meningkatkan mutu produk.

Sehingga diharapkan produk kerajinan yang dihasilkan dapat bersaing, baik di level nasional maupun global. Ia pun menyambut baik, edukasi yang dilakukan Stanley Black & Decker dalam mengedukasi para pelaku IKM, termasuk cara menggunakan peralatan yang aman dan cepat.

“Saya harap dengan pelatihan ini, anak-anak akan menjadi insan yang mandiri dan bisa menjadi wirausaha untuk menunjang perekonomian Kota Depok,” kata Pradi Supriatna.

Ia menambahkan, kegiatan yang dilakukan Stanley Black & Decker bisa dikaitkan dengan program pemerintahan terutama dari Dinas Pendidikan dan Dinas Perindustrian. Berbagai produk kerajinan yang dihasilkan dari Ruang Karya dapat dijadikan produk unggulan Kota Depok.***

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Kisruh Dugaan Kecurangan Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar

Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset