Isu Radikalisme Masih Merebak, Tolong Evaluasi Program Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Isu Radikalisme Masih Merebak, Tolong Evaluasi Program Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

- in DAERAH, NASIONAL, POLITIK
818
0
Isu Radikalisme Masih Merebak, Evaluasi Program Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan.

Pelaksanaan Program sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pilar Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika sudah saatnya perlu dilakukan evaluasi.

Hal itu disampaikan Pengamat Sosial Politik Universitas Kristen Indonesia (UKI) Merphin Panjaitan saat menjadi pembicara dalam Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI Bersama Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan DKI Jakarta Sabam Sirait di Jalan Matraman 10, Jakarta Timur, Jumat (27/07/2018).

Merphin Panjaitan mengatakan, setelah bertahun-tahun dilakukannya sosialisasi 4 Pilar adalah hal yang memungkinkan melakukan evaluasi pelaksanaannya.

“Saat-saat sekarang ini, sudah beberapa tahun dilakukan Sosialisasi 4 Pilar, menjadi perlu dilakukan evaluasi pelaksanaannya. Hal itu perlu mengukur sejauh mana efektivitas dan juga menjaring hal-hal baru yang kian relevan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika kita ke depan,” tutur Merphin Panjaitan.

Dia menyampaikan, evaluasi  pelaksanaan Program Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan tidak harus dimaknai sebagai upaya meniadakan ke-4 pilar yang dimaksud. “Selama ini sosialisasi ini cukup intens dilakukan, sehingga menjadi bahan evaluasi bagi Caleg-caleg sekarang, jika terpilih nanti di Pemilu, ya harusnya bisa melakukan evaluasi untuk program yang lebih baik,” ujarnya.

Merphin menambahkan, saat-saat ini, isu radikalisme dan segmen-segmen yang hendak mengganti ideologi Pancasila tidak akan terjadi jika negara dan pemerintah telah memberikan tujuan negara yakni kesejahteraan dan keamanan bagi warga negara.

“Meskipun saat ini ada booming isu radikalisme, tetapi jikalau rakyat sudah sejahtera, riak-riak mengganti ideologi itu pasti redup dan hilang dengan sendirinya,” pungkas Merphin.

Di tempat yang sama, Pegiat Sosial Kemasyarakatan Iwan Siswo mengatakan, mahasiswa dan dunia pendidikan, termasuk kurikulum pendidikan mestinya menjadi garda terdepan melakukan 4 Pilar Kebangsaan.

Iwa Siswo pun setuju, organisasi kemahasiswaan yang bersifat ekstra-universiter seperti Kelompok Cipayung yang terdiri dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), harusnya terus menggelorakan 4 Pilar Kebangsaan di kampus-kampus.

“Ya selama ini Kelompok Cipayung misalnya, agak tersisih di internal kampus. Memang harus kembali digalakkan di kampus-kampus, sebab selama ini Kelompok Cipayung adalah organisasi-organisasi yang teruji loyal menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Iwan Siswo.

Tidak hanya itu, menurut dia, Kelompok Cipayung juga mampu membuat dunia pendidikan, terutama kampus-kampus tempat menimba ilmu itu tertangkal dari isu-isu radikal dan ekstrimis yang berupaya mengganti Ideologi Pancasila.

“Juga sejumlah organisasi lainnya, stakeholders, kelompok-kelompok mahasiswa yang memang melandaskan Pancasila dan UUD 1945 sebagai asas perjuanganya,” ujar Iwan Siswo.

Program Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan adalah program yang membumikan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dengan sasaran utama kalangan generasi muda.

Program itu dibuat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI). MPR di amanahkan UU untuk melakukan kegiatan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa kepada masyarakat melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa sangat efektif, sebab jika memahami betul nilai-nilai luhur bangsa maka mereka akan bijak apabila kelak mereka menjadi pejabat publik.

“Berjalannya Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bagi generasi muda bangsa, terutama mahasiswa, menunjukkan apresiasinya dengan banyak hadir dalam sosialisasi di seluruh wilayah Indonesia. Generasi muda yang antusias dan memahami betul Pancasila, saya yakin dan optimis soal kemajuan bangsa,” tutur Anggota DPD RI Sabam Sirait.(JR)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Tak Mempan Jalur ‘Soft’, Banthe Bodhi Setuju ‘Main Keras’ Untuk Hentikan Sepak Terjang Biksuni Eva alias Suhu Vira Vasu dan ‘Biksu Liar’ Lainnya

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) yakni