Jakarta, sinarkeadilan.com – Memaknai Natal sebagai kelahiran Yesus Kristus sebagai pembawa damai (Raja Damai) bagi manusia di sekuruh dunia, Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat Kemuliaan Kasih Agape menggelar perayaan Natal Bersama Toleransi Beragama dengan tema “Indonesia Diselamatkan” di Gedung BKOW, Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (09/11/2016).
“Yesus datang membawa damai bagi semua orang tanpa mengenal suku, agama dan ras,” kata Jeffry Tambayong, Gembala Sidang GBI Kemuliaan Kasih Agape dalam pesan Natalnya, Jumat (09/12/2016) malam.
Menurut Jeffry, saat ini Indonesia sedang terancam oleh perpecahan. Hal itu kata dia, dengan semakin maraknya doktrin dan upaya mengotak-ngotakkan masyarakat menimbulkan sifat fanatisme Suku, Agama, Ras dan Antargolongan, dan sudah semakin minimnya jiwa nasionalisme dalam kebhinekaan.
“Itu sebabnya saat ini, bersama saudara-saudara kita yang berbeda keyakinan, bersama kita berdoa selamatkan Indonesia,” kata Jeffry yang juga Ketua Gerakan Mencegah Daripada Mengobati (GMDM), sebuah organisasi anti narkoba ini.
Sementara itu, menurut Ketua Panitia Natal, Charles Silalahi, perayaan natal ini turut dihadiri oleh saudara-saudara dari berbagai agama dan 15 organisasi.
“Bukan cuman umat kristiani, kita juga mengundang dan hadir dari saudara kita yang beragama Islam, Hindu, Budha dan lainnya. Ada 15 organisasi yang kita undang dan hadir seperti dari GMDM, Bikers dan Nawacita,” jelasnya.
Diceritakan Charles, bukan kali ini saja GBI Kemuliaan Kasih Agape merayakan natal seperti itu, pada tahun 2015 lalu bahkan pembicaranya dari ulama muslim pimpinan sebuah pesantren.
“Natal tahun 2015 kemarin yang jadi pembicaranya KH Gus Nuril,” katanya.
Dalam perayaan natal tetsebut juga dihadiri para mantan pecandu narkoba yang telah disembuhkan dan mendapatkan pembinaan latihan keterampilan, dan para penghuni panti rehabilitasi di bawah pengasuhan GMDM.
Di perayaan natal itu juga, para mantan pecandu yang kini menjadi aktivis anti narkoba tersebut juga menyampaikan pesan cegah dan hindari narkoba lewat pertunjukan teater.
(Penulis: Agus)