Berburu Teroris, Aparat Ikuti Irama ‘Permainan’ Sampai Santoso Dkk Tertangkap

Berburu Teroris, Aparat Ikuti Irama ‘Permainan’ Sampai Santoso Dkk Tertangkap

- in NASIONAL
717
0
Teroris Santoso Main Petak Umpet

Operasi Tinombala yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri masih terus memburu teroris Santoso di Poso, Sulawesi tengah.

Gembong Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu saat ini sedang bermain kucing-kucingan dengan Satgas Tinombala di Kawasan hutan di Poso.

Posisi persembunyian Santoso saat ini sudah diketahui oleh aparat yang melakukan pengepungan dan membuat kelompok MIT tersebut semakin terpojok.

“Kita sudah ketahui sejak satu bulan yang lalu, cuma ini kan main pentak umpet di luas lahan yang berhektar-hektar itu,” kata Kepala Operasi Tinombala Kombes Leo Bona Lubis, Kamis (31/3/2016).

Menurut Kombes Leo Bona, saat ini aparat gabungan mengikuti strategi yang dilakukan Santoso untuk dapat menangkap kelompok teroris tersebut.

“Artinya kita ikuti mainannya untuk ditangkap. Kita menunggu Santoso sampai keluar. Contohnya mereka yang sudah kita tangkap atau sampai ketembak mati itu kan mereka sudah gak kuat sembunyi,” lanjut Bona.

Operasi Tinombala yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri ini membuat kelompok Mujahidin Indonesia Timur tersebut meninggalkan wilayah yang sebelumnya mereka kuasai dan menjadi tempat persembunyian mereka.

“Operasi ini sudah Oke. Makanya mereka keluar dari kandangnya. Mereka sudah keluar dari wilayah yang mereka kuasai itu dan mereka juga sudah keluar dari daerah yang mendukung dia,” ungkapnya.

Sebelumnya, tempat persembunyian Santoso tersebut juga merupakan daerah yang merupakan pendukung Kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang sekaligus membantu mereka.

Saat ini, perkiraan dari Kepala satgas Tinombala, jumlah dari kelompok Santoso sekitar 29 orang. Polisi masih melakukan pencarian data-data terhadap para kelompok Santoso tersebut.

“Jumlahnya tinggal kurang lebih 29 orang tapi kita tidak punya data persis karena di 2015 mereka banyak yang masuk. Termasuk enam etnis Uighur dimana empat tertembak mati dan dua masih kabur,” ujarnya.

Meski posisi dari kelompok gerbong teroris tersebut sudah diketahui, namun tidak mudah bagi aparat gabungan TNI-Polri untuk menangkap mereka. Pasalnya, kelompok Santoso saat ini melakukan pergerakan secara diam-diam untuk mengkelabui aparat gabungan. “Itu masalahnya mereka main petak umpet,” ujar Leo.

Operasi Tinombala yang dimulai sejak dua bulan lalu masih terus dilakukan dan membuat kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini semakin terpojok. Satgas gabungan ini juga sudah melakukan penjagaan ketat dijalur-jalur yang menghubungkan desa tersebut kedesa lainnya.(Tornando)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Hakim ‘Gemes’ di Sidang Bongkar Kejahatan Biksu Perempuan dan Keluarganya pada PN Jakarta Utara

Persidangan kasus pidana dengan Nomor Perkara 246/Pid.B/2024, di